Jungkook keluar dari mobil lalu menutup pintunya. menatap heran mobil asing berwarna hitam yang terparkir dihalaman rumahnya, membuat mobilnya terparkir diluar gerbang rumahnya karena total mobil yang ada dihalaman rumahnya sekarang ada empat, termasuk mobil mamah, papah dan mobil yang ia ketahui milik adik papahnya. beralih menatap pintu masuk rumah yang terbuka lebar, berjalan dengan was-was karena tidak ada kabar akan datang tamu ataupun sanak saudara dirumah dari grup chat keluarganya.
Jungkook mematung diam diambang pintu. tidak terlalu dekat namun masih terlihat jelas dari tempat ia berdiri. terlihat orangtuanya yang duduk satu sofa berhadapan dengan pasangan suami istri yang Jungkook kenali sebagai tetangganya selama tigabelas tahun dikomplek perumahan yang keluarganya tempati dulu. lalu beralih pada single sofa yang diduduki neneknya dan dua gadis yang Jungkook kenali salah satunya adalah adiknya.
Lamunan Jungkook tersadar karena lambaian tangan yang tantenya berikan tepat didepan wajahnya.
"daripada matung didepan pintu mending jadi patung aja dirumah tante, gantiin patung yang pecah sama Somi."
"kaget tan." Jungkook mengelus dadanya beraksi seperti orang terkejut. tante hanya mencibir dan menarik lengan Jungkook berjalan ketempat dimana yang lain berkumpul.
"cucu nenek paling ganteng kemana aja, kok baru pulang jam segini?" Jungkook tersenyum kaku.
Melihat neneknya, dan mengalihkan pandangannya ke Nayeon membuat Jungkook teringat perkataan Nayeon tempo hari yang lalu disekolahnya. perkataan yang membuat banyak pertanyaan juga pikiran buruk bergumul dikepala Jungkook.
"Jungkook makin ganteng deh." jungkook tersenyum malu dan menundukkan dirinya sedikit kepada mami dan papinya Nayeon.
"sudah kumpul semua ya. Jungkook duduk. nenek mau ngomong sesuatu."
Jungkook duduk pada lengan sofa disebelah somi dan memfokuskan diri untuk mendengarkan apa yang akan neneknya bicarakan.
"Jungkook dan Nayeon kan sudah lama kenal, sudah mengerti juga sifat dan sikap masing-masing. sepertinya menyatukan Jungkook dan Nayeon dalam hubungan yang serius bisa menjadi kebaikan untuk mereka berdua."
Jungkook diam seribu bahasa, terlalu mengerti kemana arah pembicaraannya. matanya tajam menatap kosong lukisan yang tergantung didinding diatas neneknya. Somi yang berada diantara Jungkook dan Nayeon memandang keduanya bergantian. Somi mengerti ini benar benar akan sulit untuk diterima oleh Jungkook dan Nayeon karena keduanya sudah memiliki kekasih masing-masing. dan tentu pula dia terkejut dengan penuturan neneknya yang tiba-tiba itu.
tidak jauh berbeda dengan Somi, orangtua Jungkook dan orangtua Nayeon juga sama terkejutnya. mereka saling bertukar pandangan. tidak ada yang mengeluarkan sepatah katapun. namun beberapa saat terdengar helaan napas berat dari Nayeon.
"nek, maaf. tapi Nayeon sudah punya pacar. dan Jungkook juga sudah ada pacar."
nenek terkekeh dan meminum teh yang sudah disediakan. menyimpannya kembali dan menatap penuh kepada Nayeon.
"selama belum ada ikatan pernikahan, tidak ada masalah."
untuk Jungkook dan orangtuanya, mereka sudah dipastikan sulit menolak karena permintaan nenek tersayangnya namun juga sulit menerima mengingat Jungkook yang memiliki kekasih dan orangtuanya pun merestuinya.
sedangkan untuk Nayeon dan orangtuanya. mereka sama sekali segan dan tidak enak jika menolaknya, mengetahui nenek dari Jungkook ini sudah menolong masa masa sulit mereka dan mungkin ini salah satu balas budi yang bisa mereka lakukan. namun kembali kepada hati Nayeon yang sudah terisi oleh orang yang sangat ia cintai, orangtua Nayeon pun tidak bisa memaksakan putri semata wayangnya mengubur dalam dalam perasaan sebenarnya.
suasana ruang tamu masih hening dan sedikit canggung. bahkan adik dari ayah Jungkook beserta suaminya yang daritadi memperhatikan dari jauh merasakan aura canggung itu.
"permintaan terakhir saya hanya itu. semoga kalian bisa mewujudkannya sebelum saya pergi dari dunia ini." nenek bangkit dari duduknya, merasa tidak akan ada jawaban walaupun ia akan diam terduduk beberapa jam kedepan. berjalan kearah anak bungsunya seberta suaminya dan mengajaknya untuk pergi dari rumah anak sulungnya.
Nayeon Anastasya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
