Season Edition: Haru no Koi [M.Atsumu]

春の恋 -- [80%]

"apa kau pernah merasakan patah hati di musim semi?"

"ya, dan aku ingin sekali membawanya ke atas menara Eiffel."

春の恋

{ Haru no Koi }

•~ Part 8 ~•

.

.

.

.

Manik [name] menatap tak percaya kearah kearah pesan yang ia baca di dalam ponselnya. Ingin sekali dia membanting ponselnya dari lantai ke tiga seandainya ponselnya bermerk Nokia.

Beberapa bulir air mata mengalir membasahi kedua pipinya yang memerah karena kesal. Jika bisa, ia ingin berteriak sekarang juga.

Setelah apa yang ia lewatkan dengan kekasihnya, mungkinkah ini akak menjadi hal terakhir dia bersama dengannya?

_________________________________________

From: Atsumu
13.23

"maaf untuk mengatakan ini sebelumnya, [name]... Tapi aku telah ditunangkan dengan wanita lain dengan orang tuaku. Mereka tak merestui hubungan kita berdua. Jadi sepertinya kita harus mengakhiri hubungan kita..."

Ketik pesan:|_____________________| Kirim

_________________________________________

Inginnya [name] mendorong laki laki itu di atas menara Eiffel ala ala 'Kang dorong dari anime sebelah. Pantas saja dia selalu melihat wanita asing berambut hitam memasuki rumah pacarnya tanpa salam ataupun permisi. Dirinya saja harus menunggu dengan berteriak di depan pintu rumah menunggu sang kekasih timpuk-able-nya menampakkan diri.

Bahkan laki laki itu akan berjanji bahwa mereka akan bersama selamanya. Bahkan dia berjanji untuk menunjukkan piala atau medali dari kejuaraan yang ia ikuti padanya.

Kesal? Pasti.

Sementara di sebrang sana, Atsumu hanya memeluk kedua lututnya dengan menyembunyikan wajahnya yang kini basah oleh air mata.

Masih teringat dengan senyuman dan wajah memerah kekasihnya di luar negri sana. Rasanya hidupnya hampa tanpa tamparan atau tendangan darinya.

"sayang! Kau di dalam?! Buka kunci kamarmu!"

Tak ada jawaban dari Atsumu dan memilih untuk membaringkan dirinya ke atas ranjang juga menutup wajahnya dengan bantal.

"Tsumu-kun!"//manyun manyun sendiri baca ini :'vvv//

"bisakah kau tinggalkan aku sendiri untuk sehari saja?!"

"tapi aku tunanganmu, bukan?! Aku hanya khawatir padamu! Kau tak pernah keluar rumah selama beberapa hari ini! Bagaimana aku tak khawatir?!"