𝒅𝒆̨𝒔 𝒗𝒖 [𝑓𝑟𝑒𝑛𝑐ℎ]
"𝑻𝒉𝒆 𝒂𝒘𝒂𝒓𝒆𝒏𝒆𝒔𝒔 𝒕𝒉𝒂𝒕 𝒔𝒐𝒎𝒆𝒕𝒉𝒊𝒏𝒈 𝒘𝒊𝒍𝒍 𝒃𝒆𝒄𝒐𝒎𝒆 𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒐𝒓𝒚."
-
Jisung hanya tidak tahu kalau hari itu ia akan kedatangan sosok tamu asing di rumahnya. Eksistensi seorang gadis yang rupanya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
dès vu — Park Jisung.
•-•-•
"Kei, menurut lo ada gak sih cowok SMA yang serius?"
Kei melirik ke arah Rin di sebelahnya. Ia mengernyitkan dahinya bingung, kemudian melanjutkan menyeruput minumannya itu. "Serius dalam hal?"
Rin merengut kesal. Jika ditanya seperti itu, ia jadi bingung mau menjawab apa.
"Hmm, mungkin dalam sebuah hubungan?"
"Sama ceweknya?"
"Ya iya lah, dongo! Masa sama neneknya!"
Rin memperhatikan wajah Kei dari samping. Cewek itu tidak memberikan respon untuk beberapa saat, yang semakin membuat Rin jengkel. "Lama ah lo mikirnya!"
"Yah, ada aja sih. Tapi lo tau kan, remaja labil kayak gitu masih kebanyakan main-mainnya."
Ada satu hal yang dapat Rin ambil dari jawaban Kei saat itu.
Pada kenyataannya, jawaban Kei memang ada benarnya. Ia tidak mungkin berharap bahwa cowok yang akhir-akhir ini mengusik pikirannya itu memang serius mengajaknya berpacaran.
Ah, apa yang dipikirkannya saat ini?!
Bagaimana bisa dia berpacaran dengan muridnya sendiri?!
"Emang kenapa, sih?"
"Ng-nggak. Kepo lo, babi!"
"Anjing, gak ada akhlak lo tutup botol!"
"Eh, gue mau jajan di warung depan dulu, ya," Rin bangun dari tempat duduknya dan mengambil ponsel di meja. Meninggalkan Kei yang tengah menatapnya heran. Kemudian cewek itu berteriak, "Gue nitip biskuat coklat!"
"Beli sendiri monyet!"
Rin buru-buru menjauh dari tempat Kei berada, dan membawa langkahnya menuju warung depan kampus.
Siang ini hanya ada dirinya dan juga Kei yang sedang tidak ada kelas. Baru beberapa menit lalu mereka selesai kelas Pak Kyungsoo. Awalnya mereka berniat untuk menunggu kedatangan Lucas dan juga Jungwoo yang entah ada di mana, tapi akhirnya Kei memutuskan untuk makan berdua saja dengan Rin.
Berdua lagi dengan Rin. Sungguh membosankan. Dia juga butuh berduaan dengan Mark!
Rin menatap heran begitu melihat warung yang biasa ia kunjungi itu ditutup. Tak biasanya pemilik warung menutup toko kecilnya itu.
Ekor matanya menangkap sebuah toko kecil yang juga menjual beberapa makanan kecil dan barang grosiran di sebelahnya. Ah, masih baru ternyata.
Akhirnya Rin memutuskan untuk menghampiri toko itu.