#34 : The Beggining of Disaster

2.1K 234 233
                                    

Lucas,

Papa,

Kalian dimana?

Kumohon, Selamatkan aku.

-Athanasia

___________________________________


[ Peperangan, Dua Hari Yang Lalu ]

'JLEB!'


Hanya sekali hunusan, Prajurit Ekardion itu tumbang.

Sebelum terjatuh, Sang pelaku menarik pedangnya dari Dada-jantung Korbannya. Hingga ujung benda tajam itu berlumuran darah segar, menetes membasahi tanah.

Dalam jarak tiga meter, dua musuh tengah berjalan pelan dibelakangnya. Dipastikan untuk menyergapnya bersamaan.

Namun, dengan kekuatan indra ke-enam miliknya.

'SRING!'

Bagaikan kecepatan kilat, Pria itu berputar 180° dan menebas dua kepala Prajurit Timur, terpisah dari badannya.

Mendapat cipratan darah setelah menyerang, adalah hal yang lumrah sekarang.

Iris ruby-nya bersinar dikala itu, Pipi bersimbah darah. Beruntung darahnya tidak masuk mata, Nanti seluruh warna matanya merah. Kan seram.

Lucas mendesah pelan, Jenuh dengan semua ini.

Menantu Raja itu mendecih, memandang rendah mayat-mayat yang tergeletak sebab ulahnya.

Bukan tanpa alasan Lucas lebih memilih menggunakan tenaga dan kemampuan fisiknya untuk berperang. Memang, tangannya menari saja bisa membunuh puluhan Prajurit didekatnya.

Alasan ia memilih main tangan, untuk pamer selekas pulang.

Maksudnya---Kan lumayan nambah kekuatan otot. Pertama di lengan, perut sebagai bonus. Pasti Athanasia kejang-kejang melihat ini.

Nggak-nggak, Canda kok.

Ia akui, Jumlah Pasukan Ekardion tidak boleh diremehkan. Tidak ada habis-habisnya mereka menyerang. Jika Obelia tidak memiliki Lucas, Felix, Claude dan sembilan Ksatria terhebat lainnya, pasti Pasukan Obelia lenyap sekejap.

Tidak semudah itu.

Beberapa minggu lagi, Lucas harus disisi Athanasia. Menyambut kelahiran malaikat kecilnya.

Athanasia....Dia baik-baik saja kan?

Lucas ingin berkomunikasi, hanya ia tidak bisa melakukan bersamaan disaat menyerang. Butuh konsentrasi lebih.

Ditengah acara bunuh-membunuh, Lucas memejamkan mata, memcoba menghubungi Istrinya.

"Tuan Lucas! Sepuluh orang didekat anda!!"

Teriakan seorang sekutu, membuyarkan konsentrasi Lucas. Mendesis kesal.

Membunuh tanpa menyentuh. Tanpa memainkan pedangnya, Sepuluh prajurit Ekardion yang ingin menghabisinya terpental sejauh puluhan meter, menabrak invisible shield Lucas.

Memusingkan,

Tiba-tiba firasat tidak enak datang, menganggu pikirannya.

"Benar-benar...." Lucas menggertakkan gigi geram. Dan hempasan angin kencang dari tubuhnya menyebabkan musuh-musuh disekitarnya terpental jauh.


●●●●●●●●●●


[ Kembali Ke Chap Sebelumnya, Obelia ]



Marriage Life [Athy×Lucas]Where stories live. Discover now