15 ~ Bentala

579 83 9
                                    

Sayang deh ama kalian!
Vooment pis...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Brak

Jungkook membanting pintu kamar mandi. Ia baru saja mengomel panjang lebar tentang aku yang jorok, menjijikan, harus jaga kebersihan dan yang lain-lain. Pokoknya panjang kali lebar lah.

" Pokoknya jangan ulangi lagi. Taehyung jorok!"

Aku memutar bola mataku jengah, mulai lagi pikirku.

" Tapi kan jika tidak seperti itu mungkin saja positionku tidak keluar," balasku sebal.

" Iya tapi tidak kan tidak harus menggunakan cara seperti itu, " Jungkook duduk dikasur ia menatap dengan mata tajam nya yang berkilat marah.

" iri bilang boss..."

" Heh... Aku sudah level 10 jauh darimu! "

" tak dengar... Aku pakai panci, "

Aku membalikkan tubuh dan berniat untuk tidur kembali, sungguh sekelebat pikiran membuat kembali terdiam menatap Jungkook yang masih berdumel ria.

" Jadi Mamaku seorang peri? "

Jungkook balik menatapku aneh, ia menyentil dahiku pelan membuatku mengaduh kesakitan.

"Bodoh. Memangnya Mamamu ikan? Iguana? Ya peri lah!"

Aku menggeplak Jungkook tanpa ampun, bocah ini benar-benar membuat kesabaranku buyar.

" Bukan seperti itu! Raja bilang ia tidak mengingat siapa Mamaku, jelas saja aku berpikir jika ia bukan salah satu diantara kita. Apa lagi dengan keberadaanku yang seperti ini."

" Ah... Aku tidak tau masalahmu, maaf" sesalnya kemudian.

Jungkook menunduk, membuatku sedikit merasa bersalah. Seharusnya aku tidak membentaknya tadi. Sedikit keterlaluan, Jungkook memang tidak mengetahui masalahku. Seharusnya aku tidak bersikap seperti itu.

" Tidak masalah, aku juga tidak terlalu mementingkan kehadiran Mamaku. Aku tidak mengenalnya sama sekali..."

Hening beberapa saat, aku juga mulai mengantuk pembicaraan ini mulai berjalan terlalu jauh.

"Ah... Ngomong-ngomong bagaimana sayapmu?"

Aku berpikir sejenak, benar juga yang Jungkook bilang. Bagaimana sayapku sekarang ya? Aku tidak terlalu memperhatikannya sejak tiba di bumi. Seharusnya mengalami perubahan, karena sebelum position muncul sayap harus lebih dulu berada di tahap 2. Ku ingatkan lagi, sayapku masih berada ditahap 1 sebelum tiba di bumi, aku yakin sekali dengan itu.

" Eh-eh jangan dibuka, Kak Suga tidak memperbolehkannya bukan?"

" Ah iya...." aku mendesah pasrah.

The Brownies Fairy~ EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang