Episode 14

4K 234 78
                                    

"Hiks...Hiks..!"

"Baka! Hiks..Boruto no baka! Hiks hiks hiks...!"







Sarada tak kunjung berhenti menangis. Dia terus memikirkan sosok pria bersurai kuning itu. Baru saja kemarin dia bertemu dengannya.







Kini Gadis itu sedang Duduk dipinggiran sungai. Dimana tempat boruto yang menyadarkannya Akan hokage Yang hebat.









Entah kenapa Boruto tiba tiba berubah pikiran.Namun itu juga sedikit masuk akal. Sebelum kepergian boruto. Dia Mendapatkan Masalah besar yang membuat Hatinya sakit. Itu semua Sarada mengetahuinya.








"Baka! Hiks....Maafkan Kami Boruto hiks..Hiks...Maafkan Kami hiks..Tolong Pulanglah! Aku...Semuanya Merindukanmu hiks...!"gumam sarada disela sela tangisan.









Sarada mengambil batu dan melemparnya kedasar sungai.





Ccplukk...





"Hiks....Aku berjanji Hiks...Apapun Kerasnya. Walau Mereka jahat Tapi jika dia pernah menjadi teman kita. Kita tidak boleh melupakan teman kita. Kita tak tahu isi pikiran orang Yang Meninggalkan kita. Itukan Yang kau maksud dulu Boruto..?? Hiks...Aku akan membawamu kembali!, Asal Kau tahu.....!!"





















"Aku benar benar Mencintaimu Lho!! Hiks..Aku tidak bercanda Shannaro...!!"lanjut sarada bergumam sambil tersenyum walau wajah terus dilintasi airmata.













********



Disisi lain.






"Tadaima!"seru pria bersurai kuning yang tampak sudah berumur.






"Okaeri, Anata!"sambut hangat sang istri Yaitu hinata.










Lalu datanglah Seorang gadis Genin Dan berdiri disamping ibunya.









"Gomenne Hinata,Hima! Aku belum bisa Menemukannya-dattebayo!" lanjut naruto.











Sontak Perkataan naruto membuat Hinata Lesu terutama Hima, wajahnya mulai tersendu sendu.










"Nii-chan!"gumam hima lalu hinata memeluk Hima dengan hangat.







"Sabarlah Hima! Kakakmu pasti Akan pulang!"ucap hinata berusaha menenagkan putrinya.










"Ini Semua Karenaku-dattebayo!. Boruto Maafkan Tou-chan! Pulanglah! Kami semua menunggumu!"batin naruto.










**********







Kembali ketempat sarada.










Tak lama kemudian terlihat gadis berkulit coklat Dengan tubuh langsingnya. Kini dia menghampiri sarada dengan jurus Rahasia Klan akimichi.









"Sarada!" Panggil pelan chochou lalu duduk disebelah sarada.











Sarada mendengar panggilan chochou. Namun sarada tidak ada niat untuk menjawabnya. Dia terus membayangi seseorang. Merenung apa yang terjadi. Dia terus menangis menatapi dasar sungai itu.











"Aku tahu perasaanmu, Sarada! Kau sangat menyayanginya Kan?"lanjut cochou.








"....."







BoruSara-Menembus Takdir Where stories live. Discover now