Birthday

182 35 1
                                    

[25 oktober 2019]

"Apa yang sedang kau lakukan, Xu Yiyang?"

Yiyang menaikkan sebelah alisnya saat menyadari keberadaan sang saudara kembar di ruangan yang sama dengannya, entah suara langkah Minghao yang terlalu pelan atau dia yang terlalu fokus dengan apa yang ia lakukan sehingga ia tidak menyadari kedatangan Minghao.

Yiyang melepaskan sebuah balon yang baru saja selesai ia ikat ujungnya dan melepasnya, membiarkan benda itu melayang dan menempel di langit-langit kamar dan bersatu dengan belasan balon lain.

"Aku menghias kamar Winwin!" Yiyang berseru senang. Perempuan itu kemudian menunjuk kearah tumpukan kertas warna-warni yang berserakan diatas lantai marmer berwarna putih itu dengan bangga, "Lihat, aku membuat masterpiece."

Masterpiece apanya? Winwin mungkin akan kejang-kejang jika melihat keadaan kamarnya yang lebih seperti kapal pecah ini sekarang. Laki-laki itu bahkan pernah berhenti bicara dengannya selama tiga hari penuh hanya karena Minghao tidak sengaja menjatuhkan cokelat keatas karpet bulunya yang putih itu.

"Kau masuk kedalam kamar seseorang yang mencintai kebersihan lebih dari apapun dihidupnya dan membuat kekacauan? Masterpiece jenis itu yang kau maksud?"

Yiyang merengut. "Aku kan hanya berusaha untuk menghias kamarnya!" Perempuan itu mencoba membela dirinya sendiri. "Dalam tiga hari dia kan akan pulang, dan hari itu bertepatan dengan ulang tahunnya! Jadi tentu saja kita harus menyiapkan kejutan!"

"Aku rasa kau tidak perlu melakukan hal seperti itu. Aku hanya tidak ingin semua ini berakhir sia-sia." Minghao bergumam pelan sekali, tapi Yiyang masih bisa mendengarnya.

"Huh? Kenapa? Apa Winwin bilang kalau dia tidak jadi pulang?"

"Tidak, tidak." Minghao menggeleng. Dan Yiyang hanya menganggukkan kepalanya, tak memikirkan lebih lanjut tingkah aneh sang saudara kembar.

"Syukurlah, aku pikir dia tidak jadi pulang atau apa." Yiyang berkata riang dari posisinya.

Perempuan itu kini tengah berdiri diatas tempat tidur Winwin untuk menempelkan beberapa pernak-pernik bertema ulang tahun di dinding kamar. Minghao meringis saat melihatnya, ia tidak bisa membayangkan bagaimana respon Winwin jika tahu kasurnya yang berharga itu diinjak-injak oleh orang lain.

Sebenarnya Minghao sendiri tidak habis pikir kenapa saudara kembarnya selalu repot-repot menyiapkan pesta ulang tahun untuk Winwin setiap tahunnya. Dia tahu mereka semua adalah teman baik, tapi sejak awal mereka menjadi teman, Winwin sudah menegaskan bahwa dia tidak menyukai sesuatu seperti kejutan perayaan ulang tahun. Terlalu merepotkan katanya, tapi tentu saja Minghao tidak menelan alasannya bulat-bulat. Karena pesta kejutan ulang tahun itu kan orang lain yang menyiapkan jadi kenapa dia yang repot? Tapi mengingat sifat Winwin yang tertutup, Minghao lebih memilih untuk diam karena tahu bahwa dia tak akan pernah mendapatkan jawabannya.

Selama ini mereka selalu membuat pesta kejutan di apartemen mereka. Karena tentu saja, Winwin yang pecinta kebersihan itu enggan membiarkan keduanya meninggalkan 'sampah' di tempatnya. Tapi berhubung sekarang lelaki itu sedang berada di negara lain, dan kunci apartemennya berada digenggaman Minghao, Yiyang memutuskan untuk melakukan sesuatu yang berbeda tahun ini.

Dia bahkan mengundang Luhan dan beberapa rekan kerja Winwin!

Minghao tidak yakin Winwin akan senang dengan 'kejutan' ini, tapi setidaknya, Winwin tidak akan membunuhnya karena telah membiarkan Yiyang memporak-porandakan kamar dan seisi apartemennya.

"Minghao, apa yang kau lakukan disana? Ayo bantu aku menempel ini!"

Tanpa menunggu persetujuannya, Yiyang sudah lebih dulu menariknya naik keatas tempat tidur Winwin untuk membantu perempuan itu menempelkan beberapa pernak-pernik yang lebih tinggi.

That Autumn - Winwin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang