Dread Out Jilid 1 dan 2

Menyusuri Kampung Cienteh (3)

Linda melangkah sendiri ke Kampung asri itu. Dia menanyakan ke beberapa orang terkait telur cemani itu. Ya, seperti biasa banyak orang yang bungkam.

"Udah, neng. Jangan dibahas tuh permasalahan itu.." ujar bapak tukang sate yang berada tak jauh dari gerbang kampung. Linda jadi bingung dengan ketidaktahuan mereka. Seperti ada yang disembunyikan orang yang dia temui.

Dia berjalan dengan tetap semangat. Diapun menemukan sumur tua yang ternyata Urband Legend. Di sana ternyata adalah sumur Nenek Gayung yang sangat mesyhur tahun 2011.

Diceritakan bahwa bila ada orang yang bahas tentang nenek itu di dekat TKP, niscaya dia akan mati oleh Nenek Gayung itu. Linda meneruskan perjalanan dan bertemu dengan dua ibu-ibu yang sedang berjemur. Dia pun kembali menanyakan tentang telur cemani itu:

"Cemani, telur cemani maksutnya?? Ah telur itu biasanya dipake buat hal yang tidak-tidak. Kamu bisa tanya ke Mbah Prie yang ada di depan sana, Neng.."

Sang ibu menambahkan: "Mending kamu balik aja deh neng. Ga enak rasanya kalau bahas itu lagi di sini.." Linda pun mengangguk dan berusaha menyelesaikan masalah ini secepatnya.

Dia pun melanjutkan langkahnya untuk bertemu dengan Mbah Prie. Tatkala di sebuah rumah makan lesehan, dia bertemu dengan dua orang yang tak asing dengannya. Tapi dia lupa siapa mereka dan kenapa mereka sangat cunihin padanya (Entar di not dibahas ya...)

"Duh...tinggali tuh ada wanita yang cantik seksi depan kita euy.." ucap salah satu orang pada temannya.
Temannya menanggapi dengan menerka-nerka tentang sahabat kecil dahulu.

"Eh, lur...kalau ditinggali mah asa mirip si Linda nya. Tapi masa sih ah?? Si Linda kan baheula mah rada tembem nya.." ujar salah satu temannya. Teman yang lain tak percaya karena jelas si Linda sudah mati pasca kebakaran rumahnya.

Linda pun berusaha menghindar dari pembahasan itu. Sepertinya Linda memang sama sekali tak paham tentang arah pembicaraan yang keduanya lakukan.
.
.
.
Tak jauh dari kedua orang itu, Linda akhirnya bertemu dengan Mbah Prie. Dia pun berbincang dengan Mbah yang sangat terkenal di Kampung Cienteh itu.

Not: Kedua orang yang ditemui Linda di tempat makan lesehan itu adalah teman-teman pada saat kecil Linda, yaitu Somad dan Aka. Mereka pernah bermain bersama dengan ibu yang tadi dia temui yang ternyata itu Popi.

Pikiran masa lalu Linda sudah dibuang oleh Buto İjo hingga dia tak kenal sama sekali kampung ini. Kampung yang ternyata membuat dirinya menjadi sebatang kara karena kedua orang tuanya mati dilahap si Jago Merah.