Insecure (1)

7.6K 647 4
                                    

"Kalo gitu ntar gue kabarin lagi ya"

Keempat sahabat itu mengikuti pergerakan kakak kelas cantik dan tinggi yang baru saja mampir di meja mereka.

Tawan adalah orang yang pertama sadar, "Wow, jangan bilang gue barusan mimpi?"

"Bukan lo yang mimpi, si Off itu yang tiba-tiba ditiban durian runtuh" New menyahut setelah kembali mengaduk mi ayamnya.

Yang dibicarakan hanya tersenyum bodoh, "Ini ga mungkin mimpi" bisiknya dengan tatapan menerawang.

"OMG gue punya temen model!" Tay bertepuk tangan heboh diikuti dengan gelengan tidak peduli New.

"Gimana ni! Gue kagok dateng ke studio sendirian! Temenin ya?" Off menangkup kedua tangan Gun yang duduk disampingnya dan menatap Gun penuh harap.

"G-gue ada kelas nanti sore, ya kan New?" Gun menatap New tepat di mata.

"Ya, kita gabisa temenin lo, sorry" New menjawab dengan balik menatap Gun penuh arti.

Off heboh sendiri perihal janji terhadap kakak kelas yang ingin menjadikannya model untuk project busana mereka, teman-temannya tidak ada yang bisa diharapkan!

New mengangkat sudut bibir kemudian mendengus kecil sambil kembali mengaduk mi ayam.

"Hm? Kenapa?" Tay yang mendengar dengusan kecil New bertanya sekiranya ia melewatkan sesuatu.

New tersenyum, "Nothing"

.

.

Keesokan harinya empat sekawan ini kebetulan tidak ada kelas pagi, mereka berniat untuk sarapan bersama di kedai bubur tak jauh dari kampus.

"Tumben lo ga bareng Off?" New yang baru saja sampai di kedai bubur langsung menuju meja yang sudah diisi Tay.

"Ga tau, gue disuruh duluan. Paling juga mager itu anak"

New dan Tay baru saja menerima bubur mereka saat Off datang diikuti Gun, keduanya langsung mengambil posisi, Gun disamping New dan Off disamping Tay.

"Sialan lo berdua, bantuin pesen kek" gerutu Off kembali berdiri setelah melihat pesanan Tay dan New sudah datang.

"Lo nginep di Off?" New membuka pembicaraan melihat Gun lebih diam dari biasanya.

"Hm" Gun mengangguk tanpa menatap New.

"Njir! Sinting ya lo!" Tay menatap Gun kaget dengan sendok bubur menggantung di dekat bibir.

Gun dan New sontak menatap Tay bersamaan,

"Kenapa?" -New

"Masih pagi Tay" -Gun

"Itu cupang ditutupin dikitlah! Ga gitu juga kali Gun!" erang Tay membuat Gun berjengit kaget, reflek meraba lehernya.

New juga baru sadar saat melihat bekas kemerahan di dekat tulang selangka Gun, tanpa banyak bicara ia membantu Gun menutupinya dengan menarik kerah kaos yang digunakan Gun sedikit keatas.

"Ah lo bikin kaget aja, gue kira apaan" New berusaha menyudahi keributan pagi Tay tepat sebelum Off meletakan pesanan miliknya dan Gun di atas meja.

Plak!

"Aw! Sialan lo Tawan!" Off meraung saat Tay memukul punggungnya cukup keras.

"Lo masih belum tobat ya! Gue kira sadaran dikit lo sejak kuliah" bisik Tay dengan geraham dirapatkan.

Gun hanya menunduk mengaduk bubur dengan satu tangan, sementara tangan lainnya menahan kerah kaosnya agar tidak turun. Hanya New yang melihat wajah kesal Gun saat mendengar Tay dan Off yang masih berdebat.

.

.

Pukul lima lewat sepuluh New dan Gun membereskan meja saat sang profesor sudah berjalan keluar kelas.

"New makasih" bisik Gun pelan.

"Hm?" New yang baru saja memasukkan buku ke dalam ransel menoleh, menatap Gun yang memainkan jari dibawah meja.

"Makasih lo ga nanya apa-apa" 

New memperbaiki duduk menghadap Gun setelah melirik kelas yang sudah mulai kosong, hanya beberapa orang yang masih ribut di depan pintu.

"Jadi kesimpulan gue, senior cantik kemaren yang bikin lo bohong kalo kita ada kelas sore"

New memang tidak kenal basa-basi.

Gun menghembuskan napas pelan, senior yang kemaren mendatangi Off hanya satu dari banyak perempuan yang selalu memenuhi DM social media milik pacarnya.

Melihat Gun masih belum mau berbicara banyak New menepuk bahu temannya itu,

"Daripada lo overthinking gini mending lo ngomong ke Off langsung deh"

Gun menangguk, New memang jagonya soal membaca situasi dan pikiran orang.

"Terus juga jangan bikin si Tay ngomel-ngomel kaya tadi pagi, telinga gue capek, lo juga sebel kan?"

Gun sekali lagi mengangguk, dia sudah menyerah, tidak ada gunanya menutup-nutupi apapun dari New.

"Yaudah yuk sebelum... belum juga diomongin udah dateng itu kunyuk berdua"

Gun menoleh, mengikuti tatapan New, Off dan Tay sudah berdiri di depan pintu meributkan sesuatu, lagi.

"Kalian berdua temenin gue dong! Males gue sama kunyuk sialan ini!" Off segera memutar badan kepada New dan Gun yang baru saja keluar kelas.

"Ga ada! Gue juga ikut pokoknya!" Tay langsung menyalak.

"Err.. gue sama Tay ada janji nih. Lo bawa Gun aja mending dari pada lo ke studio sendirian lagi" New segera mendorong Gun ke arah Off.

"Janji?" Tay mengerutkan kening memasang tampang bodoh ke New.

"Ck, gue udah tau ni lo lupa! Udah cepatan lo parkir dimana?" New segera mendorong Tay yang masih memasang tampang bego.

New memaksa Tay segera menyalakan mesin mobil saat melihat Off dan Gun sudah menyusul ke parkiran, "Kita duluan ya!" teriak New sebelum kembali memaksa Tay untuk membawa mobil keluar dari area parkir.

"Lo kenapa sih?!" Tay mulai kesal diperintah tidak jelas oleh New.

New tidak segera menjawab, ia menoleh ke belakang memastikan Gun pergi bersama Off sebelum memperbaiki posisi duduk.

New menghela napas setelah menatap Tay yang masih mengerutkan kening.

"Masih sabar gue Tay, bener-bener ga peka lo" New menggeleng-geleng prihatin.

"Kita mau kemana nih?!" Tay masih kesal.

"Terserah, asal ga ngikutin Off" jawab New sekenanya.

"Ck! New serius nih! Apaan sih?"

New menutup mata sejenak, "Lo gak liat Gun dari kemaren diem mulu kayak ayam sakit sejak si kakak yang nawarin Off jadi modelnya itu nyamperin?"

New berhenti sejenak, "Ke kanan deh, gue mau beli makan dulu"

Tay hanya mengikuti instruksi New, ia masih belum mendapat hidayah.

"Sebenernya gue sama Gun ga ada kelas kemaren sore. Si Gun bohong biar ga ikut ke studio bareng Off, tetiba insecure doi pacarnya didatengin cewek cakep"

Tay membuat gerakan 'A' tanpa suara dengan mulut sambil mengangguk-angguk.

"Gue ga tau gimana bisa si Gun malah jadi nginep di kondonya Off semalem, tapi yang pasti dia belum cerita apa-apa ke Off, makanya masih kayak ayam sakit sampe sekarang"

"Ck! Kenapa lo ga bilang dari tadi sih, kan bisa lebih bagus lagi acting gue gitu"

New memutar bola mata bosan, "Lo mau beli sesuatu ga?" New sudah bersiap melepas seat-belt saat Tay mulai menepi.

"Samain aja, gue nebeng makan di lo yak!"


22 Mei 2020

HOME - TayNewWhere stories live. Discover now