The Sun, The Moon and The Star

580 54 37
                                    

"Jadi sampai disinilah kami, menjadi phi nong selama 8 tahun." Singto meletakan gelas kopinya, menatap lawan bicaranya, Joss.

Seseorang yang selalu menjadi momok bagi beberapa orang fans yang suka menjodohkannya dengan Krist. Tapi Joss dan Singto tidak perduli, mereka memiliki banyak kecocokan, selera lagu mereka sama, sudut pandang mereka sama, hewan kesukaan mereka sama dan Joss adalah pendengar yang baik bagi Singto berkeluh kesah dan bercerita banyak hal soal hidupnya, termasuk soal Krist.

Krist, lawan mainnya, Krist nong nya, Krist si ceria, Krist si pencuri hati pria tan itu, dan Krist, yang setelah 8 tahun masih berstatus phi nong dengan Singto.

"Kalau kau menyukainya kenapa kau tidak mau mengikatnya?" Tanya Joss lugas, menatap mata Singto, walaupun Joss 2 tahun lebih muda dari Singto, dia jarang memanggil Singto dengan kata phi, pola pikir dan perawakan Joss yang lebih tua dari umur aslinya membuat kata 'phi' untuk memanggil Singto terasa aneh.

Singto mengerdikan bahunya, menatap jendela yang dipenuhi dengan kucing di kafe kucing langganan mereka.

"Bagaimana.. jika seseorang mengambilnya darimu?" Lanjut Joss.

Singto tersenyum dan mengaduk gelasnya. "Itu hak nya untuk memilih, denganku, hanya inilah yang bisa kutawarkan."

"Terkadang hidup memberimu banyak pilihan, dan terkadang hidup membuatmu harus memilih." Joss menatap mata hitam Singto dalam.

"Dan terkadang, pilihan dalam hidup membuatmu harus berubah Joss, dan aku tidak ingin kehilangan diriku." Balas Singto.

"There are days
I wake up and I pinch myself
You're with me, not someone else
And I am scared, yeah, I'm still scared
That it's all a dream"

Pria manis itu mengerucutkan bibirnya melihat daftar peserta yang hadir dalam acara penghargaan yang dirinya dan Singtuan nya akan hadiri.

Nama itu ada disana, nama yang terkadang membuatnya kesal, nama dari seseorang yang menyita waktu orang yang disukainya, membawa pria itu ke kafe kucing kesukaan mereka, pria itu bahkan memiliki prioritas yang sama bagi Singtuan nya untuk dibalas chat nya dengan cepat.

Krist cemburu...
Tidak suka...

Tapi apalah hak nya, dia dan Singto hanya phi nong. Singto sudah menegaskannya, kita single, sedang sendiri, mari saling menjaga sampai kita menemukan seseorang.

Ya, sampai kita menemukan seseorang untuk kita sendiri.

"Kenapa?"

Suara lembut pria dibelakangnya membuat Krist terkejut dan hampir melempar kertas ditangannya.

"Astaga phi Sing, kau sudah selesai mandi?" Jawab Krist sambil membantu Singto mengeringkan rambut pria tan itu, mengambil alih handuk di tangan Singto dan mengusap kepala pria itu dengan lembut.

Netra Singto menatap wajah manis didepannya, nafas mereka beradu, suasana menjadi sunyi.

Singto suka.
Suka sekali.

Suka dengan pemandangan ini.
Suka dengan kelembutan ini.
Suka dengan sikap manis ini.
Suka, Singto sangat menyukai Krist.

"Darimana kau mendapat anting ini?" Jemari Singto menyentuh perhiasan di telinga Krist, membuat Krist berjengit saat area sensitif nya disentuh.

"Dari fans, dan jangan menyentuh telinga ku mendadak phi, kau itu sengaja ya?" Balas Krist dengan mengusap handuk ke kepala Singto dengan kencang, membuat Singto memekik dan mendorong tubuh Krist ke sofa.

Menggelitik tubuh pria manis itu, membuat suara tawa memenuhi ruangan.

Temaram matahari senja yang memasuki apartemen nya menyinari wajah kemerahan Krist yang tergelak menahan geli.

The Sun, The Moon and The Star (Complete)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora