SEPOTONG ROTI

9 2 0
                                    

Fira begitu panggilan akrabku. Nama lengkapku adalah Fira Anjani. Aku seorang mahasiswi semester tiga jurusan Psikologi. Untuk mengisi waktu pergantian matakuliah, aku senang mengisi waktuku dengan pergi ke perpustakaan untuk sekadar melihat-lihat buku atau mencari referensi dari tugas matakuliah yang sedang aku kerjakan. Tapi sebenarnya aku memang suka membaca buku sih, tapi itu novel. Namun, di perpustakaan kampusku tidak terdapat banyak novel di sana, sekalipun ada itu sudah novel lama dan tidak kunjung ada novel yang baru. Maklum saja itu kan perpustakaan kampus, jadi sudah pasti bukunya rata-rata ya buku kuliah semua.

Aku sangat senang untuk pergi ke perpustakaan kampus sendirian saja. Karena aku merasa lebih leluasa dalam memilih buku yang akan aku pinjam serta tidak merepotkan teman untuk menungguku lama. Karena aku sering lama sekali saat di perpustakaan. Aku selalu bingung dalam menentukan buku mana yang hendak aku pinjam, karena sebenarnya banyak buku non fiksi dan self-improvement menarik juga di sana. Jadi aku sangat tertarik untuk meminjamnya. Dan dalam menentukan buku yang hendak aku pinjam tersebut, seringkali aku menghabiskan waktuku dan tidak terasa ternyata itu memakan waktu yang lama.

Suatu hari saat telah selesai meminjam buku di perpustakaan. Aku keluar dari perpustakaan dan melangkahkan kakiku menuju masjid yang berada di dekat kampus. Masjidnya besar. Indah pula. Suasananya adem banget. Aku suka sholat di sana, atau sekedar duduk di teras dan membaca buku yang kupinjam di perpustakaan tadi. Aku kurang suka membaca buku di perpus, bagiku membaca buku di masjid lebih adem dan menenangkan.

Di tengah perjalanan dari perpustakaan menuju masjid, kulihat dari kejauhan tampak seorang laki-laki memakai kemeja kotak-kotak biru berambut sedikit ikal memakai celana jeans robek-robek dengan memanggul ransel hitam di punggungnya. Setelah jarak kami cukup dekat, aku baru sadar itu siapa. Ternyata itu Raka. Raka adalah teman sekelasku saat aku masih semester satu. Kini aku sudah jarang sekali satu kelas dengannya. Tapi kami masih berteman baik, juga sering menanyakan kabar dan terkadang menanyakan tentang tugas kuliah, karena kami satu jurusan. Sering juga mengerjakan tugas bersama, bahkan bisa dibilang Rakalah teman dari semester satu ku yang masih berteman dengan sangat baik sampai sekarang.

Aku dan Raka berhenti sejenak dan saling menanyakan "Dari mana?" secara bersamaan kami mengucapkan kalimat itu. Kami berdua tertawa. Kemudian dia memulai pembicaraan lagi.

"Dari mana?"

"Biasa dari pepustakaan"

"Cari buku?"

"Ya iyalah, masak cari diskon" Jawabku sambil tertawa.

"Kupikir nyariin aku.." Jawabnya sambil tersenyum tipis.

"Ngapain juga dicariin, orang udah nongol di sini"

"Berati kalau aku nggak di sini kamu nyariin aku ya?.."

"Eh enggak ya, btw kamu mau masuk matakuliah apa?

"Ciye kepo ya..."

"Ih nyebelin banget sih, ditanyain juga"

"Iya iya, aku mau masuk matakuliah Psikologi Perkembangan, mau ikut bareng sama kelasku?"

"Enggak nih, aku mau ke masjid dulu"

"Berati kalau nggak ke masjid, mau satu kelas sama aku?"

"Ya belum tentu juga"

"Oh iya ini, aku ada roti, buat kamu ya"

"Ah nggak usah, buat kamu aja"

"Udah buat kamu aja"

"La kamu sendiri udah makan belum?"

"Udah tenang aja, ini buat kamu aja, takutnya kamu belum makan, kan itu bisa buat sedikit ngeganjel perut kamu yang keroncongan itu, kedengeran nih"

Menerka MaknaWhere stories live. Discover now