3. tak terhingga

1.5K 240 29
                                    


***

Yerin mengedarkan matanya di penjuru parkiran sekolah, ia sedang mencari orang yang dikenalnya yang bisa dimintai tebengan untuk pulang, namun yang Yerin dapatkan hanya sosok Taehyung, lagi lagi cowok itu yang ia dapatkan saat mengalami kesusahan.

Dengan langkah cepat Yerin menghampiri Taehyung, namun terhenti saat Taehyung mendekati adik kelas cewek, Yerin diam diam menguping.

"Gak usah, kak. Aku naik angkot aja."

"Enakan naik mobil gue daripada naik angkot." ajak Taehyung yang membuat adik kelas itu menggigit jarinya.

Yerin menyeringai, ia mendekati Taehyung dan dengan cepat merangkul tangan kekar milik cowok itu.

"Tae, katanya kamu mau anterin aku pergi!" Yerin menggembungkan pipinya dengan raut wajah yang ia buat selucu mungkin.

Taehyung mengernyit, menatap aneh cewek yang tingginga sebatas lehernya itu. "Maksudnya—"

"Kamu lupa, ya? Kebiasaan, ih!" Yerin beralih melingkarkan tangannya di leher Taehyung, ia menahan tawanya melihat wajah tegang Taehyung.

"Apasih? Gue mau nganterin adek kelas ini pulang." Taehyung menunjuk adek kelas yang kini menundukkan kepalanya.

"Kamu jahat! Masak kamu nganterin cewek lain?!" Yerin memukul bahu Taehyung dengan nada genit.

"Gue bawa mobil, Yerin."

"Nggak mau! Kamu kok tega biarin pacar kamu sama cewek lain satu mobil?!"

Taehyung menghela nafas pasrah, ia memanggil random temannya yang kebetulan lewat.

"Woy, Danil!"

Si pemilik nama menoleh, dengan bingung Danil menghampiri Taehyung.

"Kenapa?"

"Lo ada urusan habis ini?" tanya Taehyung yang di balas gelengan oleh danil.

"Tolong anterin adek kelas ini—bentar, nama lo siapa?"

"A-aku Jihyo, kak."

"Nah, lo anterin Jihyo pulang, gue ada urusan sama nih bocil."

Yerin melotot tak terima, "gue bukan bocil, gue udah pubertas!" Taehyung tidak menghiraukan dan bergegas pergi menuju mobilnya.

"Cil, buruan masuk, Cil."

Taehyung menghentikan pergerakan tangannya saat hendak membuka pintu mobil, ia melirik Yerin yang masih diam ditempat.

"Apa lagi?"

"Bukain Princess pintu!"

Taehyung menghela nafas gusar, ia kembali mengelilingi sisi mobil hanya untuk membukakan Yerin pintu mobil.

"Silahkan masuk tuan Putri.."

Yerin terkikik, ia menyempatkan untuk mengusap pipi Taehyung sebelum benar benar masuk kedalam mobil.

***

"Kita kemana?" tanya Taehyung saat sudah didalam mobil membuat Yerin yang sedang memainkan handphonenya itu berdasar dan menepuk dahinya pelan.

"Gue sampai lupa kasih tau lu, hehe. Jadi Tae, sekarang kita ke mall!"

Taehyung mengangguk tanpa bertanya lagi, palingan cewek itu hanya ingin berkeliaran disana atau membeli produk yang sama sekali tidak berguna menurutnya.

"Turun, Cil. Udah sampai." Taehyung bergegas keluar dari mobil, berbeda dengan Yerin yang malah merogoh sakunya.

"Yaelahh malah lipenan dulu."

"Ini liptint, Tae! Bukan lipen."

***

Yerin menarik Taehyung ke toko baju, Taehyung tidak ingin bertanya dan hanya menurut, ia memperhatikan Yerin yang tengah memilih baju—lebih tepatnya gaun.

"Bagusan putih atau merah, Tae?"

Taehyung mengalihkan pandangannya dari handphonenya, lantas memutar bola matanya menatap Yerin.

"Gak ada yang lebih tertutup?"

"Gak ada, ih. Buruan pilih."

"Hm, putih."

"Oke. Karna putih lebih mahal jadi gue milih putih."

Taehyung sempat menghela nafas saat Yerin menghilang dari pandangannya,  namun belum lima menit cewek itu kembali lagi dan menyeretnya ke pakaian laki-laki.

"Kita sebenernya mau ngapain sih, Yer?" Yerin memutar bola matanya malas mendengar pertanyaan Taehyung.

"Ya mau beli baju lah, Tae. Yakali beli bakso."

"Oke, gue tutup."

Yerin mulai mengacak-acak toko iku, Taehyung membiarkannya, cowok itu hanya duduk dan memainkan handphonenya.

"Taraa!! Bagus gak, Tae?" tanya Yerin yang membawa setelan jas lengkap berwarna hitam.

Taehyung mengangguk karna sependapat dengan Yerin "buat gue?"
Yerin mengangguk. "Bukannya kartu lo dipegang nyokab?"

Yerin merogoh saku roknya mengeluarkan sebuah black card.
"Ini dari abang."

"Oh."

"Bentar, Tae. Lo disini dulu." Taehyung menggelengkan kepalanya melihat Yerin berbolak balik entah apa yang cewek itu lakukan.

***

"Sana ganti baju!" Yerin mendorong punggung Taehyung memasuki kamar ganti, menyuruh Taehyung ganti baju dengan jas yang sudah ia beli tadi.

"Ngapain sih?" Taehyung memberontak kecil.

"Ck, nurut aja kenapa sih?!"

"Berani-beraninya bocil kayak lu nyuruh gue!"

Yerin meraup nafas panjang, ia menyibakkan rambutnya kebelakang punggungnya kemudian menyatukan jari telunjuknya. "Oppa.."

Dengan pipi yang menggembung Yerin memukul lengan Taehyung manja. "Oppa juseyo.. Eung?"

Taehyung mengalihkan pandangannya kemudian menghela nafas pasrah. "Oke.."

Yerin memekik senang. "Gomawo Oppa.."

Setelah Taehyung tak terlihat Yerin juga memasuki kamar ganti lain, ia juga akan mengganti pakaian sekolahnya dengan gaun putih yang dibelinya tadi.

Setelah mengganti pakaiannya Yerin membongkar pouch make up yang ia ambil dari tas sekolahnya, dipoleskannya produk produk kecantikan tersebut di wajah cantiknya.

Tidak lama kemudian pintu terbuka, Yerin dapat melihat pelakunya dari pantulan kaca, dia mendekat dan memeluk tubuh mungilnya dari belakang.

"Gue baru inget nyokab lo ulang tahun hari ini, jadi ini alasan lo ngatur ngatur gue?" bisik Taehyung di telinganya yang sukses membuat helaan nafas Taehyung terasa di bahunya yang terbuka.

Yerin menggangguk sembari menatap wajah Taehyung dari pantulan kaca. "Gue kangen banget sama mami! Mami suka kalo gue tampil cantik, makanya gue dandan kayak gini buat mami."

Taehyung mengangguk mengerti, mereka saling bertatapan dari pantulan kaca. "Tanpa lo dandan lo udah cantik, Yer."

Yerin tersenyum lebar, "satu sampai sepuluh?"

"Seribu, bahkan tak terhingga."

***

Auah lo berdua kemaren berantem habis tu sweet sweet-an. Sip besok kawin :v

S E L E B G R A M - taerinWhere stories live. Discover now