20 : the truth.

530 51 14
                                    

Jangan lupa vote dan komen👌 Siap-siap emosi sama aku karena ini bakal jadi chapter terakhir😁😁

Jangan lupa vote dan komen👌 Siap-siap emosi sama aku karena ini bakal jadi chapter terakhir😁😁

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hope y'all like it.




....

.

Jeff selesai bercerita, tentu saja cerita Jeff mampu membuat Ale terkejut setengah mati. Pantas saja Jiho tahu rumah Ale dan Jeff berdekatan, sebelumnya pun perempuan bermarga Kim itu pernah main ke rumah Jeff karena adanya rencana perjodohan ini.

"Jeff, kamu harus lapor polisi, jelasin ke mereka. Aku mau telepon—"

"Jangan." Jeff langsung merebut ponsel Ale dengan cepat.

Kedua alis Ale saling bertautan. "Kenapa? Kamu—"

Jeff menggeleng kuat. "Jiho itu gak seperti apa yang kamu pikirin. Dia psikopat. Dia harus mendapati semua hal yang dia inginkan dengan cara apapun."

Ale menatap Jeff dengan heran, padahal dia tidak ada melihat satu kekurangan pun dari Jiho. Atau kepala Jeff sudah tidak berfungsi dengan baik semenjak dia kabur dari rumah?

"Apasih, Jeff. Gak mungkin—"

"Jiho yang bunuh mama."

Ale melototi Jeff. "Jangan ngomong sembarangan kalau gaada buktinya!"

Jeff mengeluarkan sebuah gelang dari saku celananya, terlihat seperti gelang mahal yang mungkin edisi terbatas karena Ale gak pernah lihat gelang ini kecuali saat—tunggu. Ale mencoba memutar memori, dia teringat kapan dia pernah lihat gelang itu. Saat dia berbicara berdua dengan Jiho.

Tok. Tok.

Pintu kamar Ale terbuka, membuat fokus keduanya terpecah dan menoleh secara bersamaan. Ternyata ada ibunya Ale dengan raut wajah yang gabisa mereka baca, namun entah mengapa perasaan Ale jadi gak enak. Seperti ada sesuatu baru saja terjadi, entah hal buruk atau hal baik.

"Ale, ada temen kamu dateng."

Ale menaikkan kedua alisnya. "Siapa, bu?"

"Perempuan. Ibu udah bolehin dia masuk karena katanya mau ketemu sama kalian." Jelas ibunya yang membuat Ale dan Jeff saling melempar tatapan bingung.

Kalian? Itu artinya gak cuma aku yang minta diajak ketemu, tapi Jeff juga?

Kemudian ibunya Ale pergi begitu saja tanpa berbicara apa-apa lagi. Gak lama setelah ibunya pergi, pintu kamar Ale terbuka kembali. Nampaklah seorang perempuan seumuran Ale dengan penampilan yang sudah acak-acakan. Jeff dan Ale kaget bukan main, mata mereka membola, terlebih saat mereka tahu perempuan itu datang dengan tangan yang disembunyikan di belakang badannya.

(7) dua sisi✔Where stories live. Discover now