Fateh : "Oh ya, kenapa kamu kabur dari rumah?"
Muntaz : "Muntaz cuma mau kalian hidup bahagia. Muntaz gak mau nyusahin kalian." (Berkaca-kaca)
Fatim : "Muntaz, kamu gak boleh ngomong gitu. Kamu gak perlu kabur dari rumah buat bikin kita bahagia. Karena dengan cara itu kamu malah membuat kita khawatir. Dan kamu gak pernah nyusahin kita sama sekali. Karena kita adalah keluarga kamu, Taz. Bukan orang lain. Ingat itu ya!"
Muntaz : "Tapi, Kak, Muntaz udah gak kuat disiksa sama Bang Atta, Kak Sohwa dan Kak Iyyah. Muntaz udah bener-bener gak kuat. Satu-satunya cara buat bikin mereka bahagia dan gak nyiksa Muntaz lagi cuma kabur dari rumah."
Fatim : "Kakak tau kamu udah gak tahan lagi. Tapi, Kakak yakin kamu orang yang kuat. Kamu bisa sabar sama perbuatan mereka. Kakak yakin, Taz." (Mencoba meyakinkan Muntaz)
Muntaz : "Muntaz gak bisa, Kak." (Menunduk)
Fatim : "Gak bisa gimana? Buktinya kamu sudah sembuh dari penyakit kamu. Kamu masih gak percaya sama diri kamu?"
Fateh : "Dan masih banyak orang yang masih belain dan jagain kamu. Kamu gak usah takut, Taz."
Saleha : "Kita janji bakalan selalu jagain kamu. Jadi, sekarang kamu balik ke rumah ya." (Tersenyum)
Muntaz : "Tapi-" (Terpotong)
Fatim : "Sudahlah, gak usah takut." (Tersenyum)
Muntaz : "Hmm...ok."
Fateh : "Sekarang kita keluar dulu. Karena yang lain juga mau masuk buat jenguk kamu."
Muntaz : "Iya, Bang."Fatim, Fateh, dan Saleha pun keluar.
Abi : "Siapa yang akan masuk selanjutnya?"
Abqariyyah : "Iyyah, Bi!"
Abi : "Ok, ingin masuk dengan siapa?"
Abqariyyah : "Sendiri aja, Bi."
Abi : "Ok."
Fateh : "Wah, pasti Kak Iyyah mau ngapa-ngapain Muntaz tuh."[ Pov AbqMun ]
Muntaz benar-benar ketakutan melihat Abqariyyah datang. Karena ia khawatir akan disakiti olehnya.
Muntaz : "K-Kak Iyyah?" (Ketakutan)
Abqariyyah : "Jangan takut. Kakak datang ke sini buat jenguk kamu. Sekaligus minta maaf sama kamu."
Muntaz : "I-iya, Kak." (Masih tidak yakin)
Abqariyyah : "Muntaz, Kakak minta maaf ya. Kakak bener-bener merasa bersalah. Kakak minta maaf ya."
Muntaz : "Iya, Kak. Muntaz udah maafin Kakak dari dulu kok."
Abqariyyah : "Makasih, Taz. Oh ya, kamu beneran dapat pesan dari Umi?"

YOU ARE READING
Thank You Mommy
Fanfiction[ ON GOING ] Prolog "Umi! Jangan tinggalin kita!" Itu adalah ucapan yang aku ucapkan saat aku berumur 5 tahun. Pada saat itu Umi sedang berjuang melahirkan anaknya yang terakhir. Dan ia meninggal saat melahirkan. Tapi aku tidak pernah membencinya...