♧5♧

717 85 13
                                    

Jeon Jungkook menatap pemuda tampan dihadapannya. Dengan tato yang hampir memenuhi seluruh lengannya dan sentum sumringah yang selalu menghiasi wajahnya, Kim Namjoon tampak seperti seorang psikopat tampan yang mengerikan.

Sejujurnya Jungkook sendiri tidak pernah secara langsung berinteraksi dengan pemuda ini--Jungkook ingat umurnya masih 27 tahun tetapi mengingat seberapa mudanya Taehyung membuat Jungkook terbiasa dengan fakta itu.

Kingston mengambil tempat duduk di sebelah Jungkook. Dia yang akan mengintrogasi pemuda bermarga Kim tersebut hari ini.

"Tuan Kim Namjoon, apa aku benar?" Namjoon mengangguk tanpa mengatakan sepata kata pun. Senyum sumrungah--yang sialnya tampan itu, masih terus menghiasi wajahnya.

"Pada tanggal 6 Maret kemarin, pukul 11.34 siang, apa anda memasuki toilet di lapangan penjara bagian C?"

Namjoon mengendikkan bahu, "Aku sering ke kamar mandi."

Jungkook menghela nafas, dia harap dia tidak perlu merogoh sakunya untuk membuka mulut lelaki tan dihadapannya ini.

"Apakah anda membawa sebuah tas pada hari itu?"

Namjoon mengangguk. Membuat Jungkook tersenyum senang. Setidaknya Namjoon akan berkooperasi dengan mereka saat ini.

"Kalau kalian ingin tanya mengenai Kim Taehyung, kalian harusnya bilang dari tadi. Tidak usah sungkan asal ada imbalannya."

Lupakan apa yang Jungkook katakan tadi. Pemuda ini memang menyukai uang.

Disisi lain, Taehyung baru saja menyelesaikan makan siangnya. Moo Myung sedang sakit hari ini hingga pemuda itu harus pulang setelah menyelesaikan test sejarah. Taehyung menghela nafas. Hidup sebagai Hansung ternyata cukup melelahkan. Pemuda ini mengikuti banyak organisasi dan club sepulang sekolah, dan hukuman yang harus dia jalani dengan Yoongi membuatnya harus berjalan bolak balik untuk mendapat absensi dan menjalankan hukuman.

Taehyung menghela nafas. Hari ini adalah jadwal
Club volly. Lapangan Volly ada di lantai atas sedangkan dia dan Yoongi sepakat akan membersihkan halaman belakang sekolah. Dia harus kembali berlari hari ini.

Taehyung berencana untuk berjalan menuju lokerya karena dia lupa membawa kotak pensilnya menuju kelas tadi, sayangnya ditengah perjalanan dia bertemu dengan Yoongi dan teman temannya. Setelah dilihat lihat, Yoongi memang tampak menyeramkan, tapi Taehyung tidak pernah melihatnya melakukan kegaduhan disekolah.

Setelah menimang nimang, Taehyung memutuskan untuk memanggilnya. Dia tidak pernah suka berjalan dikoridor sekolah sendiri—walau dia hampir tidak pernah kesekolah tapi tetap saja rasanya aneh.

"Yoongi!"

Min Yoongi yang mendengar namanya dipanggil oleh suara yang tak asing menoleh dan tersenyum tipis saat mendapati Hansung berlari kearahnya.

"Apa kau akan ke kelas?"

Yoongi mengangguk, tidak memusingkan untuk mengeluarkan suaranya.

"Kalau begitu mau jalan bareng? Moo Myung sedang sakit hari ini jadi dia harus pulang lebih awal dan aku jadi kesepian."

"Boleh."

Taehyung mengerjab. Sebenarnya dia tidak pernah menyangkah bahwa Yoongi akan menerima tawarannya untuk berjalan bersama, "Kalian pergi dulu!" —dan mengusir teman temannya begitu saja.

Sekarang kedua pemuda tersebut berjalan beiringan menuju loker Taehyung. Pemuda singa itu memang sudah meminta Yoongi untuk mampir(?) ke lokernya terlebih dahulu untuk mengambil kotak pensilnya.

"Aku sudah ke dokter. Dia bilang lukaku tidak terinfeksi. Terima kasih sudah membantuku."

Taehyung tersenyum canggung, "Tidak masalah. Baguslah jika kau baik baik saja."

Dan suasana kembali hening. Sekarang Taehyung merutuki dirinya karena meminta Yoongi menemaninya menuju kelas. Situasi ini lebih buruk dari saat dia berjalan sendiri.

"Kau akan datang hari ini kan? Aku tidak mau mengcover pekerjaanmu."

Taehyung tersenyum kecut, "Toh kau tidak melakukan apapun dan melimpahkan semua pekerjaan padaku." Butuh beberapa detik untuk Taehyung menyadari bahwa di mengatakan isi pikirannya.

"T-Tunggu, tidak, maafkan aku!"

Yoongi menatap Taehyung datar. Dan tatapan itu membuat Taehyung yakin bahwa nyawanya tidak akn selamat kali ini. Bagaimana dia bisa mengatakan itu sat Yoongi berbuat sangat baik padanya?!

"Aku benar benar minta maaf—"

"Aku akan bekerja lebih keras lagi. Jadi kau bisa tenang."

Taehyung tersentak, baiklah setidaknya dia tidak marah. Keduanya berjalan beriringan menuju loker Taehyung. Pemuda itu buru buru mengambil kotak pensilnya saat mendengar bunyi bel yang menandakan bahwa kelas akan dimulai.

"Yoongi, kau duluan saja. Kita ada dikelas yang berbeda bukan?"

"Kau kelas berapa?"

"Eh? Aku kelas 10-2"

"Aku ada dikelasmu."

"Eh? Tapi bukannya kau kelas 11?"

"Sejak kapan? Aku kelas 10. Ayo cepat jalan."

Taehyung mengernyit. Dia sangat yakin bahwa Yoongi adalah siswa kelas 11-5. Dia selalu mendengar teman teman sekelasnya berbisik mengenai Yoongi—Dia tidak berencana untuk menguping dia hanya mendengar percakapan mereka secara tidak sengaja.

Taehyung duduk dibaris kedua dari belakang. Pemuda itu menatap Yoongi yang duduk disebelahnya. Dia merutuki aksinya yang sok kenal dengan Yoongi. Seharusnya dia tidak perlu mengajaknya berjalan bersama. Taehyung dapat melihat tatapan takut dan penasaran teman teman sekelasnya. Bagaimana Yoongi dapat bersikap sangat tenang di situasi seperti ini!?

Beberapa menit berlalu, guru pelajaran bahasa memasuki kelas san Taehyung dapat dengan yakin mengatakan bahwa gurunya melihat Yoongi duduk disebelahnya. Dia bahkan sempat mengernyit, tetapi memutuskan untuk membiarkan Yoongi begitu saja. Apa apaan itu? Apakah Yoongi semengerikan itu hingga guru guru juga takut padanya? Taehyung menghela nafas dan lebih memilih untuk memfokuskan diri pada guru dihadapannya.

Bel sekolah kembali berbunyi. Taehyung merentangkan tangannya lelah, duduk manis dan bersikap rajin seperti Hansung adalah hal yang sulit baginya. Dia kembali menatap Yoongi yang membolak balik buku ekonomi yang entah bagaimana dia bisa dapatkan.

"Apa kau lapar?"

Taehyung mengerjab. Apa Yoongi berbicara padanya? "Eh? Tidak. Aku baik baik saja. Apa Yoongi lapar?"

Yoongi tersenyum tipis dan mengangguk. "Kau temani aku makan."

"Eh? O-oke?"

Yoongi tersenyum miring dan dengan cepat meraih lengan Taehyung. Membawa pemuda singa tersebut menuju kantin.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 30, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

♧ Prisonate | KOOKV ♧Where stories live. Discover now