Prolog

104 28 37
                                    

Byur!

Tumpahan air membangunkan Larie dari tidur nyenyaknya, kasur yang semula kering menjadi bahas. Bahkan jam masih menunjukkan pukul lima pagi. Namun, itu tidak dipedulikan oleh pelaku penyiraman.

"Bangun! Jangan malas! Beresin rumah cepat!" perintah Bi Ratna setelah menyiram Larie. Ia bahkan tidak peduli dengan kondisi Larie sekarang, yang terlihat basah kuyup karenanya.

Tidak ada jawaban yang Larie keluarkan, matanya masih menatap pelaku penyiraman kepadanya. Sama seperti sebelumnya tidak ada perlakuan lembut yang Larie dapatkan.

"Cepat! Atau tidak ada sarapan untuk kamu," ucap Bi Ratna meninggalkan kamar anak majikannya.

Helahan napas Larie hembuskan, hampir di setiap harinya Larie dibangunkan dengan kasar, entah itu disiram atau dipukul. Perlakuan kasar itu dilakukan oleh pembantu sendiri.










─━─━─━─━∞🥀∞━─━─━─━


Assalamualaikum
Cerita ini aku revisi ulang, dengan nama tokoh yang baru, alur yang baru. Maaf karena sudah menggantung kalian, semoga ini bisa sampai selesai.

Bismillah selesai.

Terimakasih Sudah menunggu
Selamat membaca

🥀La
Tangerang, 24 Juni 2020


Revisi
20 September 2021

LUKAWhere stories live. Discover now