chapter 6

657 18 0
                                    

Plis yg masih di bawah umur jangan baca part ini ya 🔞

Jangan lupa vot and comen ya guys ✌

♪♪♪||♪♪•♪•♪♪♪•♪♪♪♪||♪♪•♪•♪♪♪•♪♪♪

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Melihat kondisi seperti ini para orang tua itu akhirnya sepakat untuk menunda dan membicarakan kepada mereka berdua terlebih dahulu, agar mereka bisa mengerti mengapa mereka berdua kabur seperti ini bahkan kamera cctv pun tidak bisa di andalkan di saat genting seperti ini.

------------------------------------------------

"Kenapa? Hikss... Kenapa kak Tia dan kak Vio pergi hikss... hikss... Apa ada masalah? Hikss... Kenapa mereka pergi? Hikss..." Racau Rena yg memang sendari tadi sudah menangis di kamarnya, ia pun mengunci kamarnya dan tidak ingin keluar.

Rena mengurung dirinya sejak Vio dan Tia pergi tanpa sebab yg tidak ia ketahui, apalagi dia sangat sedih karena orang yg ia cintai pun juga ikut pergi tanpa sebab' ya Tia pergi tanpa ada yg mengetahui kemana ia pergi dan jangankan tau alasannya kapan Tia dan Vio pergi saja Rena tidak tau.

"Bagaimana apa kalian sudah menemukan mereka berdua?" Ucap ayah Tia yg sudah frustasi karena belum ada kabar tentang anaknya sulungnya ini
"Maafkan kami tuan, kami masih belum bisa menemukan mereka berdua dikarenakan di saat mereka pergi hujan cukup deras sehingga tidak ada yg bisa mencari jejak mereka tuan" ucap sang bodyguard itu
"Tapi ini sudah hari ke-4 mereka pergi? Seharusnya warga desa sekitar melihat mereka" ucap ayah Tia dengan nada dingin
"Maaf tuan tapi kami sudah menanyakan kepada seluruh warga desa sekitar, namun mereka tidak melihatnya" ucapnya sang bodyguard itu dengan tertunduk
"Yasudah cepat kembali cari mereka berdua aku tidak mau ada apa² dengan anak² itu" titah sang majikan "Baik tuan saya akan mencarinya" ucapnya yg langsung pergi meninggalkan sang tuanya

"Ibu bagaimana ini, vio belum kembali juga" ucap sang anak yg tak lain adalah ibu Rena "tenang lah sayang aku yakin anak² itu bisa di temukan" ucap Oma irama yg sama kawatirnya dengan yg lainnya
"Tapi berapa lama lagi ini sudah 4 hari mereka pergi dan para orang² penjaga rumah ini pun belum menemukan mereka" dengan nada yg lirih
"Aku percaya pada mereka kl mereka akan membawa anak² itu pulang" ucap Oma

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Dilain tempat ada sedikit perdebatan antara suami istri, ya ayah dan ibunda dari Tia sedang berselisih pendapat tentang kepergian anaknya ini.
"Bunda mengertilah Tia harus menikah dengan Rena" ucap sang ayah "Apa yg kau katakan kenyataannya adalah menyakiti anak mu sendiri" ucap sang bunda "aku hanya memilihkan pendamping yg baik untuknya Bun" kata sang Ayah "cukup sebaiknya kau baca ini" kata bunda yg memberikan surat berwarna biru itu kepada suaminya, setelah itu ia pergi dari ruangan itu dan menuju kamarnya.

Sang suami hanya bisa pasrah melihat istrinya seperti itu, namun beberapa saat kemudian sang suami mengerti mengapa anaknya itu pergi.
"Apa yg sudah kulakukan?' Apa aku salah jika menginginkan yg terbaik untuk anakku? Apa lagi yg harus kulakukan agar anak itu bisa di temukan dan berbicara dengan jujur padaku?" Ucap sang ayah yang mulai bersalah akan hal yg di paksakan dalam kehidupan anaknya sendiri

"Bagaimana apa kalian sudah berhasil menemukannya" kata Hendra yg juga kawatir dan panik saat tau adik dan calon adik ipar nya tidak ada
"Maaf tuan muda, kami belum bisa menemukan mereka" jawab seseorang yg menjadi tangan kanannya itu
"Ini sudah 4 hari apa kau tidak bisa lebih cepat menemukan mereka!!" Ucap Hendra yg emosi pasalnya dia cukup kesal karena dia juga tidak bisa menemukan mereka
"Maaf tuan kami akan mencarinya lagi di tempat² yg biasa mereka kunjungi" jawab sang pelayan itu
"Cepat cari mereka dan bawa mereka pulang' mengerti & jangan hubungi aku sebelum kau menemukan mereka!!" Titah dari tuan nya "baik tuan muda" balas sang pelayan itu dan segera pergi lagi
"Kemana kalian pergi apa kalian ingin menjadi seperti buronan keluarga seperti ini?" Ucap Hendra yg pusing akan kelakuan kedua orang yg di carinya

♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦

Dilain tempat dua sejoli ini sedang menikmati hari-hari tanpa bayang² dari para orangtuanya dan mereka semakin mesra dari hari ke hari

"Kenapa kamu senyum-senyum seperti orang gila" kata vio yg melihat tingkah Tia yg tiba² saja berubah menjadi hangat dan humoris
"Aku baik kok put kenapa hehe..." Ucap Tia yg masih bisa tersenyum sambil memakan sarapannya itu
"Tia kita di sini mau sampai kapan? Apa km tidak mau kembali?" Ucap Vio "aku masih ingin di sini lebih lama bersama mu put" ucap Tia yg kini fokus pada makanan nya "tapi sampai kapan? Aku takut kalau mereka menghukum mu" ucap vio "lebih baik aku yg nanti di hukum daripada kamu yg harus di hukum put, bukan nya mereka dari dulu tidak pernah menganggap mu ada" ucap Tia yg mulai serius "aku tidak masalah jika mereka tidak pernah menganggap ku ada Tia" kata vio yg mulai tertunduk di kursinya "sudah cukup put, aku akan selalu berada di sampingmu karena aku juga mencintaimu" ucap Tia yg sudah tidak tahan dengan situasi seperti ini.

Tia pun bangkit dari tempatnya dan menarik putri kedalam pelukannya dan mencium puncak kepalanya berulang kali, Tia pun membawa putri ke kamar dan mencium bibir putri dengan lembut Puri pun mulai membalas ciuman Tia, Semakin lama ciumannya semakin panas dan bernafsu
Ciuman Tia mula turun di leher putih milik Vio dan memberikan tantada kepemilikan di sana
"Ssshhh... aahhsss" suara desahan vio lolos membuat Tia bersemangat untuk melakukan kegiatan panasnya itu
Tangan milik Tia mulai membuka baju yg di kenakan Vio dan tanpa sadar kini Vio sudah setengah neked' "aaahhh Tiiahh" desah Vio, tangan vio mulai meremas rambut milik Tia yg sudah terbawa oleh nafsunya

Mereka berdua melakukan kegiatan panasnya tanpa sadar sudah tidak ada sehelai benang pun yg ada di tubuh mereka berdua pagi yg dingin karena hujan yg cukup deras menjadi pagi yg panas dan panjang bagi mereka berdua.

Tia kembali memangut bibir milik Vio dan mencium ny dengan rakusnya, kedua tangan Tia pun aktif untuk meremas payudara milik Vio dan ciumannya pun kembali turun dan kini mengulum puting payudara milik Vio dan satu tangan nya meremas payudara yg satunya "oohhh... Tiaahhh... Teruskan ahhh"  racau vio yg sudah terbalut oleh nafsu
Tia semakin gencar dan mulai menghisap Miss V milik Vio yg membuat vio terlonjak dan mengangkat pinggulnya membuat Tia bersemangat memainkan lidahnya di dalam liang surga milik Vio, vio hanya bisa meracau tidak jelas, hingga vio memuntahkan cairannya Tia langsung menghisap dan memberikan cairan milik Vio tanpa merasa jijik

Setelah 3 ronde' mereka pun tertidur dengan Vio yg berada di pelukan Tia, meskipun sebenarnya Tia belum puas akan permainannya tadi tapi dia harus mengalah karena itu yg pertama bagi Viona.

Ia baru saja mengambil hal yg berharga bagi viona, dan itu menjadikan dia sebagai orang pertama dan terakhir untuknya.

Viona pun terlelap dengan damai di pelukan Tia "I Love you my princess" Ucap Tia sambil mengecup puncak kepala milik Vio "I love you too my wife" balas Vio lirih dan masih bisa di dengar oleh Tia dan membuatnya tersenyum lembut kepada Vio.

Mereka tertidur hingga senja tiba namun hujan dan Guntur masih saja bergemuruh Seolah tidak ada seorangpun yg boleh mengetahui keberadaan keduanya.

Me and You ( GxG )Donde viven las historias. Descúbrelo ahora