H-23 : Kronologi

10.5K 1.1K 49
                                    

Jeno sudah sadar dari sisa anestesi yang ia dapat. Ia merasa agak pusing.

Penglihatannya masih samar, Jeno mengerjap-ngerjapkan matanya.

Setelah penglihatannya menjadi fokus, saat itu juga ia sadar bahwa ia sedang berada di salah satu kamar di rumah sakit.

Jeno berusaha bangun namun yang ia dapat justru rasa sakit dari badannya serta tangan kirinya.

Ahh, Jeno ingat. Ia terlibat kecelakaan lalu lintas, ia tidak sempat memikirkan yang lain karena merasakan sakit luar biasa pada tangannya.

Ceklek... [Anggap ini suara pintu]

"Jeno-ah kau sudah sadar?" Taeyong segera menghampiri Jeno.

"H.. h.. hyung..hhh" ucap Jeno hampir berbisik.

"Tunggu sebentar, aku sudah membeli air minum untukmu"

Taeyong mengambil botol minum yang baru saja ia beli, kemudian membukanya dan meletakkan pipet kedalamnya.

"Ini, minumlah pelan-pelan.."

Jeno menuruti Taeyong, tenggorokannya memang terasa serak.

"Terimakasih hyung" kata Jeno.

Taeyong mengangguk, dia menyuruh pemuda itu untuk kembali beristirahat karena sekarang masih malam, tepatnya pukul 11.45 KST.

Walau sebenarnya Jeno berniat untuk bertanya, namun Jeno mengurungkan niatnya dan memilih menuruti perintah taeyong.

Diruang ICU

Jaehyun merasa ini seperti Dejavu. Ini sudah kedua kalinya ia melihat Haechan dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Yang membuatnya berbeda adalah lebih banyak alat yang menempel pada tubuh pemuda manis itu.

Ruangan itu hening hanya terdengar suara mesin yang menunjukkan detak jantung Haechan yang lemah.

Jaehyun mendudukan dirinya di kursi disamping Haechan.

Pemuda tampan itu menatap wajah polos Haechan yang terlelap tenang walau terdapat beberapa luka goresan diwajahnya.

Jaehyun benar-benar kaget saat melihat kecelakaan itu tepat di depan matanya.

Ya, Jaehyun melihat semuanya. Ia kebetulan duduk tepat disamping kursi pengemudi, kala itu ia sedang asik menanggapi obrolan para member dengan mata yang fokus ke depan.

Dan seperti yang sudah kalian ketahui, kecelakaan itu pun terjadi dengan cepat.

Jaehyun tentu Kaget, ketika mobilnya berhenti ia beserta member lain mematung sesaat sebelum kemudian berlari keluar.

Awalnya rasa takutnya sangat besar namun sedikit berkurang saat melihat Johnny dan Taeil baik-baik saja, namun itu hanya sesaat.

Beberapa menit kemudian, ia malah melihat Jeno yang berteriak kesakitan serta Yuta yang tidak sadarkan diri.

Mata tajamnya agak berair, sejujurnya saat itu ia sangat ketakutan dan ingin menangis, apalagi saat seseorang berteriak bahwa salah satu adik kesayangannya terjebak didalam mobil dalam keadaan tidak sadar diri juga.

Saat itu Jaehyun berusaha kuat, melihat Taeyong yang badannya mulai bergetar ketakutan membuatnya sadar.

Harus ada seseorang yang tegar diantara mereka, harus ada yang menjadi penopang untuk yang lainnya.

Tapi saat ini, saat ia melihat wajah damai Haechan, ia tidak bisa menahan tangisnya.

Mereka sudah saling mengenal sejak lama, Jaehyun selalu terbiasa dengan perangai Haechan yang selalu aktif, jahil dan selalu cerah setiap saat.

127 Days | HaechanWhere stories live. Discover now