Scene 5

105 8 4
                                    

(Lampu mati, musik digantikan dengan Ave Maria, karya Schubert]

(Lampu dinyalakan)

*Anak tertidur, terbatuk – batuk dan meringis. Tidur tidak nyenyak.

*Ibu tidur di sebelah meja, meringkuk kedinginan

Anak: *Terbatuk" Ma..." *Batuk. "Mama..." *Meringis. "Maaa.." *Nafas sesak. "Mama.."

Ibu: "Anakku..." *Ibu terbangun dan langsung bergegas ke sisi Anak. Ibu membantu Anak duduk dan memberi minum. Mengelus kepala Anak, tangannya Ibu merasakan bahwa demam Anak semakin parah, Ibu mengganti kain kompres di kepala Anak, lalu Ibu berdiri dan mengambil Apel di atas meja dan kembali ke sisi anaknya. "Makan, Anakku?

Anak: "Mau makan, Mama."

*Ibu berlutut di depan Anak. Mulai mengupas apel dan memberi potongan pertama pada Anak.

*Anak memakan dengan pelan potongan apel itu

*Ibu memotong lagi dan memberi potongan kedua ke tangan mungil Anak.

*Anak mengambil, namun tangannya tertahan, ia nampak memikirkan sesuatu. Kemudian tangan kecilnya itu ia arahkan ke mulut Ibu, memberikan potongan apel itu untuk Ibu.

*Ibu tertegun, kemudian memakan potongan Apel itu dari tangan Anak. Ibu kembali memotong Apel. Perlahan air mata menuruni wajahnya, Ibu sesenggukan dan menangis lirih.

*Anak tertawa kecil dan menghapus air mata Ibu dengan tangannya. Mereka berdua tersenyum. Ibu mengelus kepala putrinya dengan lembut.

[Lampu dimatikan]

IBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang