24. 🌻

184 81 3
                                    


Keysa membuka matanya perlahan. Kepalanya pusing lalu ia pegang bagian yang berdenyut. Gua dimana?. Keysa tak tau dia sekarang berada dimana. Tempat ini begitu asing baginya. Keysa mengingat-ingat apakah ia pernah kesini atau tidak, tapi hasilnya ia tak pernah ke tempat ini sebelumnya.

"udah bangun juga lo!!!" ujar seorang yang berbadan kekar dengan topeng menutupi wajahnya. Keysa tidak mengubrisnya. Sepertinya Keysa pernah melihat ia sebelumnya tapi memori di otaknya tak bisa memutarnya kembali, kapan dan dimana ia bertemu dengan pria bertopeng itu.

"heyy jawabb!!!!" ujar nya sedikit berteriak seraya mendekat ke arah Keysa yang duduk di sebuah kursi dengan badan terikat.

"gua ga kenal lo" sorak Keysa lalu menundukkan pandangannya. Ia ketakutan.

Pria itu memegang dagu Keysa untuk mengarahkannya agar melihat kearah pria itu. "kalo bicara perhatiin orangnya!!!" masih dengan nada yang sama pria bertopeng itu berbicara. Keysa sepertinya mengenal suara itu. Tapi ia masih tak mengingat apa-apa.

Keysa menatap manik mata pria itu. Ia benar benar tak salah, ia pernah ketemu dengan pria bertopeng ini sebelumnya, tapi dimana?. Ayo lah otak berfikirlah!!!

"gua ga kenal lo" masih dengan jawaban yang sama terlontarkan dari mulut Keysa tapi kali ini ia tidak menundukkan pandangannya. Ia menatap tajam mata pria bertopeng.

"lo ga perlu tau siapa gua Key"

Key?? Berarti dia kenal gua?? Tapi siapa?? Ayolah otak kita kompromi untuk saat ini aja!!! Please. Batin Keysa seraya memohon pada dirinya untuk mengingat ingat siapa pria ini.

"kek mana otak lo masih ga mampu mengenal siapa gua?" tanya pria bertopeng.

"haha yaiyalah lo ga kenal sama gua habisnya otak lo selalu diracuni sama orang-orang terdekat lo!!!"

Orang-orang terdekat. Saha woyyy. Sahaaaa!! Keysa tak bisa berpikir jernih. Otaknya benar-benar buntu saat ini.

"gua kok disini?" Keysa memberanikan diri untuk bertanya.

"lo mau tau ceritanya" Keysa diam tak mengindahkannya.

"heyy lo mau tau ceritanya NDAKKK??" ujar pria bertopeng dengan menaikkan volume suaranya di kata 'ndakkk' lalu memegang dagu Keysa sangat kuat. Keysa memejamkan matanya saat mendengar bentakkan itu. Jujur sebelumnya Keysa tak pernah dibentak oleh keluarganya. Papa, Mama dan Gibran selalu menasehatinya jika ia melakukkan kesalahan yang sangat fatal.

"yaudah kalo lo ga mau" ujarnya seraya melepaskan gengamannya pada dagu Keysa yang membuat kepala Keysa mengikuti arah ia menghempaskan dagu Keysa, ke arah kiri.

"gu-gua ma-mau" jawah Keysa dengan suara yang bergetar saking takutnya pada pria bertopeng ini.

Flasback on

Disetiap baitnya, Boy melirik ke arah Keysa. Keysa makin bingung dibuatnya. Ada apa gerangan?

"buat kamu yang disana mau kah kamu bernyanyi dengan ku?" tanya Boy seraya menunjuk ke arah Keysa. Aku kamu?? Ga salah dengar gua??

Semua orang yang disana bertepuk tangan dengan berkata "terima terima". Padahal ga ada yang nembak, cuma diajak nyanyi bareng doang. Keysa bingung harus ngapain. Semua orang menyuruhnya untuk berduet dengan Boy, akhirnya Keysa menyetujuinya. Keysa bangkit dari duduknya lalu menuju ke tempat Boy berada, di atas panggung.

Sesampainya Keysa di atas panggung, ia dan Boy mulai berduet bersama dengan judul lagu yang sama, Perfect-Ed Sheeran. Mereka bernyanyi dengan sangat sempurna seperti judul lagu yang mereka nyanyikan, meskipun sebelumnya mereka tak berlatih terlebih dahulu untuk duet bareng.

"Keyy" ujar Boy dengan mic yang berada di tangan kirinya. Keysa yang baru menyelesaikan bait terakhir melirik kearah Boy yang memanggil namanya.

"aku mau ngomong sesuatu sama kamu"

Boy menyantukan tangan kanan ia dengan tangan Keysa. Ia mengenggam tangan kanan Keysa. Anehnya Keysa malah fine-fine aja. "kamu mau ga jadi pengisi hati aku??" Keysa mengangkat kedua alisnya sebagai balasannya. Ia bingung antara Boy nembak dia atau cuma nyatain perasaan doang.

"mau ga kamu jadi pacar aku?" ujar Boy yang mengerti maksud Keysa mengangkat kedua alisnya.

"terima terima terima" sorak penonton yang lainnya. Keysa ga tau harus menjawab apa, iya atau tidak. Keysa bingung.

"Boy, harus banget ya gua jawab disini??" tanya Keysa dengan berbisik pada Boy.

"apa kamu terimaa. Ye aku sama Keysa udah jadian" teriak Boy kuat membuat yang lain juga ikut bahagia. Keysa yang tak ngerti maksudnya hanya tersenyum aja. Mungkin Boy ga mau menanggung malu kali yaa.

Boy mengenggam tangan Keysa untuk mengikutinya menuruni tiga anak tangga agar turun dari panggung pesta ini. Keysa ngikut-ngikut aja.

"kita langsung pulang?" tanya Boy.

"terserah" jawab Keysa.

Keysa dan Boy izin pulang pada Feby lalu menuju parkiran. Beberapa menit kemudian, mobil Boy berhenti di sebuah kafe. "kok kesini?" tanya Keysa. Tapi Boy tak mengindahkannya, ia turun dari mobil lalu membuka pintu mobil untuk Keysa. Kemudian menyalurkan tangannya agar Keysa menyambutnya. Keysa pun menyambutnya.

Di dalam kafe, Boy mulai membuka pembicaraan. "Key yang masalah di ultah tadi, boleh kok kamu jawab kapan pun kamu mau" lirih Boy.

"sekarang pun ga papa" lanjut Boy. Keysa menggeleng bertanda ia ga tau harus menjawab apa.

"yaudah aku juga ga maksaain kamu buat ngejawab cepat kok. Oh ya aku pesan makanan dulu ya" pamit Boy.

"ehh kenapa ga manggil pelayan aja" sanggah Keysa.

"ga bisa soalnya ini spesial" bisik Boy di telinga kiri Keysa lalu pergi dari hadapan Keysa.

Flasback off

"setelah itu gua suruh anak buah gua buat ngeculik lo" lirih pria bertopeng di depan muka Keysa. Cuma berjarak 15 cm.

"gimana udah tau sekarang gua siapa?" Keysa menggeleng. Dia yakin kalo pria bertopeng ini bukan Boy.

"pasti lo mikir gua Boy kan??" gumam pria bertopeng. Keysa menganggukaaq.

"gua emang bukan Boy. Lagian kalo gua jadi Boy ga ada guna kali gua nyulik lo!!! because lo kan tinggal di rumah Boy. So ga perlu Boy nyotorin tangannya cuma untuk ngeculik lo" terang pria bertopeng. Keysa juga berpikir seperti itu. Tapi kenapa ia kenal Boy??

"lo kenal sama Boy?" Keysa memberanikan untuk bertanya.

"iya kenal lah malahan dia kenal sama gua" Keysa tercengang mendengar penuturan itu. Apa Boy sekongkol dengan cowo ini??

"tenang aja rencana ini ga ada kok campur tangan dia" lanjut pria bertopeng.

"terus..."

"etsss gua belum selesai bicara tau" lirih pria bertopeng tepat di telinga Keysa. Keysa membisu, tak berani untuk meneruskan perkataannya.

"asal lo tau!! lo kenal sama gua dan gua jauh lebih kenal dengan lo!!" ucap pria bertopeng penuh dengan penekanan. Terus lo siapa?? Setau gua, gua ga pernah kenal sama seorang penjahat lah.

Pria bertopeng menghelakan nafasnya kasar. "lo ga perlu tau identitas gua!! Karena apa?? Karena emang gua ga terlalu penting buat lo!! NGERTI LOO!!!" kata pria bertopeng dengan nada lebih tinggi diakhir kalimatnya.

🍃🍃🍃

Tinggalkan jejak dan beri comment ya :)

18 Mei 2020
19.30 WIB

FOLLOW INSTAGRAM & TIKTOK :
fadhilapy

KEYSA (TAMAT)Where stories live. Discover now