¹ awale

519 56 58
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



-Aku bucin WooSan... ):








-----





Hari ini minggu ke tiga di bulan Mei. Dan di minggu ini akan dimulai shif jaga malam oleh penduduk laki-laki cluster Pirate Boy, atau bisa lebih disederhanakan lagi, yaitu ronda malam.

Sebenarnya sudah ada satpam yang menjaga.

Namun karena akhir-akhir ini terjadi krisis keamanan karena beberapa faktor, akhirnya penduduk kompleks sebelah mengusulkan agar para pemuda cluster ikut andil dalam masalah keamanan kompleks.

Bagaimanapun hanya satu dua satpam tak cukup untuk menjaga keseluruhan kompleks, yang luasnya saja bisa diibaratkan seluas samudera. Dan sebesar jagat raya.

Oke ini terlalu berlebihan. Kan sudah dibilang; diibaratkan!

Penjagaan di kompleks belum cukup maksimal. Pasalnya, beberapa hari yang lalu telah terjadi perampokan di salah satu rumah, dan para satpam merasa sangat kewalahan.

Karena menurut para saksi, kawanan perampok tersebut diturunkan dari sebuah mobil, dan mereka langsung bergegas dengan kawanannya yang lumayan banyak. Bisa sekitar 3 sampai 4 orang.

Di kompleks tersebutpun mayoritas hanyalah ibu-ibu yang tinggal, karena suami mereka banyak yang sering pergi keluar kota maupun luar negeri untuk bekerja.

Jadi sebab itulah, himpunan ibu-ibu PKK mengusulkan agar adanya bantuan dari para pemuda di cluster sebelah untuk memperketat penjagaan hunian mereka.

Karena di cluster pun penjagaannya sudah lumayan ketat, dan sangat mustahil untuk rampok dapat masuk.

Dari cerita singkat tersebut bisa disimpulkan jika pemuda-pemuda yang tinggal di cluster tak terlalu tertutup dengan lingkungan sekitar.

Bahkan pemuda-pemuda PB (Pirate Boy)  tak segan-segan untuk langsung setuju melakukan ronda, asalkan ada gorengan, kopi, dan kacang rebus yang disediakan.

Sesederhana dan semulia itu hati anak-anak sultan di cluster PB :')





------

"Bunda..."

"Hemm?"

"Bundaaa.. Ihhh.."

"Heeeemmm?"

"Bunda aku bakalan telepon ayah kalau bunda mogok gak mau ngasih aku uang saku!" ujar Wooyoung, menatap kesal bundanya yang sedari tadi mondar-mandir di depan pantri, gak ngacuhin dia.

"Yeee durhaka lo dek kamu nanti!" sahut sang kakak menatap tak percaya kepada sang adik.

"Kak Jimin gak usah ikut-ikutan! Aku lagi ngambek sama kakak!"

Kerah (WooSan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang