c17

52 5 0
                                    

Sandara merasa lega dengan keadaan jiyong sekarang. Jiyong sudah kembali seperti dulu meskipun tak menampik sorot matanya yang terlihat kelam. Namun setidaknya dia tak sekacau dulu.

"kenapa kau tersenyum menatapku dara-a?" tanya jiyong dengan melahap makanannya.

Sandara mengendikkan bahu.
"tak apa. Aku hanya merasa kau lebih baik sekarang" dia menunjukkan senyumnya.

Jiyong menghentikan menyuapkan makanan pada mulutnya. Dan menatap sandara.
"kau yang membuatku seperti ini dara-a. Gomawo kau dan kekasihmu selalu menemaniku disaat aku tak dapat berdiri sendiri" ucap jiyong tulus.

"Hai, apa aku lama?" tiba-tiba seorang pria datang dan duduk disebelah sandara dan meminum juice yang dipesan sandara.

PLAK-
"YAK ke-"
"kenapa kau dengan seenaknya meminum juice ku hah?" rungut sandara.
"hehe. Aku haus. Baiklah aku akan ganti"
Setelahnya dia memanggil waiterss dan memesan minuman serta makanan.

"kau itu kenapa? Tak biasanya kau terlihat tergesa-gesa panda-a?" tanya sandara.
"tak apa. Aku hanya tak ingin membuat kalian menungguku. Karena tadi sungguh pekerjaanku tak bisa ditinggal" jawab seungri dengan cengiran.

Membuat sandara dengan jiyong menggeleng dengan tingkah seungri.
"kau pasti kesulitan bekerja sendiri. Kenapa tak mencari sekretaris?" tanya jiyong.

"aku masih mencari sekretarisku jika kau ingat tuan kwon" ucap seungri.
"kenapa tak kekasihmu ini saja yang kau jadikan sekretarismu?" tanya jiyong menatap kedua insan didepannya.

"dan kau akan bekerja sendiri. Kau gila tuan kwon" jawab sengit seungri.
"haha. Oh astaga kalian begitu mengkhawatirkanku" tawa jiyong menatap keduanya.

"kami hanya tak ingin ada korban setelah kejadian dua tahun lalu" ucap santai sandara dan melahap makanannya.

Jiyong tersenyum mendengar perkataan dari sandara.
"gomawo. Kalian begitu memperhatikanku" ucapnya.

"kau teman kami jiyong-a. Dan kami tak ingin kau berbuat gila seperti waktu lalu"
"aku tak akan mengulanginya" jawab jiyong dengan cengiran tanpa dosa.

"baiklah itu melegakan" balas seungri.
Setelahnya mereka menikmati sajian yang mereka pesan.

"kalian tak ingin menikah?" celetuk mendadak dari jiyong membuat keduan insan didepannya menatap jiyong dengan mendelik.

"kenapa apa aku salah bertanya?" tanya jiyong yang melihat ekspresi kedua manusia yang mendelik tak suka padanya.

"kau sudah bertanya untuk kesekian kali tuan kwon" ucap malas seungri.
"aku kan hanya menanyakan. Lagi pula kalian betah sekali pacaran?" ucap santai jiyong.

"kami sudah bertungan jika kau ingat tuan kwon" sandara menimpali.
"yah sama saja kalian masih pacaran"
"hah. Aku akan menikah jika disampingmu juga sudah ada seorang gadis" balas sandara.

Jiyong mengerucutkan bibirnya. Dan melihat ada waiterss lewat, dengan seenaknya jiyong menarik lengan waiterss itu. Membuat sang waiterss mendelik kaget.
"maaf. Bisakah anda duduk sebentar disini" ucap jiyong menatap waiterss itu.

"nah kau lihat sudah ada gadis disampingku" ucap jiyong dengan cengiran. Membuat dua insan didepannya tercengang.

Sang waiterss bingung menatap keadaan 3 orang dengan ekspresi yang dia tak mengerti.
"silahkan anda kembali bekerja aghassi. Maafkan naga gila yang menarikmu tadi" ucap sandara dengan senyuman.

Setelahnya waiterss itu kembali bekerja.
Seungri memukul jiyong dengan sumpitnya.
"YAK. YAK hentikan aww. Kau gil-aww panda jel-aww. YAK" jiyong menatap tajam seungri yang sudah berhenti memukulkan sumpitnya.

Try Removing✔️Where stories live. Discover now