Chapter 6

214 30 4
                                    

"Noona tau tidak tadi aku dimarahi oleh produser galak"

"Oh ya? Siapa?"

"Namanya Min Yoongi, dia galak sekali. Mukanya juga seram. Matanya menakutkan"

"Tapi bukankah biasanya produsermu bukan yang galak?"

"Ah ne, harusnya produser yang men test vokalku dan Tae Hyung itu Rapmon Hyung. Tapi entah kenapa tiba-tiba diganti Hyung galak tadi"

"Sepertinya kau tidak suka dengannya kook ah?"

"Eum, dia galak sekali. Memarahiku hanya karena suaraku sedikit crack. Huh aku tidak mau punya Hyung sepertinya."

"…."

Mampos kau Yoon-

Sweet
By ; Luckycard_

Makin lama kedua insan yang dijodohkan oleh author itu makin dekat. Mulai dari sering makan siang bersama, mengobrol berdua dicafe dan jalan jalan sekalian wisata kuliner di street food. Ini permintaan Jimin tentu saja, perempuan itu suka makan dan nyemil. Sama seperti adiknya.

Sedangkan Yoongi iya iya saja karena ya tak buruk juga sesekali wisata kuliner. Ditemani Jimin lagi, siapa yang dengan tololnya menolak.

Saat ini mereka berdua sedang beristirahat ditempat duduk yang disediakan sambil memakan hot dog yang dibeli bersama tadi.

"Jiminie kau ada waktu luang weekend besok?"

"Hmmm tidak kalau Seokjin eonni tidak minta dibantu mengurus cafe." Ucap Jimin sambil mengingat jadwalnya untuk weekend besok sepertinya longgar.

"Kau mau bertemu dengan orang tuaku?"

"Uhuk-!" Yoon kau membuat Jimin tersedak dan sekarang tenggorokannya pedih. Beruntung air minumnya masih tersisa sebagai penghilang pedas.

Yoongi sebenarnya kaget juga pada perkataannya tadi. Pertanyaan itu meluncur dengan sendirinya saat Yoongi mengingat beberapa hari kemarin, ibunya  memanggilnya kerumah untuk kembali dikenalkan pada anak temannya. Hal itu yang membuat moodnya jelek sampai memarahi salah satu artisnya karena kesalahan kecil.

"Em uh oppa, kau serius dengan hubungan ini?" Jimin benar benar takjub dengan kefrontalan laki laki didepannya ini. Tak pernah sekalipun Jimin didekati oleh lelaki yang langsung memintanya untuk bertemu orang tuanya. Kebanyakan dari mereka hanya main main dengan mengajak Jimin untuk berpacaran. Tentu Jimin tolak karena saat itu Jimin sedang fokus untuk menyelesaikan sidang akhir dan lanjut mengurus berbagai laporan untuk posisinya dirumah sakit.

"Apa kau berpikir aku sedang main main?" Yoongi agak tersinggung karena Jimin hanya menganggap kedekatan mereka hanya untuk main main.

"Uh maaf bukan maksudku untuk meragukan Yoongi oppa tapi, apakah tidak terlalu cepat? Mengingat kita bahkan baru satu bulan berkenalan" 

"Jimin asal kau tau, tak butuh waktu lama untuk seseorang bisa menyukaimu." Yoon sempatnya kau menggombal.

"Ugh oppa aku bertanya seriuuss" ucap Jimin sambil memumukul kecil lengan Yoongi dengan kepalan tangan bantetnya. Dia kesal karena perkataan Yoongi membuatnya malu.

Sedangkan Yoongi hanya terkekeh dan menangkap kepalan tangan Jimin untuk kemudian digenggamnya lembut.

"Usiaku sudah hampir kepala tiga, aku tidak punya waktu lagi untuk main main. Bukan berarti aku akan memaksamu untuk segera menikah, tapi, tidak ada salahnya bukan jika aku mengajakmu untuk bertemu dengan orangtuaku. Siapa tau eomma bisa memaksamu untuk menikah " jelas Yoongi sambil menyeringai tipis menatap wajah Jimin yang memerah saat mendengar kata menikah, lucu sekali.

Sweet | YoonminWhere stories live. Discover now