Sequel Conflate.
-
Saka dan Nasya menikah juga. Di umur 30 tahun, dengan masa lalu dan perjalanan yang sebenarnya cukup melelahkan, tapi akhirnya memutuskan tetap mantap ke jenjang pernikahan. Ya tentu ada mantap-mantap lainnya selain keputusan menj...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Last night was quite wild.
Saka cukup puas Nasya mau melakukan beberapa hal yang dia minta, dan bahkan dia tidak perlu menggunakan safe word nya sampai akhir sesi mereka. Siapa juga yang menyangka setahun menikah dengan Saka, Nasya sekarang 'udah pintar'.
Well, Saka sih gak pernah meragukan kemampuannya. Dan sebenarnya, dia yakin dia bisa 'ngajarin' model yang gimana juga. Tapi kalau boleh jujur sih, Nasya is quite challenging. Not to mention about her 'no sex before married' thing.
Tapi, sekali lagi. Setahun menikah dengan Saka, dan lihat sejauh mana mereka melangkah.
Saka menyunggingkan senyum senang. Objek pikirannya, masih ada di balik selimut, belum bangun. Sementara dia, di hari Jumat yang pun sebenarnya lagi cuti gini, tetep dapet telpon dari Bang Jere. Jam 7 pagi banget.
Soalnya jam 8 dia memang harus ke bandara karena harus ke Surabaya, ngurusin salah satu project yang dikerjain sama Saka.
Bulan lalu sebelum dia minta ijin mau cuti ke Bang Jere, rencana ke Surabaya ini belum ada. Tapi dua minggu lalu pas ini mendadak muncul, Saka langsung nanya ke Bang Jere apa dia tetep boleh cuti atau enggak. Dia emang belum pesen hotel dan segala macamnya sih waktu itu.
Tapi Bang Jere bilang ga usah. Dia bisa pergi sendiri aja ke Surabaya.
"Cuma kalo-kalo lo gue gangguin di hari itu atau sehari sebelumnya, gapapa ya? Gue usahain sih sebisa mungkin supaya gak sampe kejadian."
"Aman, Bang!" kata Saka waktu itu.
Ya resiko. Kerja yang nawarin jasa konsultasi kayak lawyer gini – atau misal akuntan publik atau auditor gitu – ya emang kadang suka gatau waktu. Gatau jam, gatau hari; ga peduli tengah malam, ga peduli tanggal merah, apalagi jadwal cuti. Ya kalo ada yang perlu, harus siap sedia. Dan juga ikhlas diganggu.
Untungnya sih Bang Jere cuma minta telpon pagi doang. Itu juga kemaren malem jam 11an dia ngirim pesan whatsapp ke Saka. Bilang kalo besok jam 7 dia mungkin bakal nelpon buat double check couple of things.
Tapi karna Bang Jere ternyata mendadak harus disana sampai hari Senin, dia jadi malah bikin concall pagi ini, dengan Saka, Billy, dan Yoga yang gossip-gosipnya bakal jadi senior associate juga bentar lagi. Walaupun kali ini cuma karna ada dua project Billy yang barengan sama Yoga, dan dua-duanya perlu follow up act di hari Senin.
Saka sih karena emang minta cuti sampai hari Senin juga, jadi dia mesti sekalian update kerjaan.
Dan concall ini sudah berlangsung sekitar lima menitan. Tapi masih bagian Billy dan Yoga ganti-gantian ngomong, bikin Saka cuma menimpali sesekali, tapi lebih banyak diamnya.
Bikin dia bisa mikirin soal kegiatan mereka tadi malam, waktu objek fantasinya menggeliat di balik selimut.
Saka pake earphone karena emang dia bawa tas nya ke kamar. Jadi, telponan dari laptop tapi dia memang berusaha banget supaya gak terlalu berisik. Biar Nasya gak kebangun.
