Heal & Breath

1.4K 201 144
                                    

───── ❝ Heal and Breath ❞ ────

[cerita ini didedikasikan untuk para pejuang garda terdepan bangsa dan sebagai pengingat untuk diri kita]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


...

Jungkook membuka mata dengan helaan panjang, matanya yang masih mengerjab kaku menyipit sejenak; memandang pada sinar mentari jam sepuluh yang sudah begitu terik. Di luar sana kehidupan berjalan, tidak seperti biasanya tapi bagi sebagian orang segalanya harus tetap berlaku seperti biasanya. Sejak kebijakan lockdown pemerintah beberapa bulan lalu, Kota Jakarta dan seluruh dunia tidak lagi berjalan seperti dulu; pembatasan sosial membuat mereka harus rela berada di rumah. Tampak menyedihkan memang, sebab tidak lagi bisa pergi menempuh pendidikan, berkumpul bersama kawan, pulang kerumah orang tua atau sekedar bercanda bersama tetangga di depan tukang sayur. Namun lebih dari apapun Jungkook bersedia memberikan apapun itu ada di sana, untuk berada di rumah dan menghabiskan dua puluh empat jam bersama keluarga. Sebab demi menunaikan tugasnya ia harus merelakan waktu selama tiga bulan lamanya di garda terdepan, merawat mereka yang membutuhkan demi sedikit harapan kesembuhan.

Pemuda Jeon menghela nafas lagi, sejenak merutuki pemikiran buruk itu. Ia tidak bisa menyalahkan, selama beberapa bulan hanya berjumpa dunia lain lewat video call kadang membuatnya stress, cukup beruntung semalam ia menyelesaikan jadwal jaganya pukul sembilan; sehingga begitu kembali ke kamar asrama para perawat di Wisma Atlet ia memilih langsung tidur segera setelah buka puasa; membalas dendam atas waktu-waktu kemarin ketika ia bahkan hanya bisa terlelap selama tiga jam di lantai karena kelelahan.

Melirik jam, Pemuda Jeon kemudian bangkit,  jadwal jaganya ada mulai menjelang sore nanti hingga besok dini hari. Sehingga ia akan pergi makan sebelum memenuhi janji untuk bermain futsal sejenak bersama beberapa teman perawat, sekedar menghibur diri. Hari ini ia akan absen berpuasa, sebab ia terlambat sahur dan ia tidak akan dapat waktu untuk berbuka karena jadwal jaga. Melirik ponselnya Jungkook mengurungkan niat untuk menghubungi orang dirumah, sebab ia tahu mereka tengah sibuk. Maka setelah menyelesaikan semua kegiatannya, dokter itu kemudian berderap keluar dan mengunci pintu kamar; tersenyum lebar kala melihat Sojung—perawat di team satgasnya—juga keluar.

“Oh Kak Jungkook!”

“Halo Soojung,” Jungkook tersenyum; menghirup aroma sampo dan sabun dari sosok yang lebih muda itu. “Sepertinya kau sukses mandi hari ini.”

“Ya,” Soojung menghela nafas. “Aku bertahan gila-gilaan untuk tidak keramas selama lima hari, rambutku bahkan sudah menjadi sapu ijuk kak.”

Pemuda Jeon terkekeh, menertawakan perawat asal Bandung itu. “Tidak terlihat, di sini kau jelek.”

“Asal jelek aku punya kekasih,” Soojung mencibir.

Heal and BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang