Puzzle Piece{MinLe}☑️

Back .06

"Tapi kenapa?!!"

"Tidak ada-hanya ingin-"

"Chenle~ya apa Nana Hyung ada salah? Apa ada perkataan atau apaun itu yang membuat hatimu terluka?

Katakan ,Jangan seperti ini!!"

Jaemin mencengkram kedua pundak Chenle dengan rematan lembut.
Sorot matanya bergetar-ber-air .

Jaemin menangis.

Sedang Chenle pun tak jauh berbeda.

Pemuda berdarah China itu menunduk dalam-dalam.kepala besar seberat 5,1Kg itu menggeleng lemah dengan bibir bawahnya yang Chenle gigit kuat-kuat.Tak mempedulikan bibir merahnya yang mungkin akan terluka dan berdarah.

"Maaf...ini yang terbaik"

Setelah mengatakan itu,Chenle menyentak cengraman tangan Jaemin dan dengan cepat berlari pergi.

Menjauh-meninggalkan seseorang yang sebenarnya sangat di cintai nya itu.

"Maafkan aku ,Nana Hyung.....ini yang terbaik untuk kita.

Mereka benar,aku tak pantas untukmu yang sempurna-"

-

"Hei! Chenle?!!!!"

"Eoh? Y-ya?!!"

"Kau melamun lagi" Jisung berdecak kesal.

Tubuh jakungnya merunduk agar bisa bersejajar dengan tubuh pendek milik Chenle.

"Kau menangis?"

Chenle terkesiap, tangan putihnya terangkat untuk menyentuh pipinya.

Dan benar saja- setetes air mata mengalir dari pelupuk matanya yang perih.

[Aku menangis?]

"Eh- aku tidak menangis kok! Ini-ini pasti karna aku semalam bergadang.Ya- seperti itu"

Chenle jelas mengelak dan membuat sebuah alasan yang sebenarnya tak benar terjadi.

Semalam dia tertidur dengan sangat nyenyak.Dengan hati yang berbunga pula.

Kenapa?

Ya ...itu Karna dia bisa bertemu dengan sang Mantan -Jaemin.Kembali. Setelah 3 Tahun lamanya.

Yang-walaupun memang pada rencana awalnya,Tak pernah ingin Chenle temui.

Tetapi karena Takdir sudah berkehendak begitu -membuatnya kembali bertemu dengan sosok mantan kekasihnya -Na Jaemin.

Zhong Chenle sih menerima saja dan juga menikmatinya.

Hehe.

"Benarkah?"-Jisung nampak kurang yakin.

Membuat Chenle harus segera memutar otak besarnya yang selalu dia banggakan itu dengan cepat.

"Eh..Jisung!! Itu ada 5 Senior yang belum kau mintai tanda tangan kan?,sana gih....minta mumpung mereka lagi berkumpul di satu tempat"

Chenle mendorong pelan tubuh Bongsor tapi kerempeng milik Jisung menuju kedepan.

"Oh! Iya ,baiklah. Aku pergi dulu ya?"

Chenle mengangguk dengan tangannya yang bergerak-meminta Jisung untuk segera pergi.

Tetapi anak itu tak kunjung bergerak, Justru Jisung terdiam dengan tatapan matanya menatap intens pada Chenle yang terheran.

"Tunggu apa lagi?"

" kau- mau meminta tanda tangan 2 Senior lagi kan?"

Chenle mengangguk, Dia memang tinggal meminta 2 tanda tangan lagi dan setelah itu selesai.

Dia akan terbebas dari para Senior gila yang memintanya ini dan itu.

Ck!!

Masa Orientasi sangat menyebalkan.

Untung saja ini hanya akan berlangsung selama hari saja.

Dan besok, Chenle bisa bebas melakukan apa saja tanpa perlu takut ataupun menuruti lagi semua permintaan konyol dari para Senor tingkat tiganya.

Menyebalkan.

"Chenle?"

"Apa park Jisung!!"

Ok ,Chenle mulai kesal sekarang.Di tatapnya Jisung yang masih betah pada posisinya.

"Hehe..." Yang malah cengar-cengir tidak jelas.

Chenle mendengus jengah.

"Chenle?-"

Ok,Chenle sudah bersiap untuk memukul kepala yang tidak kalah besar dari kepalanya itu mengunakan buku catatannya.

Namun....

"Itu ada Jaemin Sunbae - berdiri ....

Di belakangmu"-Jisung .

Yang membuat seketika jantung Chenle berdetak ribut.

Jisung berlalu pergi untuk segera meminta tanda tangannya.

Dan meninggalkan Chenle dengan Jaemin yang kini berdiam diri di belakang tubuh Chenle.

Tubuh Chenle berjengit, ketika merasakan dua buah tangan kekar yang sudah di pastikan milik Jaemin itu mencengkram kedua sisi pinggangnya lembut.

Mata Chenle tertutup dengan tubuh yang meremang, ketika hembusan nafas hangat Jaemin menerpa sisi telingan kanannya.

Jantungnya seakan ingin jatuh kelambung ,ketika mendengar bisikan bernada berat nan halus Jaemin di telinganya.

Hatinya berdesir menghangat, sehangat wajahnya yang kini telah memerah semu .Ketika bagaimana lembut nan penuh perasaannya Jaemin mengucapkan....

"Aku masih mencintaimu"

😘😘😘

Tbc