CHAPTER - 21

9.4K 577 1
                                    

PS : abaikan tipos dan keanehan yang terjadi -_-. No sunting loh ya. pengen cepet2 posting haha

***

CHAPTER TWENTY ONE  –  GONE

 

 “ Outside the open window The morning air is all awash with angels “ –Richard Wilbur, Collected Poems, 1943-2004

 

***

Saat terbangun aku mendapati diriku sendirian diatas tempat tidur. tidak ada Jake, hanya aku. Sekejap semuanya terasa begitu mengejutkan. Kemana dia? Aku langsung beranjak duduk diatas kasur. Perlahan kejadian semalam berputar putar diotak seperti roller coster. Jantungku seketika berdegup dengan kecang. Aku melakukan itu lagi. Entah ini sesuatu yang harus aku syukuri atau aku khawatirkan. Sesungguhnya hatiku merasa senang dengan itu dan pikiranku menolak akan konsekuensi yang terjadi nanti.

Kulit kakiku menyentuh lantai kayu, tidak adanya Jake disini mau tidak mau ,hal itu membuatku gugup. Aku melangkah tanpa sadar hingga mencapai dapur. Brooke ada disana dengan cantiknya menyiapkan sarapan untuk kami. Ngomong ngomong dimana Brad?

Aku meraih gelas kosong yang ada diatas meja lalu mengisinya tidak penuh, sambil menenggak air putih yang meluncur ditenggorokan, aku duduk diatas kursi makan yang … aku merindukan tempat ini. Brooke berbalik dari konter dengan celemek yang tidak terlalu kotor tapi tidak juga bisa dikatakan bersih. Ia meletakan pancake diatas piring. Mata Brooke sejenak menatapku dengan alis yang terangkat seperti hendak tertawa tapi ia menahannya.

“ Apa? “ Tanyaku dengan heran. Ada yang salah dengan penampilanku sekarang? Aku menatap diri sendiri dari atas kebawah dan Brooke masih memandangiku dengan cara yang membuat aku salah tingkah.

“ Kau berhubungan seks dengan Jake “ Ucapnya sambil membalikan badan kembali pada konter sambil tertawa tertahan. Bagaimana dia bisa tahu? maksudku apa dia mengintip atau mendengar suaraku tadi malam. Aku masih ingat jika teriakan yang aku keluarkan cukup keras. Seketika saja tubuhku menjadi malu.

“ Hah? “ Nada suraku terdengar bodoh dan tersedak disaat yang bersamaan. Kali ini aku merasa seperti tertelan batu besar ditenggorokan.

Brooke berbalik lagi dan menatapku. Satu tangannya berada dipinggang dan tangan yang lain berada disisi meja makan untuk menahan tubuhnya yang seksi itu. Sekarang dia terlihat seperti seorang ibu yang memergoki anaknya setelah berhubungan seks dengan seorang pacar laki laki.
“ Jangan berpura pura bodoh, aku tahu itu “

Aku mengerjapkan mata sebelum menjawab . rasa malu yang tiba tiba meyergap membuatku berharap untuk ditelan bumi sekarang atau ada alien yang menculikku.
“ Bagaimana kau tahu? ”

“ Oh my baby Anne yang sedang jatuuh cinta “ Dia memutar mata dengan mengejek.
“ Lihat lah Jake meninggalkan tanda dilehermu “ Tangan Brooke menyampirkan rambutku kebagian kiri. Secara otomatis aku menutupi leherku yang sedang diperhatikannya dengan tangan, kemudian secara tiba tiba Brooke menarik t-shirt yang kupakai hingga bagian bahuku terlihat.

“ Dan disini “ Katanya lagi. Ketel berbunyi membuat Brooke segera mengalihkan perhatiannnya sebentar. Aku cepat cepat melirik bahuku yang terbuka. Sialan. Ada beberapa tanda biri disana.

“ Kau bisa kekamar mandi dan memeriksa seluruh tubuhmu, Anne “ Brooke mengusulkan namun perhatiannya tidak beralih dari ketel yang ia masukan kedalam gelas.

My BackbonesWhere stories live. Discover now