Aegyo

510 29 3
                                    

"Buka mulutmu Bunny-ah. Aaa~" ucap seorang pria kepada kekasihnya dengan suara lucu, menyuapkan sepotong roll cake untuk sang gadis yang merupakan kekasihnya

"Ck! Menjijikan! Lihat betapa bodohnya mereka! Dasar budak cinta!" Gerutu gadis lainnya

Bukan. Gadis yang menggerutu jijik itu bukan kekasih sang pria yang tengah menyuapi kekasihnya, bukan pula seseorang yang mengenal sepasang kekasih yang sedang di mabuk cinta yang duduk tidak jauh dari mejanya itu.

"Enak? Lihat creamnya sampai belepotan di bibirmu. Aigoo lucu sekali" ucap pria tadi menyeka cheese cream di tepi bibir kekasihnya dan mengusak rambut sebahu itu gemas

"Ya Tuhan aku ingin muntah!"

Jika tidak ada hukum gadis yang tengah menonton adegan menjijikan itu mungkin sudah melempar pisau yang tengah di pegangnya kepada salah satu dari 'mereka'.

"Sudahlah sayang. Wae? Kau ingin kusuapi juga?" Tanya pria bermarga Lee dengan senyum jahilnya pada sang kekasih

"Kau ingin mati Lee Donghae?" Jessica Jung gadis yang masih muak dengan adegan tadi semakin terlihat muak karena pria Bodoh Lee yang menjadi kekasihnya sekarang tengah menggodanya, tangannya bahkan terlihat mengacungkan pisau yang masih berlumuran matcha cream miliknya ke depan wajah kekasihnya.

"Eeeyyy~ tidak usah malu Baby" ucap Donghae masih berusaha menggoda dengan tatapan jahil

"Lee Donghae ini peringatan terakhir. Geumanhae" Jessica mulai menggertakan giginya, urat tangannya terlihat jelas karena genggaman pisau di tangannya mengetat.

"Hahahaha baiklah baiklah. Kau tahu bukan gadis itu yang manja atau mereka yang budak cinta. Tapi kau yang terlalu manly untuk di perlakukan manis"

"Lee Donghae kau benar-benar ingin mati saat ulang tahunmu? Manly katamu? Kau yang terlalu kekanakan Bodoh! Kau selalu bertingkah seperti bayi besar!"

Baiklah. Jessica sangat membenci melihat orang lain memperlihatkan kemesraan di depan umum dia juga merasa risih dan meremang melihat seorang melakukan aegyo. Itu membuatnya mual seketika. Apa mereka tidak memiliki tempat pribadi untuk bermesraan? Ya seperti itulah pemikiran Jessica.

Dan alasan mereka berada di Ice Cafe, nama cafe tempat yang sekarang sedang mereka singgahi, hari itu juga merupakan permintaan Donghae yang ingin merayakan ulang tahun pertamanya setelah berkencan dengan Jessica.

Dan jangan heran dengan sikap Jessica pada Donghae, karena mereka menjalin hubungan dengan cara itu. Gadis itu bahkan tanpa segan memukul perut pria itu jika kesal. Dan Donghae hanya akan menanggapi umpatan dan pukulan Jessica dengan kekehan kecil. Bagi Donghae itu adalah pukulan cinta. Bodoh memang. Karena Donghae sudah menjadi budak cinta Jessica.

Bagi Donghae Jessica adalah segalanya, sangat sulit mendapatkan gadis itu. Donghae hanya menganggap Jessica malu untuk mengekspresikan cintanya, gadis kelahiran Amerika itu memang mengerikan. Tapi masa bodoh. Donghae tetap mencintainya.

"Sayang tunggu!" Ucap Donghae mencekal pergelangan tangan Jessica, menghentikan langkah kaki Jessica yang sudah berada di depan pintu keluar.

Yang di genggam hanya menampilkan wajah dingin penuh ketidaksukaan karena...

"Ya! Lepaskan tanganmu bodoh! Orang-orang memperhatikan kita" bisik Jessica cukup keras, pandangannya memutari cafe berukuran 10x15 meter itu, melirik orang-orang yang memandang adegan dramatis bodohnya karena ulah Lee Donghae.

Pandangannya kembali menghadap ke jalanan saat Donghae melepas genggamannya

"Oohh Tteokbokki!" seru Jessica tiba-tiba dan bergegas keluar dari sana dengan menggenggam lengan Donghae.

"Sayang! Ya! Kita akan kemana?" Tanya sang pria Mokpo yang terlihat diseret paksa oleh Jessica untuk menyebrang jalan raya dan ternyata gadis itu membawanya ke sebuah kedai kecil yang menjual Tteokpokki.

"Tteokbokki jumyeon andwae?" Ucap Jessica dengan nada lucu, menghentakan kaki kecilnya pada seorang wanita paruh baya yang merupakan sang penjual.

Donghae yang mendengarnya tertawa terpingkal-pingkal, pertama kalinya mendengar aegyo Jessica karena sebuah kue beras. Kali pertamanya melihat sisi manja Jessica.

Jessica tidak peduli pada Donghae yang terus menggodanya dengan menirukan kelakuan absurdnya tadi. Gadis itu sibuk menghabiskan satu cup berukuran sedang kue berasnya sambil berjalan ke arah taman tidak jauh dari kedai itu.

"Ya!" Bentak Jessica melempar cup yang telah kosong di tangannya dengan mulut yang masih penuh dengan kue beras berbalut sambal itu. Melihat sebal pada Donghae yang masih tertawa hingga memegangi perutnya.

"Apa yang lucu Lee Donghae?" Tanya Jessica lagi setelah berhasil menelan makanan di mulutnya.

"Tteokbokki jumyeon andwae?" Retorik Donghae menirukan cara bicara dan hentakan kaki Jessica tadi

"Ya!"

"Aaaaaawww!" Teriak Donghae karena Jessica menginjak kakinya dengan pangkal sepatu kets yang gadis itu pakai.

Jessica mengedarkan pandangannya, untung saja taman tidak terlalu ramai sore ini.

"Baiklah. Maaf" Donghae mencubit pipi chubby Jessica gemas, menyeka sisa sambal di ujung bibir Jessica dengan bibirnya.

"Ya! Ini tempat umum"

"Aku tahu" bisik Donghae lirih yang justru memeluk tubuh Jessica

"Donghae" gadis keras kepala itu meronta tapi pria Mokpo itu justru semakin memeluknya erat

"Bisakah sehari ini saja kau bersikap lembut padaku. Ingat ini ulang tahunku. Aku cukup terhibur dengan aegyomu Baby. Hahaha"

"Yak!"

"Saranghae Pretty Sica" ucap Donghae tulus semakin merapatkan tubuh mereka

"Nado Pabo Bada"

_END_

HaeSica Story - OneShot/ DrabbleWhere stories live. Discover now