One

155 13 0
                                    

Hari ini malam begitu gelap karena Bulan dan Bintang tertutup oleh awan hitam serta hujan turun sangat deras diiringi oleh petir yang berlomba lomba mengeluarkan suara yang memekikan telinga yang mendengarnya

"Chenle, makan dulu yuk kamu belum makan dari pagi loh" bujuk anak buah Kun yang dikhususkan untuk menjaga Chenle

"Udah Chenle bilang, Chenle gamau makan, kalo mau Uncle Ten aja yang makan" tegas anak bungsu Zhong Kun, Zhong Chenle

"Kamu emang ga laper? Sekarang udah jam 9 malam, kamu udah lewatin semua jam makan kamu" bujuk Ten sekali lagi namun anak lelaki itu tetap pada pendirian nya, mogok makan

Chenle merebahkan tubuhnya memunggungi Ten dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut "Uncle mending pergi aja deh, Chenle males ngomong sama Uncle, Chenle mau tidur, Selamat malam Uncle Ten, Uncle Winwin"

"Kalo kamu laper turun aja makanan nya disimpan dikulkas" ucap Ten sebelum menutup pintu kamar Chenle dan pergi ke bawah menghampiri Winwin, anak buah Kun yang lain nya

"Gimana Ge?" tanya Winwin yang menunggu Ten diruangan yang dikhususkan untuk mereka berdua beristirahat

Ten menggeleng "Masih gamau, sebelum dia dibolehin tinggal di Korea bareng Renjun Kakaknya dia gamau makan"

"Yaudah Gege istirahat dulu, biar Winwin yang jagain Chenle" Winwin

Ten mengangguk dan merebahkan tubuhnya dikasur "Yaudah, kalo bisa bujuk supaya mau makan, kasihan dari pagi dia ga makan apa apa"

"Gege juga makan dulu, Gege belum makan malam" ucap Winwin sebelum pergi ke kamar Tuan Muda nya, Zhong Chenle

"Kalo Uncle mau bujuk Chenle buat makan mending Uncle keluar aja deh, Chenle tetep ga mau makan" ucap Chenle saat mendengar pintu kamarnya terbuka

Winwin menghela nafasnya, ia menghampiri Chenle dan duduk dibibir tempat tidur Chenle mengusap surai Chenle lembut, ia sangat menyayangi Chenle seperti adik kandungnya sendiri

"Kamu tau kenapa Daddy kamu ga bolehin kamu ke Korea sama tinggal sama Renjun?" tanya Winwin dan hanya mendapat gelengan kepala dari Chenle yang masih setia memunggungi nya

"Karena Daddy gamau jauh jauh sama kamu, Daddy sayang sama kamu, kalo kamu disana Daddy nanti sama siapa?" jelas Winwin perlahan

"Kan ada Uncle Ten sama Uncle Winwin, lagipula mau ada Chenle disini atau enggak sama aja bagi Daddy, prioritas Daddy cuma kertas kertas sampah itu doang" sarkas Chenle menatap Winwin

"Yang kamu bilang kertas sampah, itu juga yang ngehasilin uang buat kamu makan Chenle, buat kamu bahagia" Winwin

"Tapi Chenle cuma butuh Daddy bukan uang uang itu" Chenle terduduk lesu dihadapan Winwin

"Sekarang kamu makan dulu ya, nanti Uncle Winwin yang bilang sama Daddy" bujuk Winwin

"Janji Uncle bakal bilang sama Daddy?" Chenle mengarahkan jari kelingking nya kepada Winwin dengan tatapan penuh harap

Winwin dengan senang hati menautkan jari kelingking nya pada jari kelingking yang lebih muda "Uncle janji"

"Yaudah Chenle mau makan tapi Uncle yang masakin buat Chenle" ucapnya riang

"Yaudah sekarang kamu mandi dulu, Daddy kamu bentar lagi sampe bareng Renjun" Winwin tersenyum melihat Chenle yang kembali ceria

"Siap Uncle" Chenle berlari kecil ke kamar mandi membawa handuk sementara Winwin turun ke dapur untuk memanaskan masakan nya tadi untuk makan malam Chenle

"Gimana Win?" tanya Ten yang baru tiba didapur berniat mengambil minum

"Ini Winwin lagi panasin makanan nya, tapi Winwin juga ada janji habis ini harus ngobrol sebentar buat bicarain kepindahan Chenle sama Tuan Zhong" balas Winwin menyajikan makanan diatas meja makan

"Berdoa aja semoga ga dipecat" Ten menepuk pundak Winwin pelan lalu kembali ke kamarnya

"Mana mungkin Tuan Zhong  berani pecat saya yang ada nanti dia yang kewalahan sama hilangnya kedua putra nya" gumam Winwin pelan

"Uncle Winnie~ Renjun Gege belum sampai?" tanya Chenle yang sedang menuruni tangga menghampiri Winwin yang sedang membersihkan dapur setelah menyajikan makanan untuk Chenle di meja makan

"Renjun? Mungkin sebentar lagi, cuci tanganmu baru makan" titah Winwin

Chenle mengangguk lalu mencuci tangan nya sebelum ia makan "Uncle yang membuat ini?", tanya Chenle tak percaya karena rasanya berbeda

"Aku tak sempat memasak untuk mu, jadi aku memanaskan masakan Bibi Yang tadi" jelas Winwin berharap semoga Chenle tak kecewa

"Hm, pantas rasanya berbeda" gumam Chenle namun tetap menghabiskan makanan nya, ia menghargai usaha Winwin dan Bibi Yang untuk menyajikan nya makanan

"Jika kau membutuhkan Uncle panggil saja Uncle ada diruangan Uncle bersama Uncle Ten" Chenle mengangguk

"Chenle, dimana kau?" teriak seseorang yang tak asing bagi Chenle

Chenle yang sedang mencuci piring kotor nya mempercepat pekerjaan nya lalu menghampiri Kakak yang begitu ia rindukan

"GEGE, HUWAAA CHENLE RINDU GEGE" teriak Chenle lalu memeluk tubuh sang Kakak erat seolah tak membolehkan nya pergi lagi

"Baru juga satu tahun, bagaimana jika aku benar benar menetap disana?" tanya Renjun, putra sulung keluarga Zhong

"Jika Gege menetap disana maka aku juga akan menetap disana" balas Chenle melepas pelukan mereka

"Uncle Winwin akan bicara pada Daddy ia sudah berjanji padaku" lanjutnya

"Yak! Kau sebentar lagi lulus sekolah menengah pertama, jika kau pindah kau harus mengulangnya dari awal, kau mau?!" tanya Renjun tak habis pikur dengan adiknya yang satu itu

"Kurasa itu bukan masalah yang besar, lagipula aku lahir di bulan November mereka pasti tak berfikir yang tidak tidak" jawab Chenle enteng membuat Renjun ingin memaki adiknya

"Ayolah Gege bantu aku, ku mohon, aku benci sendiri, setidaknya jika aku bersama mu ada kau yang bisa menemaniku, aku bosan terus terusan bersama Uncle Ten dan Uncle Winwin sepanjang waktu" bujuk Chenle memelas pada Renjun membuat Renjun tak tega dan menganggukan kepalanya

"XIE XIE GEGE" seru Chenle riang

"Tapi, kau harus belajar bahasa Korea jika kau ingin ikut bersamaku" Renjun yang diikuti Chenle pergi ke kamar Renjun

"Aku sudah belajar sejak lama diam diam dengan Uncle Winwin, Gege tidak lupa bukan bahwa Uncle Winwin bisa berbahasa Korea?" ucap Chenle menyombongkan bahasa Korea nya yang cukup lancar dan fasih

"Wah bahasa Korea mu cukup bagus, Gege akan bicara pada Daddy besok pagi, sekarang pergi istirahat lah Gege juga ingin tidur" usir Renjun halus

"Baiklah aku akan tidur, tapi disini bersama Gege" Chenle merebahkan tubuhnya disamping Renjun dan memeluk Renjun

"Yak! Pergilah kekamarmu Zhong Chenle!" Renjun

Bukan nya berdiri dan pergi ke kamarnya Chenle memilih untuk memejamkan mata nya sebelum Renjun mengusirnya dengan paksa

"Tidak mau~ aku ingin disini bersama Gege, memang Gege tak merindukan ku?" tanya Chenle merenggut kesal

"Hhh... Baiklah" Renjun akhirnya membiarkan Chenle tidur bersama nya

"Kenapa kau semakin kurus? Apa kau tidak makan dengan baik? Kau bahagia bukan disini?" tanya Renjun menatap wajah polos sang adik yang terkadang membuatnya kesal

"Selamat tidur Chenle"

Karena lelah Renjun menyusul sang adik ke alam mimpi yang indah





















To be continued🖤
Note :
Miring : China
Biasa : Korea

GO [✅]Where stories live. Discover now