Part 9

10.9K 966 193
                                    

Mau lanjut gak nih? :( 

❄❄❄

Tangan Riel masih menggantung di udara dengan pandangannya yang melihat ke arah lain.

"Tatap saya"

Riel udah keringet dingin mendengar suara Jaehyun yang serak-serak.

"O..om tolong ngomongnya biasa aja dong terus jangan terlalu deket gini aku jadi deg-degan"

"Ya kalo gitu cepat kancingin"

Riel mau megang kancing kemeja Jaehyun aja takut banget,masalahnya tuh dada udah didepan muka Riel banget.

Setelah mengumpulkan keberaniannya Riel langsung memasangkan kancing kemeja Jaehyun sambil menutup matanya rapat-rapat.

Kalo diliat terus takut dosa nantinya.

"Begitu saja kok susah banget,atau kamu memang sengaja lama memakaikannya supaya bisa menikmati dada saya?"

Tanya Jaehyun dengan pedenya yang terlalu tinggi.

"Ih apaan sih om gak usah geer ya"

Riel langsung berjalan melewati Jaehyun yang sedang gemas dengan kelakuan Riel.

"Jadi ngapain om manggil aku kesini?"

Tanya Riel yang sudah duduk di sofa dan langsung disusul oleh Jaehyun.

"Akhir-akhir ini kerjaan saya gak bisa ditinggalin jadi saya gak bisa pergi ke bar kamu"

Riel enggak paham maksud ucapan Jaehyun.

"Terus?"

"Saya yakin kamu pasti rindu sama saya karena sudah lama tidak bertemu jadi saya mutusin buat bawa kamu kesini"

Oke,Riel sedikit menyesal mendengar jawaban Jaehyun yang kepedean.

"Sungguh tinggi sekali rasa percaya diri om ya"

Ujar Riel yang agak canggung karena Jaehyun memandanginya dari tadi.

Tiba-tiba aja Jaehyun memajukan tubuhnya mendekati Riel dan Riel sendiri reflek menjauh sampai akhirnya Jaehyun menindih tubuh Riel.

Om inget umur om jangan jadi pedofil.

"Aa..anu om to-"

"Sstt kamu dari tadi nyebut 'om' terus"

"Ya terus aku harus panggil apa?bapak?kakek?"

"Panggil Daddy dong"

Riel menatap kesal ke arah Jaehyun,dia pikir Riel gak ngerti panggilan itu.

"Ih om mah mencari kesempatan dalam kesempitan ya!"

"Sekali lagi kamu manggil saya om,saya hukum bibir kamu"

Ujar Jaehyun sambil kembali ke posisi duduknya,Riel juga kembali duduk lagi dengan tatapannya yang tak lepas dari Jaehyun.

Tatapin benci tepatnya.

"Hukum aja kalo berani!"

Riel nantangin Jaehyun sambil maju-majuin muka sama bibirnya,padahal baru tadi dia di bikin deg-degan sama Jaehyun dan sekarang dia malah nantangin.Udah gila emang.

Cuuuup

"Saya gak pernah main-main dengan omongan saya"

Oke Riel tercengang dengan apa yang dilakukan Jaehyun tadi,bahkan wajah mereka masih berdekatan sekarang.Riel bisa mencium wangi mint dari nafas Jaehyun.

Tangan Jaehyun menahan kedua tangan Riel yang dipinggiran kursi,ia kembali menabrakan bibirnya pada bibir Riel.

Nafasnya yang hangat.

Wangi mint.

Poni lembutnya yang menyentuh kulit wajah Riel.

Bibirnya yang tebal dan manis.

Dan...

Tatapannya yang sendu ketika mencium dirinya membuat ia memenjamkan matanya.

Memang tidak ada pergerakan apa-apa tapi Riel sudah dibuat melayang dengan ciuman tempel dari Jaehyun.

'Wait a minute, Gua gak boleh kayak gini dia kan bukan siapa-siapa gua"

Entah bisikan dari mana Riel langsung mebelalakan matanya dan ia menendang perut Jaehyun hingga Jaehyun jatuh dari sofa.

BRUGH.

"Ma...ma..maafin aku om sumpah gak sengaja"

Jaehyun memegangi perutnya yang ditendang oleh Riel tadi,baru kali ini dalam seumur hidup ia ditendang oleh seorang wanita hingga rasanya mau mati.

"Errr...tidak se...ngaja apanya?!"

Jaehyun masih tidak berdiri,akhirnya Riel pun turun dari sofa dan berjongkok disamping Jaehyun tangannya ikut memegangi perut Jaehyun.

"Aduh om maafin banget ih..aduh aku mesti gimana ini?"

Riel bingung sendiri akhirnya dia cuman ngusap-usapin perut Jaehyun,kerasa ada kotak-kotak gitu.ehh

Riel ga sadar kalo dia udah ngebangunin singa yang udah lama tertidur,merasakan tangan Riel mengusap-usap diperutnya Jaehyun langsung lupa dengan rasa sakitnya.

"Ih om masih sakit gak?"

Tanya Riel sambil nunjukin wajah khawatirnya,Jaehyun pun mengangkat sedikit tubuhnya dengan ke dua sikunya agar bisa melihat wajah Riel lebih jelas.

"Masih sakit,sakit banget malah"

"Duh gimana dong aku telfon dokter atau panggil kak Yuta aja?"

Jaehyun menarik tengkuk Riel dan kembali mencium bibir Riel,kali ini ada sedikit pergerakan dari bibir Jaehyun beruntung saja tadi Riel tida menutup mulutnya jadi Jaehyun bisa memasukan lidahnya.

"E..ehmppp"

Riel berusaha melepaskan ciuman Jaehyun dengan mendorong dadanya tapi tenaga Jaehyun lebih besar darinya,semakin Riel memberontak semakin ganas Jaehyun memainkan bibirnya.

Riel yang sudah lemas hanya bisa pasrah mengikuti permainan Jaehyun,oksigen dan tenaganya sudah habis.

Merasa Riel sudah tidak bertenaga Jaehyun menarik pinggang Riel untuk menempel pada tubuhnya,dan benar tidak ada perlawanan dari Riel.

Akhirnya Jaehyun pun melepaskan ciumannya dan Riel langsung ambruk ke dada Jaehyun dengan nafasnya yang tidak beraturan.

"Sudah saya bilang jangan bandel bukannya nurut malah makin nantangin kamu tuh"

Jaehyun mengusap-usap lembut kepala Riel dia ga tau aja kalo Riel dari tadi udah maki-maki Jaehyun di dalem hati.

'Untung ganteng,kalo engga udah gua sobekin tuh mulut' Batin Riel.

"Nah sekarang temani saya makan malam"

Ujar Jaehyun sambil mengangkat wajah Riel dengan tangannya,dan Jaehyun dibuat terkejut dengan ekspresi Riel yang.....ehmmm...menggoda baginya.

Wajah memerah.

Bibir mengkilap dan sedikit bengkak.

Lipstiknya yang sedikit belepotan.

Dan tatapan Riel yang sendu karena kehabisan nafas.

Jaehyun benar-benar dibuat gila dengan wajah Riel yang seperti ini.

'Sadarlah Jung Jaehyun tahan nafsumu,akan ada waktu yang tepat untuk memakannya' Batin Jaehyun.

"Berhenti memberikan wajah seperti itu,atau saya akan makan kamu lagi"

Riel langsung bangkit dari tubuh Jaehyun dan pergi ke kamar mandi yang ada diruangan Jaehyun,sedangkan Jaehyun sendiri hanya terkekeh melihatnya.







TBC

Oh My Jaehyun • JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang