09 | urs

588 58 8
                                    

inspired by niki - urs.

——————————

| half-past midnight, your half-assed texts make sure. i keep crawlin' back for more. |

hyunjin tahu, dirinya rasa euforia dalam dirinya mungkin terlalu berlebih ketika ia kembali dapatkan pesan dari kekasihnya. jantungnya berdetak lebih cepat dari rata-rata, dan dirinya terus terbayang senyum manis milik lelaki yang akan datang.

namun semua imajinya buyar selepas pintu unitnya ia buka. lelaki itu masih terlihat manis dengan hoodie kebesarannya—namun kepalanya yang ditekuk yakinkan hyunjin bahwa mungkin ada lagi yang terjadi pada lelaki itu.

lelaki itu angkat kepalanya. tubruk netra milik hyunjin dengan miliknya, lalu ia mendekat untuk masuk ke rengkuhan milik si tuan rumah pada detik kemudian.

hyunjin kembali berbisik guna mencari tahu. kali ini, soal apa?

yang ditanya tidak berikan jawaban—alih-alih dirinya mencari nyaman di ceruk leher milik lelaki yang lebih tua.

aroma itu penuhi indra penciumannya.

aroma patchoulli bercampur coklat yang belakangan ini menjadi favoritnya. penenangnya. tempat kabur serta persembunyiannya yang terlarang.

seungmin masih bergelut dalam diamnya ketika lelaki yang sedikit lebih jangkung giring dirinya untuk menjauh dari pintu unit dan dekati sofa ruang tengah. rengkuhan mereka tak terlepas, bahkan ketika keduanya telah dudukkan diri masing-masing.

yang lebih muda masih cari nyamannya. mencoba keras untuk distraksi pikirannya yang masih diisi dengan apa yang baru saja terjadi hari ini.

"mind to tell me the story?" hwang hyunjin bisik lagi ketika satu tangannya sibuk berikan usapan halus di tengkuk lelaki yang lain.

"kak minho—"

ah, ya. hyunjin tahu pasti alasannya soal lelaki itu lagi. lagipula, apa alasan lain untuk seungmin datangi dirinya jika bukan karena persoalan lelaki itu?

"aku ngeliat dia sama jisung lagi."

hyunjin mengangguk-angguk, walaupun dalam hati ia mendesis marah. lelaki yang dicintanya kembali disakiti oleh orang yang (lagi-lagi) sama, dan dirinya bisa sumpah ia semakin hari semakin muak.

"hyunjin ... please cure me," lelaki yang lebih muda merintih pelan

"this whole night."

——————————

| now it's all guessing games, i'm guessing every gaze, like, do you, don't you, would you, even stay, if you did? |

seungmin selalu datang dengan situasi yang berbeda-beda. entah dengan senyum yang terlukis manis di bibirnya—atau bahkan dengan kesedihan di matanya selayaknya satu minggu yang lalu. ketika kim seungmin beri tahu soal lee minho yang lagi-lagi buka luka di hatinya, matanya sarat akan kekecewaan dan hal itu tergambar terlampau jelas.

seungminnya kini berbeda—dirinya terlihat jauh lebih baik. dengan senyuman yang terus terukir di bibirnya (walaupun hyunjin yakin itu bukan senyuman tulus dan hyunjin tak tahu maknanya apa) lelaki itu nampak jauh lebih baik dari minggu lalu.

hyunjin sebenarnya ... tak ingin ambil pusing. dirinya lebih pilih untuk fokus dengan makanannya pada malam itu walaupun dirinya sadar banyak-banyak tatapan seungmin terus mengarah padanya.

RAIN OF CRYING HEARTWhere stories live. Discover now