PART 27

4.8K 460 19
                                    

Angkasa Pov

Aku dan Pelangi sedang mencari-cari pakaian dan keperluan lain untuk kami berdua disalah satu toko pakaian di daerah Jl. Riau Bandung.

Pak Hidayat meminta Pelangi untuk menginap beberapa hari disini. Untuk menemani Bu Liana yang tadi pagi baru saja selelasai melakukan operasi, karna ada pendaharan di kepalanya.

Tadinya aku akan kembali ke Jakarta langsung, menggunakan travel atau kereta. Tapi Pak Hidayat meminta ku untuk tetap di Bandung menemani Pelangi.

Setelah melihat kondisi Ibu Liana, Pak Hidayat menyuruh ku dan Pelangi untuk beristirahat dirumahnya terlebih dahulu. Karna memang kami berdua belum beristirahat dengan baik sejak semalam.

Akhirnya setelah diberikan alamat rumah oleh Pak Hidayat, aku dan Pelangi segera pulang dari rumah sakit menuju ke rumah beliau.

Setelah selesai membeli kebutuhan kami berdua. Aku dan Pelangi melanjutkan perjalanan kami untuk ke rumah Pak Hidayat

Sesampai di rumah Pak Hidayat, kami langsung turun dari mobil untuk berjalan ke arah pintu rumah dan menekan belnya beberapa kali.

"Assalammualaikum" kata Pelangi saat pintu rumah dibuka oleh seseorang.

"Waalaikumsalam. Neng Pelangi ya?" Tanya perempuan paruh baya yang ada dihadapan kami.

"Iya, mmm bu" jawab Pelangi sambil tersenyum canggung.

"Perkenalkan saya Lastri. Asisten rumah tangga di rumah Bapak. Panggil saya Bi Lastri aja Neng" kata Bi Lastri sambil mengulurkan tangannya ke arah Pelangi.

"Tadi Bapak udah telpn katanya Neng Pelangi mau dateng kerumah. Masuk Neng" kata Bi Lastri sambil membuka pintu untuk aku dan Pelangi.

"Saya Angkasa Bi" kata ku memperkenalkan diri pada Bi Lastri.

"Oh iya Den, Bapak juga bilang Neng Pelangi dateng sama Den Angkasa. Pacarnya Neng Pelangi kan?" Tanya Bi Lastri sambil menerima uluran tangan ku.

Aku hanya tersenyum sambil menganggukan kepala.

"Delisa kemana Bi?" Tanya Pelangi yang sedang memperhatikan kesekeliling rumah.

Oh ya, kami saat ini berada di rumah Pak Hidayat yang ternyata ada di daerah Dago. Rumahnya cukup luas dan cuacanya cukup sejuk, meski ga sesejuk cuaca di villa beliau yang waktu itu kami kunjungi.

"Ada Neng. Dari semalem nangis terus di kamarnya" jawab Bi Lastri.

"Waktu tau Ibu kecelakaan, Neng Delisa ga berhenti nangis. Kemarin juga keukeuh minta ikut ke rumah sakit sama Bapak. Tapi Bapak ga kasih izin. Soalnya nanti Neng Delisa ga bisa istirahat kalau di rumah sakit." Jawab Bi Lastri.

Tiba-tiba kami mendengar langkah kaki seseorang menuruni anak tangga dan mendekat ke arah kami. Ternyata iti Delisa. Dia sedang berjalan mendekat ke arah kami.

"Kak Angi" sapa Delisa sambil mencium punggung tangan Pelangi.

"Om Angkasa" sapa Delisa dan mencium punggung tangan ku.

"Kakak udah nengok Bunda ke rumah sakit?" Tanya Delisa.

Pelangi tersenyum dan menganggukan kepalanya.

"Bunda gimana kondisinya kak?" Tanya Delisa sambil menatap Pelangi.

"Bunda udah di pindahin ke ruang perawatan biasa. Operasinya udah selesai dan alhamdulillah berjalan dengan baik. Kondisi Bunda semakin baik ko sekarang" jawab Pelangi sambol mengusap rambut Delisa.

"Kapan Delisa bisa ketemu Bunda?" Tanya Delisa.

"Nanti sore kita sama-sama ke rumah sakit ya. Tapi sebelumnya nanti aku telpn Ayah Delisa dulu, buat minta izin ajak kamu ke rumah sakit" jawab Pelangi sambil menarik Delisa kedalam pelukannya.

Dunia Untuk PelangiDonde viven las historias. Descúbrelo ahora