part 5

32 3 0
                                    

Yuan mengetik nomornya di Handphone Rere, sesudah itu mereka menuju danau dekat sana.

______________________________

"Aku pernah ke sini"ucap Rere tersenyum kecut.

"Pernah, sama siapa?"tanya Yuan.

"Rian, teman aku dulu"jawab Rere.

"Terus mana dia?"tanya Yuan bingung.

"Kata Opa sama Oma, Rian sama Keluarganya udah meninggal karena Kebakaran"jawab Rere.

"Aku turut berduka karena musibah yang menimpa temanmu"ucap Yuan memeluk Rere dari samping

"Foto yuk"ajak Rere agar dia tidak terlalu gugup.

Mereka pun berfoto-foto ria, maklum karena di Kawasan Kompleks itu memang jarang ada orang lewat.

"Ini buat kamu"ucap Yuan berjongkok dengan setangkai mawar di tangannya.

"Ma-makasi ya"ucap Rere dengan rona merah di pipinya.

"Pipi kamu merah!"ucap Yuan mencubit pipi Rere.

Rere tersenyum sambil melihat-lihat foto-foto bersama Yuan sore tadi, tanpa dia sadari Kanu mrngintip dari celah jendela sambil memperhatikan kelakuan Adiknya itu.

"Kamu kenapa, senyum-senyum sendiri gitu?"tanya Kanu.

"Liat Kak, bagus gak?"tanya Rere memperlihatkan fotonya bersama Yuan.

"Bagus banget, kamu di mana itu?"tanya Kanu.

Rere bingung, biasanya Kakaknya akan kepo kalau lihat ada Foto laki-laki di handphonenya.

"Danau dekat sini"jawab Rere tersenyum-senyum sendiri.

"Yaudah, ini Sarapan kamu"ucap Kanu memberikan sepiring Sandwich dan Susu Coklat kesukaannya.

"Makasih Kak"balas Rere.

"Sama-sama, kakak keluar dulu ya"ucap Kanu.

Rere duduk di meja belajarnya dan menulis di Buku Diarynya, dia akan menulis kenangannya bersama Yuan.

12 Juni ----

Mentari di Sore hari
Menjernihkan hawa asri
Aku berdiri bersamanya
Dan saling bertukar cerita

Mawar ini dia berikan
Sebagai tanda kami berteman
Rasa ini semakin membesar
Membuat tanda di hati berkisar

Bingkai Hitam (Cerpen) [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang