bitter

3.5K 652 164
                                    




credit diatas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

credit diatas.


hai, ramein yaa!


· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·







"abang!"

"bang!"

"bang soobin..."



mereka berdua baru saja turun dari mobil, dan soobin dengan mata merahnya bergegas turun meninggalkan sanha.

jujur saja, sanha juga ikut terkejut saat melihat ryujin dikampus saat itu. mungkin ryujin juga cukup kaget saat melihat ia dengan soobin yang sangat mirip. dan saat ini, sanha benar-benar khawatir pada saudara kembarnya itu.

sanha tiba-tiba merasa sedih— entah untuk apa hanya saja melihat soobin seperti itu ia menjadi marah juga sedih.

taehyun sedang bekerja, dan charyeong tengah berada dirumah ayunda. rumah dalam keadaan sepi, setidaknya sanha tidak perlu memutar otak jika kedua orang tuanya melihat keadaan soobin saat ini.

soobin membanting keras pintu kamarnya— ia menangis merosotkan tubuhnya dibalik pintu. ada yang salah dengan dirinya, soobin yakin itu. ia bingung kenapa ia menangis? kenapa ia harus merasa marah? kenapa ia merasakan sakit dihatinya...





"kamu tahu? aku selalu berdoa semoga kehidupan kamu kali ini bahagia dan baik-baik aja,"

ryujin, gadis itu berbicara pada soobin yang bahkan enggan berdekatan dengannya. rucas menyuruh untuk mereka duduk disalah satu gazebo, sementara ia pergi untuk urusan sesaat.

"dan sepertinya dilihat sekarang pun iya, tuhan adil ya..." ucap ryujin tersenyum kecil.

"adil..." gumam ryujin lagi pelan.

soobin menoleh guna melihat ryujin yang tengah menunduk— melamun.

"tuhan ga adil," kata soobin membuat ryujin mendongak. "buktinya kamu sekarang baik-baik aja, setelah ryujin dimasa lalu tanpa rasa bersalahnya selalu nyakitin choi soobin."

"itu bukan salahnya... dia ga pernah tahu kalo ternyata soobin, soobin menderita selama ini..."

soobin tersenyum miring, "tapi kenapa dia ga pernah mau nyoba ngerti? om soobin, dia terus berusaha buat bikin tante ryujin inget sama dia. apa hasilnya? dia ga pernah peduli."

soobin mengambil selembar sticky note, meremasnya lalu membuangnya ke tempat sampah.

"kamu pasti mengerti maksud saya,"

From Enemy To Family  ✓Where stories live. Discover now