Ancaman Bertubi-tubi

4.7K 178 1
                                    

"Allah ﷻ membalas Nabi Ibrahim'alaihissalam dengan kebaikan. Dia menjadikan Ibrahim sebagai imam yang diteladani. Allah memberi cahaya pada ucapan dan perbuata Nabi Ibrahim. Derajat demikian beliau dapatkan setelah melewati berbagai macam ujian. Dalam ujian itu Nabi Ibrahim tetap menyempurnakan ketaatannya. Allah ﷻ melihat kesabarannya, ketenangannya, dan sifatnya yang mudah kembali kepada Allah."
***

   Hamish sudah diperbolehkan untuk pulang hari ini, ia pulang ke rumahnya bersama Hilya diikuti Lena yang ikut ke rumahnya. Setelah sampai di rumah, mereka mendudukan Hamish di sofa ruang keluarga, lalu munculah Hasya dari belakang.

    "Kakak udah pulang?" Tanya Hasya mendekat ke kakaknya membuat Hilya bergeser saat Hasya menyenggol lengannya.

    "Iya udah, kata Dokter juga Kakak udah mendingan, jadi udah boleh pulang."

    "Maaf ya kak, nggak nungguin kakak dirumah sakit. Hasya lagi banyak tugas kuliah soalnya lagian kan udah ada bodyguard-bodyguard Kakak," ucap Hasya gitu aja.

   "Mereka istri Kakak Sya, bukan bodyguard," ucap Hamish mengingatkan adiknya.itu sambil memegangi kepalanya yang ngilu karna masih terbalut perban.

     "Kamu nggak papa, Mas?" tanya Lena yang sedari tadi duduk di sofa melihat kaki suaminya, sedangkan Hilya berdiri mematung di samping Hasya yang jongkok di samping Hamish.

     "Nggak papa kok, sayang. Oiya, kamu ajarin Hilya masak gih, masakan kesukaan aku sama masakan kesukaan Hasya," ucap Hamish kepada Lena yang dijawab dengan anggukan. Dia mengajak Hilya untuk ke dapur sesuai perintah suaminya tadi.

   "Lena, kenapa sih kamu mau dimadu," ucap Hilya saat mereka sudah sampai di tempat makan. Lena berhenti sejenak dan memandang Hilya.

   "Ya, emangnya aku harus gimana?" tanya Lena lagi.

     "Ya, seharusnya perempuan mana yang yang rela membiarkan suaminya menikah lagi dengan wanita lain kecuali kamu emang matre," ucap Hilya membuat Lena tidak suka. Lena membawa Hilya duduk di meja makan lantah mendekati wajahnya ke wajah gadis itu.

    "Jangan asal bicara kamu! Kamu liat kan selama ini Mas Hamish sayang sama aku jadi ya aku bolehin aja dia nikah lagi," jawab dia santai walaupum hatinya membuncah ingin marah dengan wanita dihadapannya ini.

    "Terus kamu bahagia gitu di madu kayak gini," ucap Hilya lagi.

     "Iya aku bahagia kok, Mas Hamish bilang kalau aku akur sama istri keduanya. Apapun yang aku minta bakal dikasih, mobil, perhiasan, rumah dan semuanya," ucap Lena sambil tersenyum puas.

    "Jadi, harga diri kamu sebatas harta doang, Len. Bukan cinta yang mengharapkan ridho Allah," ucap Hilya tak habis pikir.

    "Jaga ya ucapan kamu! Lagian Mas Hamish itu udah banyak bantuin aku tahu nggak! Dia udah kasih aku kebahagiaan selama ini! Dia juga yang hadir nolongin aku waktu aku nyaris gagal nikah," ucap Lena mengingat awal pernikahannya dengan Hamish.

 SADNESS {Completed} {Pindah Dreame}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang