ㅤㅤㅤㅤiii. tipe pacar

49 13 1
                                    

aku habis kena writer's block dan kamu yg baca sesusah itu untuk pencet bintang?? c'mon mikir alur gk semudah itu, jadi ayo tekan bintang ><

aku habis kena writer's block dan kamu yg baca sesusah itu untuk pencet bintang?? c'mon mikir alur gk semudah itu, jadi ayo tekan bintang ><

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"luar provinsi jawa banjir"

mereka lagi di kantin, nongkrong sambil bawa beberapa kertas yang isi nya laprak. begitu bokong mereka nempel di kursi, jana tetiba bahas bencana alam.

biasalah.

aza ngangguk, mulut nya masih sibuk mengunyah roti bakar kesukaannya. "terus? oh.. ada acara amal ya? lo mau?"

"mau sih" yang ditanya menggeleng pelan dan menyeruput jus di atas meja.

"terus- anjing! JANA!!"

mereka memang suka berantem. yang lebih parah nya lagi, suka ngga ingat tempat. kaya sekarang misalnya, di kantin. banyak yang lihat, tapi masih adu mulut.

udah sambil ngumpat pasti. kotor.

aza melotot mengode jana untuk berhenti karena mereka sekarang jadi pusat perhatian banyak orang. "ayo keluar ah malu, na kebiasaan dih" gerutunya.

sedangkan jana hanya cengengesan.



















































"kemaren gue lihat kak hinan"

jana diam.

"sama pacar baru nya, cantik" lanjut aza, namun jana masih bungkam. ini deep talk mereka yang cuma mereka berdua yang bisa ngerasain.

menyeruput es teh di gelasnya, aza senyum tipis sambil menatap jana mengatakan kalo semua nya baik baik aja. lewat matanya.

"mau cara cepat move on gak?"

"whut?"

"pacarin adek nya"

aza diam. mikir keras, dan akhir nya nyentil kening jana. "haidar? pacar lo anjir????!!"

"eh, oh iya" senyuman polos tersemat di wajah cantik renjana.

aza mendengus pelan. "gue udah move on na, cuma karena pengen cerita aja" kemudian mengedikkan bahu nya, kembali menyeruput es teh miliknya.

"ah iya, acara sosialnya kapan? emang banyak banget apa sampe nyumbang relawan segala??"

"banyak, makanya lo ikut dong"

berdecak malas, kemudian menganggukkan kepalanya tanda setuju. walaupun sebenernya malas. "iyaaa"

"gitu dong"

"selain temen yang baik ternyata gua demen ya disuruh sama lo"

jana terkekeh kemudian berdiri, merangkul tas ransel nya. "permisi babu, pacar ku sudah nunggu di depan" katanya sambil senyum ngeselin.

antonim hangat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang