15 Oktober 2024

144 25 0
                                    

Kepada,
Rahagi Hadyan Gentala

Aku kembali ke Bandung. Berkelana selama hampir sepuluh tahun membuatku belajar banyak hal, Mas, tapi tidak untuk melupakanmu. Kupikir menghapus keberadaanmu dari hidupku adalah hal tersulit yang tidak akan bisa aku lakukan sepanjang hayat. Aku tidak memungkiri kalau aku sungguh ingin gila pada awalnya. Kerinduan padamu, keinginan memelukmu, semuanya berputar di dalam kepalaku memaksa direalisasi.

Tapi aku tidak lagi Arkana yang sama dengan diriku yang lama. Selama perjalananku aku belajar bahwa tidak semua orang bersedia menerima kita sebagaimana adanya. Aku belajar menerima bahwa diriku tidaklah menjijikan, dan aku bukanlah sebuah kekecewaan. Penjelasan dari segala keresahanku, keresahan kita, sebenarnya sesederhana; kita berbeda. Hanya saja kebanyakan orang tidak menyukai perbedaan. Mereka senang hidup dalam stagnansi tanpa mau repot membuka tangan untuk perubahan.

Karena itu selepas menyudahi perjalananku di Bali, aku kembali ke sini. Ke tempat segala sesuatu di antara kita bermula. Beruntung aku punya cukup uang untuk pulang. Bekerja sebagai ini dan itu rupanya memberiku banyak kesempatan berkenalan dengan orang-orang, membuatku bernyali membangun relasi. Hal yang dulu sempat aku takuti karena takut tidak diterima.

Aku melangkah menuju kosan itu setelah menghubungi Keanu lewat facebook. Dia bilang, dua tahun lalu kau masih di sana. Aku harap sekarang juga sama. Aku harap aku bisa muncul di hadapanmu sebagai diriku yang baru. Aku harap kamu masih sudi menerimaku kembali.

Tapi kamarmu kosong. Dinding-dinding tempat kita menempel poster The Script milikmu bersandingan dengan 5 Seconds of Summer milikku sudah kosong. Kata Pak Yoga, pemilik kosan, kau sudah hengkang sejak akhir 2022.

Apa aku terlambat datang, Mas? Apakah masih ada kesempatan kita bersua saat aku tak menemukan satu incipun jejakmu tertinggal untuk aku cari?

15 Oktober 2024

Jurnal Arkan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang