Irene hanya diam menunduk tak berani menegakkan kepalanya, sedangkan seokjin masih fokus pada jalan dan sesekali melirik irene yang duduk di samping nya "kenapa hanya diam saja?" ucap seokjin lalu tangan nya terulur untuk menggengam jemari irene
Irene memegang tangan seokjin berusaha melepaskan tangan nya yang kini digenggam pria itu
"wae? Kau dulu suka seperti ini" ucap seokjin
Irene hanya memejamkan matanya menahan kesal dulu katanya kapan memangnya ia suka ada di dekat pria ini.
"kau sedikit berubah sekarang semakin cantik" ucap seokjin melepas genggaman tangan nya dan mengusap kepala irene "jangan pernah berpikir ku bisa menghindariku bae kau harus ingat kau itu milikku tidak peduli dulu sekarang bahkan sampai nanti"
Irene sama sekali tak ingin menanggapi ucapan seokjin dia memang tak pernah bisa berbuat apa apa dengan semua yang seokjin lakukan padanya dimata pria itu irene adalah mainan kesukaannya irene hanya perlu menunggu pria itu bosan dan pergi darinya tapi sesunggunya irene sedikit terkejut saat pria itu masih saja mengingat nya bahkan setelah 6 th mereka tak bertemu, irene sempat mensyukuri saat tiba tiba pria itu harus pergi ke amerika untuk melanjutkan sekolah nya di sana, dulu irene berpikir semuanya sudah berakhir irene pikir seokjin tak akan muncul lagi di hidup nya mengusiknya dan berbuat semaunya padanya.
Seokjin mengehentikan mobilnya di depan sebuah rumah tidak terlalu kecil namun tidak besar juga milik kang seulgi "jadi kau tinggal disini? Sayang sekali aku ada janji dengan jimin malam ini, ehmm aku akan mengunjungimu lian waktu, masuk dan segera tidur" ucap seokjin lalu mengecup pipi irene
Irene sedikit menjauhkan wajah nya kaget dengan apa yang dilakukan seokjin jujur ini pertama kali nya ada pria yang mencium pipinya "wae?" tanya seokjin menatap irene
"aku akan turun" ucap irene lalu akan membuka pintu nya namun tak bisa kim sialan seokjin itu mengunci nya dan pria itu tengah menatap nya sembari tersenyum memberikan isyarat untuk irene mencium juga pipinya
"aku tidak mau" ucap irene takut
"jadi kau mau disini terus bersamaku?" tanya seokjin
"aniyaa"
"cepat lakukan kalau tidak mau" ucap seokjin memaksa, seokjin semakin mendekatkan dirinya pada irene
Irene ragu namun tetap saja melakukannya ia mengecup singkat pipi milik kim seokjin
Seokjin tersenyum saat lagi lagi irene kembali menjadi kelinci penurut kesukaannya "turunlah" ucap seokjin setelah membuka kunci nya
Irene bergegas turun dari mobil seokjin dan cepat masuk ke dalam rumah
"kenapa kau lari?" tanya seulgi begitu melihat irene "kau melihat hantu?"
"ehmm ada hantu" ucap irene membenarkan
Seulgi berjalan mendekati sahabatnya itu "kau yakin ada hantu? Ah jangan lupa besok ikut dengan ku rene"
"kemana ?"
"ulangtahun park jimin ceo kita" ucap seulgi santai
"kenapa aku harus datang? Aku bahkan tak di undang" ucap irene ia hanya takut jika ia ikut akan ada seokjin di sana bukankah mereka berteman bukan tidak mungkin seokjin ada di sana juga kan
"aku juga tidak tau kenapa dia mengundangku ah tapi semua kepala bagian memang di undang sih aku mengajakmu agar tidak bosan saja" ucap seulgi
"kau mengajakku hanya karen takut bosan?" ucap irene sedikit menaikkan intonasinya tak suka kenapa semua orang selalu saja memaksanya
