1.☘ The Young Marriage☘

43 5 7
                                    

"Dae Hwa Young,telat lagi?"ucap Jaehyun,si ketua osis pada Dae Hwa Young atau yang lebih sering disapa Wannie oleh teman temannya.

Wannie hanya mematung dan menunduk,ia tak berani memandang wajah Jaehyun kali ini.Entah sudah keberapa kali anak itu telat.Alasannya begitu singkat,hanya macet di jalan.Padahal jalanan Kota Seoul sangat jarang macet walaupun ramai.

"Ehehe,biasa kak macet"ucap Wannie seraya cengar cengir dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.Sungguh,hari ini Jaehyun lebih menakutkan dibanding biasanya.Jaehyun hanya menghela nafas jengah,ia selalu dibuat pusing oleh anak perempuan satu ini.

"Yaudah aku masuk dulu ya kak"Wannie melewati Jaehyun begitu saja.Siapa sangka Jaehyun malah menarik kerah belakang Wannie dan membuat sang empunya sedikit berjinjit.Wannie sudah memasang wajah imutnya agar dibiarkan masuk ke kelas tanpa menjalani hukuman.

"Enak aja main masuk,kamu bersihin dulu lapangan basket sama ruang dance,baru boleh ikut belajar"tegas Jaehyun pada Wannie.Wannie hanya mendengus sebal,ini semua gara gara jam wekernya yang sudah kehabisan baterai dan lupa ia ganti dengan baterai baru.Tapi sebenarnya walau jam weker berdering pun Wannie tak akan bangun.

Wannie memang sudah tak asing lagi bagi Jaehyun dan guru bimbingan konseling.Ia bukan bad girl,hanya sedikit tomboy.Tak ada minggu dimana Wannie bisa bebas dari ruangan laknat itu.Ia bisa empat sampai lima kali dipanggil ke ruangan bimbingan konseling dalam seminggu.

Wannie menghela nafas dan membungkukkan badannya pada Jaehyun yang kini didepannya.Ia pergi ke arah lapangan basket yang luar biasa kotornya itu.Wannie bergidik ngeri saat melihat banyak sekali sampah di lapangan,mulai dari dedaunan,kertas,plastik,bungkus jajanan,dan pulpen habis.

"Kenapa tiap hari gue disuruh bersihin ni lapangan?padahal kan petugas kebersihan ada?tukang kebun juga ada?tapi kenapa harus gue mulu yang harus bersihin?..."gerutu Wannie.Ia mengambil sapu lidi dari sebelah kursi penonton dan mulai menyapunya sedikit demi sedikit.Tak lepas dari mulutnya yang sedari tadi tak berhenti menyumpah serapah Jaehyun si ketos dan petugas kebersihan di sekolah ini.

"Harusnya gue yang dapet gaji,bukan si pemales itu.Huuuuh..."Geramnya.Ia memengang gagang sapu itu lebih kuat lagi lalu menjatuhkannya secara sengaja,bisa dibilang melempar.Ia menghentak hentakan kakinya dan pergi tanpa menyelesaikan hukuman dari Jaehyun.

"Bu,Wannie mau bakso satu,yang super pedes"kata Wannie dengan kesal.Ia malah jajan di kantin dan tak memperdulikan lapangan basket, ruangan dance yang kotor itu.

"Wannie lagi kesal?kok bolos?pasti telat lagi kan?"cecar Bu Sonya;si penjual bakso pada Wannie yang sedang menusukkan sedotan pada susu coklatnya.Mood nya benar benar turun hari ini.Coba saja ia bisa merasakan bagaimana hukuman dalam sehari saja.

Setiap hari,ia selalu lambat bangun dan mengharuskan dirinya pergi ke sekolah dengan terlambat.Hari harinya tak luput dari hukuman,memanjat pagar,dan bimbingan konseling.Rasanya benar benar melelahkan.

"Wannie capek dihukum terus bu"kesalnya.Ia terus menyedot susu coklat itu.Matanya terus saja mengarah kedepan dan memperlihatkan tampang dingin ya.Ia mendengus kasar.

"Ini baksonya"ujar bu Sonya seraya memberikan semangkuk baso panas dengan rasa pedas yang luar biasa.

Wannie langsung menyantapnya tanpa mengingat kembali kejadian tadi.Jaehyun setiap pagi itu selalu ada,entah di gerbang,di balik tembok,maupun di depan pintu kelas,ia seolah tau dimana keberadaan Wannie.Apa mungkin pemuda bermarga Jung itu menstalknya?lalu menempelkan pelacak pada ponsel Wannie?

Mata Wannie terbelalak saat mengingat suatu hal.Ia mengambil ponselnya dari saku dan melihat benda pipih itu secara lamat lamat.Menyentuh setiap inci dari ponselnya.Tapi ia tak merasakan sesuatu yang aneh,semacam benjolan kecil atau apalah itu.Semuanya seperti biasa.

The Young Marriage[Jungwoo]Where stories live. Discover now