12 - Another Start

2.8K 365 246
                                    

Seungwan terkejut saat membuka pintu apartemen dan menunjukkan wajah Joohyun. Hal yang membuat Seungwan lebih terkejut karena Joohyun tidak datang sendiri. Ada Seokjin dan juga Yoongi bersamanya.

"Seungwan. Maaf ya tiba-tiba datang tanpa memberitahu dulu" kata Joohyun begitu Seungwan mempersilahkan mereka masuk.

"Kalau unnie bilang mau datang, aku bisa sedikit beres-beres. Yoonjae baru saja tidur jadi aku belum sempat beres-beres," ucap Seungwan.

"Oya, Seungwan. Aku lupa. Ini hadiah pindah rumah" Joohyun kemudian mengulurkan beberapa barang khas yang biasa diberikan pada mereka yang baru saja pindah rumah.

"Terima kasih, unnie. Tidak perlu repot-repot begini" kata Seungwan. Dia benar-benar merasa tidak enak pada Joohyun. Bagaimana pun, sekarang Seungwan sudah berpisah dengan Yoongi.

"Tidak perlu merasa tidak enak. Kau hanya bercerai dari adikku, tapi kau tetap keluarga bagiku, Seungwan-ah. Lagipula, Yoonjae ada bersamamu dan itu yang sekarang ingin kubicarakan" kata Joohyun.

Seungwan terdiam ketika mendengar ucapan Joohyun.

"Yoongi, kau mau bilang atau aku yang bilang?" tanya Joohyun.

Seungwan lalu menoleh pada Yoongi seolah mengatakan dia tidak memahami maksud ucapan Joohyun.

"Aku sudah tahu semuanya" sahut Joohyun kemudian setelah melihat bagaimana Yoongi kebingungan membalas tatapan Seungwan.

"Semuanya?" tanya Seungwan tidak mengerti.

"Ya. Tentang Yoonjae. Yoonjae anak kandung Yoongi kan? Kekasih Yoongi melahirkan anaknya dan meninggal karena sakit. Sekarang aku mengerti kenapa kau bersikeras mempertahankan Yoonjae sampai harus menunda proses perceraian kalian" jelas Joohyun.

"Aku ikut terkejut karena dulu Shin Ah tidak mengatakan apa-apa saat mereka putus" timpal Seokjin.

"Ah, Min Yoongi. Aku ingin sekali menamparmu tapi aku sedang tidak ingin mengotori tanganku" kata Joohyun. Seungwan tahu Joohyun pasti marah.

"Lalu apa yang bisa kita lakukan sekarang? Kalau Yoonjae harus kembali pada Yoongi, aku tidak masalah" ucap Seungwan.

"Yya! Son Seungwan" akhirnya Yoongi bersuara setelah terdiam beberapa saat. Yoongi sebenarnya tidak tahu harus memberitahu Seungwan dengan cara apa. Yoongi bahkan tidak tahu kalau Joohyun masih belum selesai mempermasalahkan perceraian Yoongi dengan Seungwan.

"Tidak, Seungwan. Aku lebih percaya padamu untuk merawat Yoonjae daripada Yoongi. Aku hanya ingin memberitahu bahwa aku berada di pihakmu. Ibuku pasti akan mencari tahu tentang Yoonjae. Kalau ibuku tahu yang sebenarnya, dia pasti akan berusaha mengambil Yoonjae. Dan mungkin tidak akan lama lagi sampai ibuku tahu yang sebenarnya" ucap Joohyun.

"Sebenarnya, aku tidak tega karena membawa Yoonjae. Aku merasa bersalah memisahkan Yoonjae dari kalian" kata Seungwan.

"Seungwan, kita sudah sepakat bukan? Jadi, sebelum ibuku mengetahui semuanya, aku sudah menyiapkan tiket ke Toronto untukmu" ucap Yoongi.

"Apa katamu?" Seungwan terkejut mendengar ucapan Yoongi.

"Seungwan-ah" Joohyun meraih tangan Seungwan kemudian menatapnya.

"Kami peduli padamu. Kau adalah malaikat untuk Yoonjae dan karena itu kami sangat berterima kasih. Aku tidak tahu apa jadinya jika si Bodoh ini membuang anaknya ke panti asuhan" ucap Joohyun.

"Yoongi tidak akan melakukannya, unnie" kata Seungwan.

"Kalau tidak ada kau, dia pasti akan melakukannya. Jadi, seperti kesepakatan kalian. Bawalah Yoonjae bersamamu ke Toronto. Ibuku sudah terlalu sering membuatmu berada dalam posisi yang sulit. Kami ingin kau berbahagia, Seungwan-ah" kata Joohyun.

Red Strings (✔)Where stories live. Discover now