His Childhood

592 41 6
                                    

Vil lahir sebagai anak bungsu di keluarga yang bermatabat seperti Schoenheit juga sebagai satu-satunya omega di keluarga. Hal ini jarang terjadi di keluarga bangsawan seperti mereka yang kebanyakan dari mereka adalah alpha dan yang paling rendah hanyalah beta. Terlahir dan tumbuh menjadi laki-laki yang rupawan dan cantik membuat ibunya sangat menyayanginya. Tapi tidak bagi saudara laki-laki lainnya yang alpha dan beta, mereka sangat iri terhadapat Vil karena ibunya menganak emaskan adik bungsu mereka walaupun status mereka yang lebih tinggi.

"Kau sangat cantik, Vil. Persis seperti ibu, karena kau itu putraku yang tampan. Dengan begini, kau pasti akan dicintai oleh semua orang." Sang ibu tidak habis-habisnya memuji putra kesayangannya begitu selesai mendandaninya.
Vil diam saja dan meragukan semua perkataan ibunya, meskipun ibunya berkata demikian tapi mengapa semua saudaranya memandang rendah dirinya.

Keluarga Schoenheit terkenal dengan kemampuan membuat ramuan dan racun. Mereka bisa dibilang ahli dari segala racun semenjak nenek moyang mereka berhasil meracuni seorang putri raja tertidur sampai mati. Semua anggota keluarga wajib memelajari kemampuan ini karena itu adalah salah satu cara untuk menentukan siapa yang menjadi kepala keluarga. Siapa yang membuat racun terkuat maka dialah yang akan menjadi raja atau ratu di keluarga.

Setiap hari Vil melihat kakak-kakaknya belajar bersama memelajari ilmu ramuan dan racun, Vil ingin bergabung tetapi dia tahu kalau mereka hanya akan mengatainya kemudian menjauh. Vil hanya bisa belajar bersama ibunya dan ibunyalah juga teman mainnya. Meskipun ibunya selalu baik terhadapnya entah mengapa itu tidak membuat Vil bahagia.

Suatu hari saat Vil sedang ingin minum smoothie kesukannya begitu dia selesai meminumnya tiba-tiba sesuatu yang aneh terasa di tenggorokannya. Vil tidak berhenti batuk-batuk bahkan dia sampai muntah, tenggorokannya terasa seperti dicekik, dia ingin berteriak minta tolong tapi suaranya tidak bisa keluar.

Untungnya sang ibu yang mendengar suara gaduh dari kamar Vil langsung segera menolong putranya yang malang dan memberinya obat penawar racun. Vil pun tertolong dan sang ibu bernapas lega sambil memeluk putranya. Dari kejadian itu, dia bisa mengetahui bahwa smoothie yang Vil minum telah diracuni. Dan tentu saja sang ratu tahu siapa lagi yang mempunyai kemampuan seperti itu.

Malamnya, sang ratu mengumpulkan putra-putranya dan dia langsung menanyakan siapa yang telah meracuni putra bungsunya. Awalnya tidak ada yang menjawab tapi tak lama kakak sulung Vil yang alpha mengaku dirinya lah yang memberi racun di smoothie itu. Racun itu dinamakan si pencekik, jika saja sang ratu tidak datang waktu itu, nyawa Vil pasti sudah habis oleh racun buatan kakaknya sendiri.

Vil tidak percaya bahwa saudaranya tega melakukan itu terhadapnya dan dia tidak terlihat merasa bersalah sama sekali, terlihat tenang sambil menjelaskan bagaimana cara dia membuat racun tersebut ke ibunya. Vil penasaran bagaimana reaksi ibunya terhadap kakaknya,
"LEMAH! RACUNMU KURANG KUAT! Jika penawarnya bereaksi dengan cepat berarti racun buatanmu kurang kuat efeknya dan hindari efek muntahnya! Itu terlalu menjijikan! Akan lebih baik jika sang korban tercekik begitu saja sampai dia tidak bisa bergerak dan berbicara, mengerti?"

"Kau juga sama, Vil! Pastikan dirimu itu selalu punya obat penawar jika hal seperti ini terjadi lagi, paham?!"

Vil yang berpikir kalau ibunya akan memarahi kakak sulungnya dan menyuruhnya minta maaf terhadap Vil pasti akan memaafkannya dan itu juga bisa menjadi kesempatan untuk berbicara ke kakaknya. Tapi, sang ibu hanya hanya membuat jarak antara Vil dan saudaranya semakin jauh.

Dari sini Vil paham bahwa saudara-saudaranya akan terus menjadikannya bahan percobaan racun mereka dengan membunuh Vil karena dengan begitu salah satu dari mereka akan menjadi kepala keluarga terutama status Vil yang paling rendah.

Begitu pun juga dengan ibunya, dia sepertinya tidak peduli apakah Vil akan mati atau tidak, dia memang memberikan ilmu kepada Vil tentang ramuan dan racun mematikan tapi tidak dengan melindunginya terhadap itu. Bagi Vil, dirinya hanyalah alat untuk ibunya. Vil hanya bisa menjawab ke ibunya, "Paham, ibunda."

Fated Mates {Leona x Vil Fanfiction Omegaverse AU Twisted Wonderland}Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt