¹ lus

353 40 27
                                    

Eh btw sorry ya di chap yang sebelumnya emang eror diketik kaga bisa yang bawah di revisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eh btw sorry ya di chap yang sebelumnya emang eror diketik kaga bisa yang bawah di revisi. Jadi maap kalo ngebulet mulu kalimatnya-





-----

-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




-----

Malam menengah.. Tengah malam maksudnya..

"Terdengar burung hantu, suaranya merdu."

"uu uu uu u u u u uuu.."

"Gi lo berisik jirt!!" kata San.

Dia balik badan munggungin Mingi sahabatnya.

"Ya lo mah gak nemenin gue. Molor terus percuma lo kesini setan!" omel Mingi nggoyang-goyangin badan San yang lagi nelungkup pakai sarung wadimor.

"Gue tinggalin lo ya seriusan mau nyusul anak-anak gue mau keliling kompleks biarin lo kalo ada pocong genderuwo kuntilanak kuyang cakwe lo biar digondolin mereka!!" Mingi itu orangnya memang fasih banget kalau lagi bicara. Apalagi kalau ngancem orang.

Tapi syukur juga. San yang akhirnya bangkit, terus natap tajam Mingi.

"Lo!"

Mingipun mulai ancang-ancang kalau-kalau nanti Sam, "ADA KUYANG??"

"MWOOOYA!!!" ucap keduanya. Kompak banget dengan tangan yang membuat gerakan hitting the woah masing-masing.

"San, mata lo ada beleknya!"

"BELEK??"

"MWWOOOOOYA!!!"

"Bahahaaahhaaks." keduanyapun saling tos.

Tertawa terbahak-bahak yang bahkan sebenarnya gak ada yang luchu sama sekali..



"San, nanti kalo ada kuyang beneran gimana?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kerah (WooSan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang