Tilu Puluh Hiji (31)

75 13 28
                                    

Nama belakang Corbyn diganti ya, karena Matthew Besson nya jadi artis disini😂

***

Dokter muda itu memasuki ruang rawat yang diinapi oleh orang tersayangnya. Tampak di sebelah dada kiri jasnya, tertera name tag bertuliskan "Corbyn Vannes Lexington".

Kini ia duduk di kursi yang tersedia bagi yang mau menemani pasien. Ia menatap wanita yang ia cintai itu dengan damai.

"Tina, aku disini ya. Jam kerja aku emang udah habis untuk hari ini, tapi aku pengen tidur bareng kamu, gapapa kan ?" Tanya Corbyn pada gadis bernama lengkap Christina Marie Harris itu yang kini masih setia memejamkan matanya.

"Kalo kamu butuh sesuatu, bilang aja ya. Bangunin aku langsung, aku sayang kamu" Corbyn mencium kening Christina sebelum akhirnya ia mencari posisi yang nyaman untuk mengistirahatkan tubuhnya.

Pukul satu malam, Corbyn merasa bahunya ditepuk-tepuk oleh seseorang. Matanya perlahan terbuka dan terlihat jelas pasien tersayangnya itu mencoba untuk berbicara.

"Dok.. mi.. num.." ucapnya terbata-bata, Corbyn dengan sigap memberinya air putih dan membantunya untuk meminum air tersebut.

"Gimana ? Udah enakan tenggorokannya ?" Tanya Corbyn. Christina mengangguk.

Christina pun memperhatikan dengan seksama wajah dokter yang kini sedang memeriksa tubuhnya itu. Corbyn yang menyadari akan hal itu langsung terkekeh kecil.

"Kamu lupa ya sama aku ?" Canda Corbyn. Christina malah menatapnya dengan raut muka heran, ia memicingkan matanya mencoba mengingat siapa orang yang bertanya itu.

"Aku Corbyn, na. Sahabat kamu" jelas Corbyn membuat Christina terdiam.

"Corbyn ? Ini beneran Corbyn?!" Batin Christina. Sambil memperhatikan kembali wajah dokter tadi.

"Co-corbyn be-beneran ?" Tanya Christina yang dijawab dengan anggukan oleh Corbyn.

"Co-"

"Gausah banyak omong dulu, Tina. Kamu belum sepenuhnya pulih, sekarang kamu mending lanjut tidur. Aku ke ruangan aku aja takut kamu keganggu, nanti kalo misalkan kamu butuh apa-apa pencet tombol merah itu aja" jelas Corbyn.

Christina hanya diam, ia masih tak percaya bahwa yang kini berbicara dengannya adalah sahabat lamanya.

"Mau aku temenin ? Emang ga-"

"Christina!!" Ujar seorang lelaki sambil berjalan masuk ke arah ruang rawat. Lelaki yang sangat Corbyn kenal.

Harry Edward Styles.

Harry menggenggam tangan Christina dan menciumnya beberapa kali lalu bertanya, "Kamu gapapa ?"

"Ga-gapapa" jawab Christina namun pandangannya masih tertuju pada Corbyn yang sedang memejamkan matanya.

"Corbyn ?" Tanya Harry. Corbyn membuka matanya dan tersenyum ke arah Harry sambil mengangguk.

"Ini beneran lo ? Ko ga bilang-bilang sih kalo kerja disini, mungkin tadi gue gaperlu terlalu panik mikirin Christina" jelas Harry.

"Elu siapa nya Tina sih har!" Batin Corbyn menggerutu.

"Gue pindah baru seminggu yang lalu ko, Christina ini pegawai lo ?" Tanya Corbyn.

"Iya, dia sekretaris gue" jawab Harry. Corbyn mengangguk-angguk.

"Oh, wajar deh kalo bos khawatir ke sekretarisnya sendiri, berarti Christina masih available buat di gebet" batin Corbyn yang akhirnya merasa lega.

"Sekaligus pacar gue sih"

Empat kata menghancur-leburkan satu hati.

***

Corbyn menyandarkan kepalanya pada leher kursi, mencoba menenangkan pikirannya yang kembali berkecamuk.

"Sekaligus pacar gue sih"

Kata-kata itu pun selalu terngiang-ngiang di kepalanya, membuat hatinya semakin sakit, dan ia kehilangan rasa kantuknya. Corbyn menengok ke arah jam tangannya, masih 6 jam lagi menuju jam kerjanya.

Akhirnya Corbyn melepas jas putihnya dan mengambil tasnya kemudian keluar dari area rumah sakit.

Drrrt drrrt drrrt

Nama 'Bunda' tertera di layar handphonenya. Amarah Corbyn sedikit mereda dan ia pun akhirnya mengangkat telepon dari ibunda tercintanya itu.

"Halo bunda"

"Halo, byn. Kamu ko belum tidur ? Atau kebangun karena telepon dari bunda ?"

"Corbyn masih dijalan ko, Bun. Emang ada apa ?"

"Gapapa, bunda cuman kaya ga tenang aja gitu, kamu gapapa kan ?"

"Gapapa ko, beneran"

"Tapi suaranya lesu gitu, lagi ada masalah ya ? Cerita sini sama bunda"

"Ga ada ko Bun, ini mungkin efek kecapean aja. Corbyn juga kan agak kurang tidur"

"Yaudah deh, kamu istirahat ya, nak. Kalau kamu kenapa-napa kabarin bunda"

"Pasti, Bun. Corbyn tutup ya. I love you, bunda."

"Iya, love you too, sayang"

Sambungan telepon terputus berbarengan dengan Corbyn yang sampai di pekarangan rumahnya.

"Jadi yang gue harapkan selama ini hanya sebatas angan-angan belaka ?"

"Tapi kenapa harus sama Harry ?"

"Dia kakak sepupu gue dan gue ga ikhlas kalo lo jadi pacar Harry"

"Beneran deh"

Corbyn sedari tadi terus bermonolog tanpa henti, hingga tak ia sadari, tubuhnya sudah meronta-ronta ingin diistirahatkan. Ia pun terjatuh ke alam mimpinya sendiri.

****

Hellaw!
Minal aidzin wal fa'izin
Mohon maaf lahir dan batin
Maafkan atas kesalahan author yang suka telat update, telat bales komentar, or malah bikin gedeg readers-nya, wkwk.

Btw,
Pada kebayang gas sih, Corbyn kalo jadi dokter gimana, author pernah ngedit dia pake seragam dokter gitu.
Maafkan atas ke-tidak rapihan-nya😂✌🏼

Author ngakak sendiri dong ngeliatnya🤣

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Author ngakak sendiri dong ngeliatnya🤣

Bagi yang bosen ngeliat Harry sama Corbyn yang rebutan. Selow aja, Harry cuman sebentar ko, nanti ngilang terus ending. 🤣

HELLAW | CORBYN BWhere stories live. Discover now