41. pandemic

10.9K 1.4K 56
                                    

"Semua sekolah diliburkan, semua siswa harus tetap berada di rumah saja dan pembelajaran dilakukan secara online atau sistem daring" 

"YANG SEKARANG TINGGAL DI KOS ATAU APARTEMENT TIDAK BOLEH MUDIK KE LUAR KOTA KARENA ADA PANDEMI CORONA"




Jaemin membaca pesan di grup angkatannya secara berulang ulang, mencoba untuk memahami kembali isi pesan itu dengan baik.

"Ini anak kuliah beneran diliburkan?" tanya Jinyoung, yang baru saja keluar dari dalam kamar kosnya dengan keadaan acak acakan karena baru bangun tidur.

Minhee mengangguk malas, padahal dia ingin sekali pulang ke Jakarta karena sudah menahan rindu yang cukup lama.

Jaemin mengusak rambutnya kasar, "Lah anjir,"

"Sabar bang, gue juga harus nahan kangen sama Yujin argh bangke,"

Jinyoung nyeletuk, "Gue enak dong, pacar satu kos kalo kangen tinggal nyamperin ke kamar."

Jaemin memilih untuk masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu dengan keras. Dia kesal, kenapa harus ada pandemi di saat dirinya baru saja akan mendapatkan liburan semester ini sebentar lagi.

Hera menarik baju yang dipakai oleh mamanya berulang kali, "Mama! itu ayah?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hera menarik baju yang dipakai oleh mamanya berulang kali, "Mama! itu ayah?"

Minju mengisyaratkan agar Hera diam sebentar, dan beruntung saja putri kecilnya itu langsung menurutinya.

"Ayah kamu gak bisa pulang,"

Hera memasang wajah seperti akan menangis, karena dia sudah merindukan sosok ayahnya.

Minju tersenyum untuk menghibur Hera, "Udah jangan nangis, kan ada mama, nenek, sama adek kamu yang beberapa bulan lagi lahir buat jadi temen kamu,"

"Hera kangen sama ayah," lirih Hera, lalu memeluk mamanya.

Minju mencium kening putri kecilnya itu berulang kali, dia juga merasakan hal yang sama seperti Hera.

Minju dulu sempat berpikir bahwa dia akan melahirkan Hera tanpa ada Jaemin di sisinya, yang sekarang justru menjadi kenyataan pada Minju saat dia hamil adik dari Hera.

"Mama, adek lahirnya kapan?"

Minju mengelus perutnya yang sekarang sudah memasuki usia enam bulan, "Sebentar lagi adek kamu lahir, tiga bulan lagi,"

"Kamu suka punya adek gak?"

Hera menggeleng, "Gak suka kalo punya dua adek, Hera cuma mau punya satu adek." jawab Hera, lalu melepas pelukannya.

Minju terdiam, tetapi dia segera mengabaikan perkataan anaknya itu yang baru berusia dua tahun dan berpikir jika apa yang diucapkan oleh Hera itu hanya sekedar untuk bercanda bersama dirinya.

[2] Constrained️ ✓Where stories live. Discover now