10. Mimpi Basah

1.7K 217 15
                                    


Semenjak Jaehyun menjalani program koas, laki-laki itu menyewa apartemen terdekat dengan rumah sakit, dan hanya pulang saat akhir pekan.

Sebenarnya jarak rumah dan rumah sakit hanya 1 jam, namun jika macet bisa memakan hampir 2 setengah jam. Dan ibukota tak jauh dari kata macet.

Hubungan diam-diam dengan Sajua pun masih baik-baik saja sampai ini. Jika Jaehyun tidak sibuk, ia akan menelfon wanita itu lebih dulu. Begitupun sebaliknya.

Bahkan setiap seminggu kali Sajua mengunjungi Jaehyun membawa makanan rumahan kesukaannya. Seperti sekarang, ia tengah menunggu Sajua yang agak terlambat.

"Sialan lo! Abis berbuat nggak dibersihin." Umpat Jaehyun pada Yugyeom, yang hanya dibalas cengiran.

"Kenape?" Sahut Dokyeom.

Jaehyun menunjuk Yugyeom dengan dagunya, "tuh, udah numpang ngewe, kondomnya nggak dibuang."

"Panggilan urgent, Jae. Ampun, bos. Ampun." Katanya seraya menyatukan kedua telapak tangannya seperti memohon.

"Ya sebenernya nggakpapa sih, bisa gue buang meskipun rada geli. Tapi kalo tiba-tiba cewek gue dateng terus nemu kondom bekas, abis gue."

Dokyeom yang mendengar hanya tertawa kecil.

Ketiga laki-laki tersebut tengah menunggu Sajua, lebih tepatnya hanya Jaehyun, tetapi dua cecunguk ini penasaran melihat kekasihnya.

Jaehyun tersenyum ketika melihat seorang wanita yang berada tak jauh darinya tengah melambaikan tangan.

"Itu, Jae?"

Jaehyun tak menjawab, ia langsung menghampiri Sajua lalu memberikan pelukan ringan, mengingat mereka berada di tempat umum untuk tidak berpelukan mesra.

"Bucin juga temen lu." Gumam Yugyeom pada Dokyeom.

"Hai Sajua." Ucap dua laki-laki itu.

"Hai."

"Kenalin temen aku, ini Dokyeom, ini Yugyeom."

Sajua mengangguk lalu tersenyum ramah, "nggak mau diajak makan bareng sekalian? Aku bawa banyak," Katanya pada Jaehyun menunjukkan rantang makanan di tangannya.

"Ah, nggak usah," balas Jaehyun cepat.

"Boleh boleh, yuk. Kemana? Apart lo kan Jae?" Dokyeom menuntun Sajua, mengabaikan gerutuan Jaehyun.

"Lo berdua bukannya sibuk?"

"Kalo cuma buat makan mah pasti ada waktu," jawab Yugyeom.

oOo

"Rencananya kapan lagi kesini bawa makanan?" Tanya Yugyeom yang dengan lahap menyantap makanan buatan Sajua.

"Setiap hari selasa kayak gini mas, soalnya Mas Jaehyun agak luang."

"Kayaknya kita juga luang ya, Kyeom, selasa."

Dokyeom yang tengah sibuk makan hanya mengangguk.

"Nggak usah macem-macem," Jaehyun memberikan peringatan pada kedua temannya.

"Yaelah, Jae. Pelit banget."

Jaehyun mendelik ke arah Dokyeom.

Sajua terkekeh, "Ya nggakpapa mas, ikut makan aja kalo lagi nggak sibuk."

Kali ini Jaehyun menatap Sajua protes, "Sa?!"

Mendengar ucapan Sajua, membuat Dokyeom dan Yugyeom tersenyum menang.

"Sebagai imbalan, kamu mau denger cerita seru nggak, Sa?"

"Apa tuh, mas?"

"Kemarin ada yang mimpi basah," celetuk Dokyeom.

Mata Jaehyun melotot sempurna, tangannya bergerak hendak menutup mulut Dokyeom, sedang Yugyeom berusaha menolongnya. Dan akhirnya itu laki-laki bertiga rusuh banget.

"Jaehyun mimpi jorok!" Seru Dokyeom di tengah pergulatannya.

"Bohong, Sa!"

"Bener, ngedesahin nama kamu," timpal Yugyeom.

"Kayak gini—"

Jaehyun langsung menjambak Dokyeom yang hendak mempraktekan adegan Jaehyun. Membuat Dokyeom terjungkal ke sofa. Membuat ketiganya semakin rusuh.

"Mas, udah ih. Itu kasian."

"Mereka tuh harus diginiin Sa, biar jinak."

"Mas, kayak anak kecil aja. Udah ah."

"Sialan lo berdua." Umpatnya ketika mendengar ucapan Sajua.

Sedangkan Yugyeom dan Dokyeom hanya tertawa puas sambil mengusap lehernya masing-masing, abis dipiting sama Jaehyun.

"Mimpi joroknya bener, tapi nggak ngedesah," Jaehyun berusaha menyelamatnya harga dirinya di hdapan Sajua.

Malu, lur.

"Tau dari mana lu? Kan lu tidur, gue sama Yugyeom yang liat."

"Berisik bangsat," balas Jaehyun.

"Ya udah nggakpapa, kenapa harus marah-marah gitu, kan bukannya normal cowok mimpi kayak gitu?" Ujar Sajua.

"Ya mereka tuh ngelebih-lebihin."

"Nah, Sajua aja bilang gitu," timpal Yugyeom melanjutkan makannya.

Namun terhenti ketika ponselnya berdering keras.

"Mampus! Kyeom!! Cabut cabut," Serunya melihat nama yang tertera layar.

Dokyeom yang paham langsung ngambil jas putihnya, itu mulut bahkan belum selesai ngunyah.

Lalu mereka berdua secara terburu-buru meninggalkan apartemen, dan sempat meneriakkan kata terimakasih sebelum benar-benar pergi.

"Kenapa, sih?"

"Biasa, ada panggilan dari RS. Kamu pulang jam berapa?"

Sajua melihat jam dinding sejenak sebelum menjawab, "jam 3."

Jaehyun ikut menatap jam dinding, "bentar lagi dong?" katanya merajuk melihat sekarang pukul 2.40 menit.

Sajua mengangguk, "kan mau buat makan malem, terus takut macet kayak tadi. Makanya tadi aku kesini lama banget."

Jaehyun terdiam pasrah, sepertinya jatah bermesraan yang telah ia tunggu lama itu kini akan terlewat.

"Kamu beneran mimpiin aku?" Goda Sajua, "mimpi gimana?" sambungnya penasaran.

Jaehyun meletakkan sendoknya, hilang nafsu makan setelah mendengar Sajua akan pulang cepat hari ini.

"Nggak bisa agak lama apa Sa, disini?"

Sajua menggeleng pelan. Membuat Jaehyun pasrah, lalu merebahkan tubuhnya di sofa, "Kan aku masih kangen."

Sajua tertawa kecil melihat wajah murung Jaehyun.

"Setengah jam cukup nggak?" Tanya Sajua membuat Jaehyun menaikkan sebelah alisnya.

"Buat praktekin mimpi kamu?" Sajua berusaha memasang raut biasa sambil mengunyah apel, padahal dalem hati deg-degan abiEz.

Dimple Jaehyun menyembul, menandakan laki-laki itu tersenyum lebar.

"Let's go!" Serunya semangat seraya mengangkat tubuh Sajua.

Jaehyun ini masih manusia biasa kok. Punya nafsu, punya dosa, pernah buat salah, nggak sesuci dan sempurna yang kayak orang liat.

Dan Sajua juga bukan cewek pertama untuk hal sex, dia dulu udah pernah ngelakuin sama mantannya waktu kuliah. Jaehyun nggak pernah maksa, mereka ngelakuin atas dasar sama-sama mau.

Jaehyun tuh dibilang nakal, ya engga. Suci? Engga juga. Bener-bener manusia biasa.

Dia pun bukan dari keluarga yang taat dan patuh agama. Tapi Jaehyun tetep tau batas, dan selalu berusaha mempertanggung jawabkan apa yang dia lakuin.

Dah gitu aza

SajuaWhere stories live. Discover now