LUKA

466 49 6
                                    

Yuta pov

Semua yang ku lakukan hanya akan menyakiti orang-orang di sekitarku. Aku tidak ingin seseorang terluka karena diriku. Cukup diriku saja yang terluka. Walaupun menyakitkan aku akan memendam lukaku sendiri. Aku tidak ingin berbagi lukaku kepada orang lain, walaupun dia orang terdekatku.

-Aku akan menerjang semua luka yang menghujamku-

Author pov

Pagi ini Renjun terbangun tanpa Yuta di sampingnya. Pemuda Jillin itu berpikir sahabatnya sedang memasak. Karena haus Renjun memutuskan untuk ke dapur mengambil air minum.

"Pagi Yuta...."

"Eh..." Renjun menyadari tidak ada sosok sahabatnya di sana.

Renjun yang masih kaget langsung mencari Yuta ke ruang tamu, namun sahabatnya itu tidak ada. Ketika ingin menelepon Yuta Renjun tersadar ada kertas berwarna merah muda disamping telponnya.

Renjunie...maafin Yuta ya....
Yuta gak sempet pamitan sama Renjun. Yuta udah gak mau orang-orang disekitar Yuta terluka lagi gara-gara Yuta. Renjunie gak usah khawatir ya, sekarang Renjunie gak bakal cape lagi jagaain Yuta. Yuta bersyukur banget Renjun jadi sahabat Yuta.
Yuta cuma mau Renjun hidup bahagia tanpa ada tekanan sedikit pun.

Yuta.

Renjun langsung berlari keluar apartemennya dengan air mata yang terus bercucuran. Dia berharap Yuta belum pergi jauh dari apartemennya namun, batang hidung sahabatnya itu sudah tak terlihat lagi. Renjun hanya bisa pasrah dengan kenyataan dan memutuskan kembali ke apartemennya.

"Yuta....dari tadi kok kamu bengong aja sih, kenapa?" Jaehyun bertanya pada Yuta yang memandang jalanan.

"Aku gak papa kok."

"Serius?"

"Iya Jaehyunie...." Yuta berusaha tersenyum dibalik kesedihannya.

"Yuta~"

"Waeyo?"

"Kamu gak bakal tinggalin aku kan?"

"Enggak Jaehyunie."

"Oke." Jaehyun tersenyum ke arah Yuta dan membuat dua lubang di pipinya.

Setelah beberpa saat akhirnya Jaehyun dan Yuta sudah sampai ditempat tujuan mereka yaitu apartemen Jaehyun.

"Bagaimana apa kau suka?"

"Tidak terlalu buruk." Yuta mengedarkan pandangannya pada sekeliling ruangan itu.

"Lebih baik kau istirahat dulu, seoertinya kau lelah."

"Baiklah." Yuta berjalan menuju kamar Jaehyun.

Saat memasuki kamar Jaehyun tubuh Yuta langsung merisot ke bawah disusul dengan air matanya. Ia tidak tahu apa yang dia lakukan sekarang ini benar atau tidak. Dia hanya bisa menangis dan mengutuk dirinya sendiri.

RUANG[END]Where stories live. Discover now