bagian 26

55 2 0
                                    

Yersa berjalan dengan santai di ikuti revila, ika, dan juga salsa dari belakang. Di koridor yang cukup sepi membuat revila dengan bebas mengeluarkan ponsel miliknya, entah untuk apa revila mengeluarkan ponsel nya.

Namun baru beberapa langkah yersa dan teman teman nya berhenti karena di ujung koridor ada pak halim dengan mistar panjang yang ia pegang. Pak halim dengan raut wajah marah mempercepat langkah nya, menatap tajam yersa dan teman teman nya yang ada di ujung koridor.

"PUTAR BALIK WOY, DORAEMON DATANG ANJAY"ucap salsa heboh dan segera berlari meninggalkan yersa ika dan juga revila yang masih menatap pak halim.

"kampret tungguin anjing"ucap revila meninggalkan pak halim yang semakin dekat di ikuti yersa dan ika.

BRUK!
Yersa jatuh karena badan mungi miliknya menabrak seseorang. Yersa menatap orang yang bertabrakan dengan nya, orang itu terkekeh pelan lalu berjongkok di hadapan yersa.

"bangun"ucap seseorang itu dengan tatapan dingin. Devin yah orang itu devin sahabat yersa.

"bantuin woy"ucap yersa mengulurkan tangan nya, tanpa aba aba devin menerima uluran tangan yersa lalu terkekeh pelan.

"lo ngapain ngesot di situ, baru pagi juga"ucap devin mengacak rambut panjang yersa.

"nohh gua di kejar ama doraemon"ucap yersa mencari sosok pak halim dan juga sahabat nya.

"maksud lo pak halim"ucap devin mencari pak halim dengan cepat yersa mengangguk.

"udah balik ke kelas lo"ucap devin beranjak pergi.

"tros lo sendiri mau kemana"tanya yersa penasaran.

"bolos"ucap devin santai lalu segera pergi, yersa berbalik dan terkejut dengan pak halim yang menatap nya tajam.

"ASTAFIRULLAH YERSA KAMU YAH SAYA CARIIN DARI TADI. MASUK KAMU SEBELUM SAYA HUKUM"ucap pak halim kesal dengan siswa nya.
Yersa mengangguk lalu ikut masuk sebelum mendapat kata mutiara selanjutnya.

"baik pelajaran sejarah saya akhiri, dan pr yang saya kasih tolong di buat yah"ucap pak bambang guru sejarah dengan wajah datar nya.

"iya pak"ucap siswa ips3 lalu pak bambang segera keluar dengan buku sejarah yang ia bawah.

Tanpa menunggu aba aba yersa keluar mendahului sahabat nya yang masih sibuk dengan alat tulis. Salsa menatap ika dan revila bingung dengan sikap yersa.

"udah kita nyusul aja yuk"ucap ika merapikan jilbab miliknya lalu beranjak dari kelas, revila dan salsa mengangguk paham dan mengekori ika.

Rooftop tempat yersa sedang duduk santai dengan menatap lurus. Entah angin apa yang membuat gadis ini duduk melamun di rooftop.

Drtt
Drtt
Ponsel yersa berdering panggilan masuk dari seseorang, dengan cepat yersa menerima panggilan masuk itu.

"halo"

"lo di mana"

"rooftop kenapa vin"

"turun"

"nggak, ngapain coba"

"makan lah bego"

"lo aja, gua males"

"yaudah gua ke sana"

Tut tut tut devin mematikan ponsel miliknya, yersa memutar malas mata nya padahal tujuan nya duduk di rooftop adalah mencari ketenangan.

Yersa mengerutkan kening nya menatap cowok dengan wajah datar nya dengan nasi goreng dan juga es teh manis yang ia bawah. Devin yahh cowok itu devin, sahabat yersa sejak smp.

"apa"ketus yersa menatap devin.

"makan"ucap devin sinis lalu duduk di samping yersa.

"udah balik sonoh lo"ucap yersa menyuapi nasi goreng lalu memantap devin.

"sih brengsek nyarin lo sa" ucap devin mengeluarkan ponsel nya.

"siapa"tanya yersa penasaran.

"rayhan bagaskara pratama, dan dia nitip ini buat lo"ucap devin menyodorkan dua coklat dan juga amplop kecil. "apaan nih"batin yersa.

Dengan cepat yersa menerima amplop putih dan membuka nya, devin hanya menggeleng dengan tingkah yersa lalu segera turun dari rooftop.

    Gua tunggu lo di lapangan merah, ohh yah maafin gua karena selama ini sikap gua dingin ke lo. Gua harap lo dateng, pulang sekolah gua tunggu lo.

Tertulis rayhan ganteng

Yersa menyimpan kembali amplop putih dan menghabiskan nasi goreng miliknya. Selesai dengan makanan nya yersa segera turun dengan membawa piring yang sudah kosong.

"dari mana lo"ucap seseorang dari belakang tanpa banyak omong yersa berbalik menatap cowok dengan wajah datar nya.

"rooftop"ucap yersa singkat lalu beranjak dari koridor tujuan nya kali ini adalah kantin, ia ingin mengembalikan piring yang di bawah devin tadi.

Rayhan mengerutkan kening nya, menatap punggung kecil milik yersa yang sudah menghilang.

Rayhan masuk ke dalam kelas ips 2 dengan kedua tangan yang ia masukkan ke dalam saku celana abu abu miliknya, dan tidak lupa tatapan elang yang ia perlihatkan. 

Beberapa siswa banyak yang berteriak histeris, bahkan ada yang memfotret rayhan diam diam.

"pak bos dari mana lo"ucap agil yang masih fokus menatap layar ponsel miliknya.

"kantin"ucap rayhan dingin dan ikut duduk di samping agil.

"woi ray lo nggak mau gitu nyari pacar. Nohh yersa alena putri tamara ngangur deketin kek ray, biar lo nggak jomblo gitu"ucap ikhsan menepuk pelan bahu rayhan.

"nggak" ucap rayhan menatap tajam ikhsan. Ikhsan yang mendapat tatapan tajam menelan salivanya samar.

"lahh trus lo ngasih surat buat apaan bangkek"ucap agil memasukan ponsel di saku celana miliknya.

"nggak ada" ucap rayhan santai lalu mengeluarkan satu batang rokok dan menyalahkan nya, lalu menghisap benda tersebut. Memang di Sma nusa bangsa ini hanya rayhan, yang berani melakukan ini. Walau pun sering kali dirinya masuk ke ruang bk namun cowok ini tidak pernah ada takut takut nya.

"serah lo deh ray, tapi kalau lo beneran jadian ama tuh cewek galak lo bakal traktri gua. Tapi lo traktir gua di club gimana"ucap ikhsan dan di ikuti oleh agil dan juga tirta.

"hm"ucap rayhan mematikan rokok miliknya lalu di ikuti dengan masuk nya pak rahmat guru matematika yang terkenal dengan rambut hemat nya.

sang dewa perangWhere stories live. Discover now