Part 30 - The End

2.8K 136 20
                                    

Wendy’s POV

Hallo. Namaku adalah Wendy Thomson, maksudku Wendy Black. Aneh rasanya. Aku adalah Luna dari Snow Moon Pack. Saat ini kegiatanku— apa kegiatanku sekarang? Kenapa berdiri di depan banyak orang?

‘Kau sedang melakukan peresmian. Cepat selesaikan!’ Jawab Alby.

“Ah iya, saya harap dengan ini kebutuhan dari anggota pack bisa terpenuhi. Semoga pasar yang telah dibangun ini dapat bermanfaat ke depannya.”

Suara tepuk tangan memenuhi telingaku. Pasar ini direnovasi karena Alpha Dandy saat datang menyerah menghancurkan pasar tersebut. Aku tak tau apa tujuannya. Tapi tak ada yang terluka saat itu.

“Ba-bagaimana tadi?” tanyaku pada Kak Jon.

“Sebagai beta, saya akan mengatakan anda sudah cukup bagus. Tapi sebagai sepupumu, serius? Kau tak perlu melakukan peresmian hanya untuk sebuah pasar.”

“Ya, ya mau bagaimana lagi. Aku butuh latihan berbicara di depan banyak orang. Dan kebetulan pasar itu direnovasi. Ja—jadi…”

“Iya, saya tau. Anda sudah cukup baik.”

Aku menggembungkan pipiku. Setiap perkataan Kak Jon jika ia menggunakan posisi betanya selalu memujiku. Akukan jadi tidak tau aku kurang apa jika seperti itu. Aku lebih suka pendapat Kak Jon sebagai idola— maksudku sepupuku. Paling tidak ia jujur.

“Kak Jon. Ayo kita makan di sana.” Aku melihat sebuah tempat makan yang terlihat lezat.

Saat kami masuk ke sana, semua pengunjung dan pelayan memberi hormat padaku. Ugh, aku masih tak terbiasa dengan ini. Aku mencium bau daging. Tempat ini dipenuhi aroma daging. Ini sungguh lezat.

“Luna.” Teriak seorang anak kecil mendekatiku. Ah lucu sekali.

“Ma—maafkan anak saya, Luna.”

“Ah, tidak. Tidak apa-apa.”

“Apa Luna mau makan di sini?” tanya anak kecil itu.

“Hmmm, bagaimana ya? Apakah kau mau makan di sini? Bagaimana jika aku yang memasak?”

“Waa, aku mau. Mama, Luna akan memasak untukku.”

“Apakah tidak apa-apa?” tanya ibu anak tersebut khawatir.

“Tidak, tidak apa-apa.”

Aku langsung pergi ke dapur. Tentu reaksi para pelayan di sana sudah bisa ditebak. Mereka enggan untuk membiarkanku memasak. Ya lebih ke tidak enak. Aku tetap memaksa mereka. Aku memaksa mereka semua untuk pergi. Akan ku tunjukkan kemampuan memasakku.

Tanpa membutuhkan waktu lama, masakanku sudah jadi. Tak hanya untuk anak tadi, aku juga membuatkan makanan untuk semua orang yang berada di tempat makan tersebut. Mereka semua terlihat terkejut saat aku bisa menyelesaikan banyak masakan dalam sekejab.

“Silahkan menikmati, semuanya.” Semua orang yang ada di sini terlihat ragu-ragu. Bahkan para pegaiwai toko juga aku paksa untuk makan. Hehe. Saat mereka mulai memakan masakanku, semua orang terlihat sangat heboh. Apakah masakanku memang seenak itu?

“Ini sungguh sangat enak, mate. Aku sangat bangga padamu.” Ucap seseorang dibelakangku.

“Ro—Ro—”

***

“Ronny?? Apa yang kau lakukan di sini?” teriakku saat aku menoleh ke belakang.

“Hah, seperti biasa. Kau selalu bisa menebak kalau ini aku. Sejak kecil selalu begitu. Apakah aku lebih keren?”

“Bu— bukan begitu. Kalian berdua memang berbeda.”

“Hah, sudahlah.” Ronny bangkit dari duduknya. Ia pergi keluar sambil membawa piringnya.

“HEY SEMUANYA. SAAT INI LUNA SEDANG MEMASAK UNTUK KITA. INI KESEMPATAN YANG TAK DATANG DUA KALI.  DATANGLAH KE SINI. AKU YANG AKAN MEMBAYAR MAKANAN KALIAN.” Teriak Ronny tiba-tiba.

Aku mematung seketika. Apa yang ia pikirkan? Lihatlah, semua orang yang ada di dalam toko saja sudah menatapku dengan tatapan gembira mereka. Yah, menyebalkan sekaligus menyenangkan sih. Lihatlah, banyak orang yang tiba-tiba datang untuk merasakan masakanku.

“Masakan anda memang sangat enak. Ngomong-ngomong Ronny, aku tak perlu membayar ini kan?” Apa? Kak Jon juga?

“Ou, tentu saja.” Jawab Ronny dengan senyum lebarnya. Aku mengeluh karena gara-gara Ronny semua ini terjadi.

‘Jangan banyak mengeluh. Lebih baik kau cepat sebelum mereka kecewa.’

‘Alby, kau juga.’

Baiklah kalau sudah begini apa boleh buat. Aku kembali ke dapur dan membuat banyak makanan. Para pelayan toko di sini tiba-tiba datang dengan sigap mengantarkan makanan. Yah, aku tertolong. Dengan ini, aku hanya perlu fokus memasak.

***

Sore hari. Aku sudah kembali ke mansion. Hah, ini melelahkan. Tapi aku senang. Melihat wajah gembira dari anggota pack begitu menyenangkan. Ronny ternyata ada urusan dengan Kak Jon. Jadi aku meninggalkannya.

‘Wendy, kau jangan lupa.’ Mindlink Alby mengingatkan.

‘Aku tidak akan lupa. Ini sudah waktunya ya.’

Aku pergi dengan tatapan kosong. Memasuki sebuah ruangan. Ini sudah menjadi kebiasaan rutinku. Orang-orang di mansion tidak ada yang bertanya mengenai ini. Entahlah mereka memang tau atau tidak mau menggangguku.

Aku duduk di sebuah kursi. Aku menguatkan hatiku. Tersenyum. Aku mencoba tersenyum sebisaku. “Maaf membuatmu menunggu. Banyak hal yang terjadi hari ini. Jadi, dari mana aku akan memulainya?”

The End

***

Hola, I'm back again..
Ini last part ya..
Huehe..
Untuk ekstra partnya aku dah ada gambaran 2..
Kalian mau request gak??
Boleh kok kalo mau..

Wendy : Terima kasih karena telah membaca ce~
Ronny : Jangan lupa baca ceritaku ya. Aku kasih bocoran, hari minggu besok prolog dan part 1 akan terbit bersamaan ekstra part milik Rommy. ☺️☺️
Author : Hey! Jangan memberi kabar yang sembarangan begitu!💢💢
Ronny : He? Aku ingin segera muncul.😢😢
Author : Hmph, ceritamu itu sangat panjang. Jadwal update ceritamu juga bakal beda.😤😤
Ronny : He? Jangan begitu dong.😩😩
Author : *menolak keras.
Jay : Hah! Kau membuat human bodoh ini memintaku untuk memaksamu.😒😒
Author : Eeeee..
Jay : Lakukan sesukamu.😒😒
Author : Yas..😄😄

Oke, semoga kalian tetap suka sama ceritaku..
Ya mungkin tiga ceritaku ini pendek, banyak yang ngeluh pendek juga sih..
Untuk Ronny nanti bakal panjang satu partnya, nantikan ya..
Oh iya, hampir saja aku lupa tadi mau menuliskan spoiler..
Kan ini udah part terakhir, ewkwk..
Jadi jangan cari spoilernya ya..

No olvides votar y comentar
Don't forget to vote and comment

Ronny : Jay, kenapa kau tak membelaku?😭😭
Jay : Karena aku membencimu.😒😒
Wendy : Aku belum jadi bilang di sini.😔😔

Protective Wolf [Complete]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora