Chapter 8

3.7K 411 31
                                    




KONDISI MEREKA TERKINI
.
.
.

Dua bulan berlalu sejak kejadian di ruang rekreasi ketua murid. Hermione masih tidak menjawab pertanyaan dari Anthony. Gadis itu selalu menghindar jika Anthony akan menghampirinya ataupun jika mereka tak sengaja akan berselisih di koridor. Dan untuk Draco, Hermione semakin merasa bersalah dan juga kesal disaat yang bersamaan, bagaimana tidak? Draco tidak pernah lagi bicara padanya jika tidak perlu dan juga tidak mau berada di dekat Hermione, lalu satu lagi yang membuat Hermione benar-benar kesal, Draco Malfoy selalu mengajak Daphne atau Pansy secara bergantian ke dalam asrama ketua murid untuk mengobrol bersama dengan jarak yang sangat dekat. Gadis Granger itu tiba-tiba meragukan perasaan suka pemuda itu.

Kini Ia tengah merenungkan semua kejadian selama tiga bulan terakhir di pinggir danau hitam. Ia melamun dengan buku tebal yang terbuka di pangkuannya, namun pandangannya menatap air yang begitu tenang di hadapannya. Draco yang katanya menginginkan Hermione malah berkencan dengan Pansy atau Daphne. Mungkin ini saatnya Ia menjawab pertanyaan Anthony.

"Mione aku merindukanmu," sebuah pelukan datang dari dua orang yang selama ini selalu ada untuk Hermione.

Gadis itu tersenyum sambil menyandarkan kepalanya di lengan salah satu dari mereka.

"Ron, Harry."

Harry mengusap kepala Hermione, "Kau lelah akibat tugas ketua murid-mu, ya?" tanyanya.

Hermione menggeleng, "Aku tak tahu harus bilang apa," sahutnya dengan nada pasrah.

Sepasang tangan menjauh dari tubuh Hermione, "Malfoy?"

Mata Hazel itu menatap Ron, "Bagaimana_"

"Mudah menebakmu, Mione. Ginny sering bilang padaku kalau kau sering melamun ketika bersamanya. Dan aku juga sering melihatmu mencuri pandang pada Malfoy ketika kita makan bersama di Aula Besar. Kurasa itu cukup bisa menjadi bukti kuat, bukan?"

Harry mengangkat wajahnya dan menatap Hermione dengan tajam, "Apa yang Malfoy itu lakukan, Mione? Biar kami beri pelajaran!"

Gelengan lemah dari Hermione membuat dua pemuda itu bingung.

"Aku tidak tahu... Aku tidak tahu apa yang salah dengan diriku. Aku hanya merasa bersalah dan bimbang?" ucapnya yang terdengar penuh dengan ketidak yakinan.

Ron menaikkan sebelah alisnya, "Bersalah dan bimbang?"

"Aku pernah menjanjikan berkencan dengannya_"

"WHAT THE HELL!! MIONE!!" sela Ron dan Harry bersamaan. Mereka sangat kaget mendengar penuturan Hermione yang bagi mereka sangat tidak masuk diakal.

Hermione berdecak kesal dan menutup bukunya dengan keras, "Bisakah kebiasaan buruk kalian itu hilang?! Dengarkan dulu!" gertaknya.

Setelah tak mendengar jawaban apapun, Hermione menjelaskan secara sistematis, dari awal hingga sekarang.

"Jika aku berada di posisi Malfoy, mungkin aku akan berlaku lebih dari itu, Mione," komentar Ron setelah mendengarkan penjelasan Hermione.

Harry mengangguk setuju sembari memperbaiki letak kacamatanya, "Kau memang sudah keterlaluan kalau menurutku," sahutnya.

Wajah gadis itu tertekuk semakin dalam. Ia semakin merasa bersalah dikala dua sahabatnya lebih memilih berada di pihak Draco Malfoy.

Usapan lembut di puncak kepalanya dari tangan Harry membuat gadis itu mengangkat wajahnya.

"Aku tanya padamu. Jawab dengan jujur dari dalam hatimu. Apa kau memiliki perasaan pada Goldenstain atau Malfoy?" tanya Harry.

Gadis itu terdiam sejenak, "Well, aku memang kagum padanya karena Ia cerdas dan bijaksana. Kalau Malfoy... Entahlah, aku hanya selalu bisa merasakan degup di dadaku sebab rasa kesal karena keusilannya... mungkin," jelasnya dengan bisikan di satu kata terakhir.

Sexy Brunette | DRAMIONE PROJECTWhere stories live. Discover now