1.Sweet💜

21K 430 23
                                    

Vote sebelum membaca!
Wajib!!!



Driiing.... (Suara jam)

"Emhh...? Aishh..."

Tap..! (Mematikan jam)

"Sayang?" (melihat sekeliling kamar)

"Dia sudah bangun ternyata"
.
.
.
"Nah sudah selesai"
Di dapur yang besar ini, aku lagi menyiapkan sarapan untuk Jeno, suamiku^^.

Dengan genggaman yang kuat aku mengangkat panci kecil itu menggunakan sarung tangan lalu meletakannya di atas meja yang sudah di alas dengan papan kecil.

Kata ibu mertuaku, Jeno sangat suka dengan sayur brokoli di campur dengan ayam potong.

Sebelum membangunkan Jeno, aku akan mencuci tangan terlebih dahulu.
"Wah, cukup lelah juga. Apa lagi aku tidak pernah bangun pagi pagi seperti ini" cicitku.

Bugh...

Tubuhku tersentak sejadi jadinya karena Jeno tiba tiba saja memelukku dari belakang.
"Good morning sayangh..."

A-apa yang baru ku dengar tadi ho? Suara serak dan desahan kecil?

"Jeno? Ya ampun, aku kaget" kataku sembarih melepaskan tangan Jeno dan menatap ke arah Jeno.

Dan tiba tiba saja Jeno menggendongku dan mendudukan ku di atas wastafel. Tanganku memegang bahu Jeno dan Jeno mengalungkan tangannya di pinggulku. Astaga ini sangat canggung...>-<

"J-jeno, kita harus sarapan"
"Biarkan kita seperti ini sebentar sayang" ucapnya sembarih tersenyum.
"Apa kau tidak berkeja hari ini?" tanyaku.
"Tidak, ada Renjun yang menggantikan ku. Hari ini adalah hari kita untuk bermesrahan"

Aku hanya mengangguk mengerti. Tangan Jeno mengelus pipi kananku. Senyumku terukir.
"Kau sangat cantik sayang" ucapnya dengan suara serak.
"Terimakasih kau sudah memujiku, hampir setiap hari. Ayo makan"

Aku turun dari wastafel berjalan mengarah meja makan di ikuti oleh Jeno yang memasang wajah malesnya. Wajah Jeno hampir saja membuatku ingin mencubitnya.

"Jeno, ini makananmu, habisin ne?"(senyum)
"Baiklah" mengambil piring yang ada di tanganku.

Tidak ada pembicaraan pada sarapan pagi ini, hanya tatap yang kami lakukan secara diam diam.

Baiklah, aku akan mulai

"Jeno-ahh, apa hari ini kita bakalan di rumah saja?"tanyaku.
"Emang kamu ingin kemana?" menatapku.
"Haha, aku hanya bertanya^^"
"Sayang, nanti malam aku ada latihan dengan teman sekantor ku, apa kamu mau ikut?"
"Jinja? Latihan apa?" memasukkan satu sendok nasi ke dalam mulutku.
"Dance" katanya.

What!?

"Uhuk! Uhuk!!!"
"Nana sayang, kau tidak apa?, ini minum"

Jeno berdiri dari duduknya berjalan kearahku untuk memberikan segelas air putih.

Aku mengambil dari tangan Jeno dan langsung meminumnya dengan cepat.

Gluk~gluk~

"Ahhh~"
"Kamu kenapa?" kata Jeno khawatir sembarih mengelus rambutku.
"T-tidak apa, tadi aku terlalu terburu buru untuk menelan makanannya" itu adalah alasan yang konyol.
"Kali ini hati hati okey?"
"Iya sayang"(senyum terpaksa)
.
.
.
Byurrr~byurrr💦💦💦

"Ridin and rolling oh bebehhh!!!"

Jeno selalu bernyanyi saat mandi, aku yang mendengar itu geregetan sendiri. Jeno memiliki suara yang serak dan...sexy, menurutku suara Jeno seperti itu.

Sekarang aku lagi menunggu Jeno selesai mandi, why? Jeno tidak mau memakai baju bila tidak aku yang memakaikan nya.

Mungkin memainkan handphone bisa membuatku tidak bosan menunggu Jeno mandi. Ketika aku menghidupkan data, semua notifikasi baru masuk dengan sangat cepat.

"Mwo? Tidak ada pesan? Dasar Jaehyun bodoh! Kenapa dia tidak membalas pesan ku?" dengan suara pelan.

Ckreeeet...

Terdengar suara pintu yang terbuka, bergegas aku bangkit mangarah Jeno yang baru saja selesai mandi.

Jeno berjalan ke arahku sembarih, mengacak ngacak rambutnya yang basah. Pemandangan yang indah bukan?, dia sangat putih ketika selesai mandi.

"Sayang, kamu sedang apa tadi?" tanyanya sambil menatapku.
"Tidak ada sayang. Cepat keringkan tubuhmu, bajunya sudah aku siapkan"
"Handukiiiiin"
"Iiiiiih, masa aku sih? Kamu nggak malu apa, udah besar juga"
"Jadi kalau sudah besar?"
"Jeno..."

Jeno cemberut dan memasang wajah sedihnya, aku yang melihat itu gemes sendiri.
"Baiklah baiklah, sini"

Aku mengambil handukku untuk mengeringkan rambut dan badan Jeno.
Dengan pelan ku husap rambut Jeno menggunakan handuk, senyumku lolos melihat Jeno yang imutnya kelewatan.

"Pendek banget" (senyum)
"Biarin!"
"Makan apa sih? Pendek banget" melingkarkan tangan di pinggangku.
"Ishh!, dari pada kamu, tinggi banget, besar lagi, iiih serem"
"Hahahaha"

T

o be continiued....

Janlup vote nya!!!!

My sexy husband || Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang